Tag Archives: MotoGP 2018

Kemenangan Beruntun Lorenzo, Inikah Hasil Kerja Kerasnya di Ducati?

Mas Bro Gan Sob penyuka MotoGP pasti sudah mengetahui jika dua seri terakhir dari MotoGP musim 2018 ini dimenangkan oleh Lorenzo dengan gaya yang khas seperti deretan kemenangan yang pernah ia torehkan bersama Yamaha di musim 2016 lalu. Mugello dan Catalunya disikat Lorenzo dengan mulus dan sempurna, namun benarkah kemenangan beruntun Lorenzo ini merupakan buah dari hasil kerja kerasnya di Ducati?

Dari catatan yang rtb temukan di motogp.com Lorenzo termasuk pembalap yang dominan di sirkuit Mugello, dari tahun 2012 hingga tahun 2018 tercatat hanya satu kali Lorenzo tidak naik podium, yaitu pada tahun 2017 lalu. Untuk catatan podium di Mugello dari tahun 2012 bisa dilihat di tabel berikut,

TahunPembalapPodiumTeam
2012Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Andrea Dovizioso3Yamaha
2013Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Carl Crutchlow3Yamaha
2014Marc Marquez1Honda
Jorge Lorenzo2Yamaha
Valentino Rossi3Yamaha
2015Jorge Lorenzo1Yamaha
Andrea Ianone2Ducati
Valentino Rossi3Yamaha
2016Jorge Lorenzo1Yamaha
Marc Marquez2Honda
Andrea Ianone3Ducati
2017Andrea Dovizioso1Ducati
Maverick Vinales2Yamaha
Danilo Petrucci3Ducati
2018Jorge Lorenzo1Ducati
Andrea Dovizioso2Ducati
Valentino Rossi3Yamaha

Jika mengambil kesimpulan dari hasil balapan selama 7 tahun ini ternyata memang Lorenzo merupakan pembalap yang dominan di sirkuit tersebut. Namun tahun 2018 ini menjadi pertama kalinya Lorenzo mampu naik podium pertama diatas motor Ducatinya. Semenjak seri ke 4 musim 2018 ini nampak jika Lorenzo sudah memperlihatkan perubahan dengan motornya, meskipun baru di seri ke 6 dan ke 7 ia bisa menunjukkan hasilnya. Bisa jadi saat ini motivasi di dalam diri Lorenzo sedang memuncak, kredibilitasnya sebagai juara dunia MotoGP mulai dipertanyakan terlebih saat rekan setimnya sudah dengan jelas diperpanjang kontraknya bersama Ducati. Sementara Lorenzo nampak masih banyak menerima sindiran dan omongan yang tidak enak dari pihak Ducati. Dan puncaknya Lorenzo memilih untuk pisah dengan Ducati mulai musim depan.

Keputusan Lorenzo untuk pisah dengan Ducati ternyata diikuti dengan hasil baik di race musim 2018 ini, dua kali podium pertama berurutan dipersembahkan. Namun apa dikata, Lorenzo telah sepakat untuk bekerjasama dengan Honda di tahun 2019 nanti. Bisa jadi saat ini pihak Ducati puyeng karena Dovi yang diharapkan bisa melanjutkan trend baiknya di musim lalu malah seolah sudah kehilangan harapan di musim ini. Sementara Lorenzo yang jelas mengakhiri kontraknya dengan Ducati malah menunjukkan hasi terbaiknya.

Seri Catalunya yang kembali dimenangkan oleh Lorenzo dengan sempurna boleh dibilang juga merupakan sirkuit favorit Lorenzo, meskipun dari tahun 2012 Lorenzo hanya 3 kali naik podium di sirkuit ini. Untuk catatan lengkap hasil balapan di sirkuit Catalunya seri MotoGP dari tahun 2012 bisa disimak seperti berikut,

TahunPembalapPodiumTeam
2012Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Yamaha
Andrea Dovizioso3Yamaha
2013Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Marc Marquez3Honda
2014Marc Marquez1Honda
Valentino Rossi2Yamaha
Dani Pedrosa3Yamaha
2015Jorge Lorenzo1Yamaha
Valentino Rossi2Yamaha
Dani Pedrosa3Honda
2016Valentino Rossi1Yamaha
Marc Marquez2Honda
Dani Pedrosa3Honda
2017Andrea Dovizioso1Ducati
Marc Marquez2Honda
Dani Pedrosa3Honda
2018Jorge Lorenzo1Ducati
Marc Marquez2Honda
Valentino Rossi3Yamaha

Motor Ducati yang dikendarai Lorenzo saat ini merupakan motor hasil pengembangan tim Ducati dengan mempertimbangkan masukan dari Lorenzo. Lorenzo merupakan salah satu pembalap yang begitu sensitif dengan setingan motor, saat mendapatkan hasil buruk dalam balapan ia segera bisa mengutarakan kepada timnya apa yang ia alami. Setidaknya dengan dua podium pertama berurutan ini membuktikan jika kerja keras yang dilakukan Lorenzo bersama tim Ducati memperlihatkan hasil. Apakah ini nanti akan diteruskan hingga akhir musim ini, atau hanya hasil sesaat saja? kita tunggu bersama saja mas bro gan sob!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Takaaki Nakagami Berpotensi Menjadi Rookie Terbaik MotoGP 2018

Mas Bro Gan Sob, pembalap pendatang baru kelas MotoGP asal Jepang Takaaki Nakagami yang bergabung menjadi rekan se tim Cal Crutchlow di LCR Honda mencatatkan waktu yang baik pada saat sesi test pramusim di Buriram dan Sepang. Nakagami menjadi pembalap Jepang yang akan turun full balapan di MotoGP setelah Hiroshi Aoyama yang menjadi pembalam MotoGP full pada tahun 2014 lalu. Dalam total dua sesi test pramusim ini Nakagami tercatat menjadi pembalap baru yang memiliki catatan waktu terbaik, nampaknya Takaaki Nakagami berpotensi menjadi rookie terbaik MotoGP 2018 ini.

Saat di Thailand Nakagami berkesempatan untuk menguntit Marquez selama satu lap yang cepat, nampaknya Nakagami  mengambil kesempatan tersebut untuk mempelajari banyak hal dari sang juara dunia. Tercatat di Thailand Nakagami memiliki waktu terpaut 0.675s dari Dani Pedrosa yang saat itu menjadi pemegang waktu terbaik.

Marc Marquez mengaku kepada motorsport.com bahwa dia yakin kalau Nakagami mampu menjadi rookie terbaik tahun ini. “Saya yakin Nakagami yang akan menjadi top rookie. Dia mampu cepat dibalapan”

Hal senada juga dituturkan rekan seniornya Cal Crutchlow “Nakagami bisa membalap dengan baik, kami senang dengan cara kerjanya. Dia banyak menunjukkan kemajuan”

Bos tim Honda LCR, Lucio Cecchinello juga merasa terkejut dengan perfroma Nakagami di Thailand, dia berharap Nakagami mampu kompetitif di musim 2018 ini. Selain itu Nakagami mudah paham dengan hal-hal teknis di motornya, sebuah kemampuan yang layak dihargai.

Cecchinello mengaku jika tim memberikan waktu kepada Nakagami untuk memahami motor yang akan menjadi teman balapannya tanpa tekanan. Dia juga diharuskan bisa memahami bagaiman perilaku motornya dengan settingan dan perangkat elektronik yang berbeda-beda. Dan hasilnya ternyata Nakagami sangat sensitif, ia mampu merasakan perbedaan setting meskipun itu hanya hal yang kecil.

Bos tim LCR juga mengakui jika Nakagami berbeda dengan pembalap Jepang lainnya, menurutnya Nakagami lebih pemalu dan komunkasinya dengan tim lebih baik daripada pembalap Jepang lain yang pernah bekerjasama dengan LCR.  Nakagami mampu memberikan informasi ketim secara baik dan jelas.

Nah Mas Bro Gan Sob, nampaknya Nakagami mendapat banyak dukungan terutama dari tim dan rekan setimnya, mampukah Nakagami memenuhi harapan tim LCR? kita tunggu saja penampilannya di MotoGP nanti.

Baca juga :

Hafizh Syahrin Semakin Dekat Dengan Kontrak Yamaha Tech 3

Mas Bro Gan Sob, rangkaian pertanda bergabungnya pembalap Malaysia Hafizh Syahrin ke tim MotoGP Yamaha Tech 3 semakin jelas. Pertanda yang muncul kali ini adalah dengan turunnya Hafizh Syahrin ke sesi test di Thailand bersama tim Yamaha Tech 3. Apakah benar ini pertanda Hafizh Syahrin semakin dekat dengan kontrak Yamaha Tech 3?

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, tim Yamaha Tech 3 sedang disibukkan dengan pencarian pembalap pengganti guna menggatikan pembalapnya yang tidak bisa turun balapan pada musim 2018 ini. Jonas Folger yang tahun lalu membela tim Yamaha Tech 3 bersama Johann Zarco harus memutuskan untuk tidak turun balapan di Musim 2018 karena dalam masa penyembuhan dari penyakit yang di deritanya.

Nama Hafizh Syahrin masuk ke tangan bos Yamaha Tech 3 Hervé Poncharal setelah beberapa nama lainnya yang sempat diduga akan menjadi pengganti Folger. Sesi test di Sepang Hervé Poncharal meminta Yonny Hernandez untuk turun di sesi test mewakili folger, namun sepertinya karena kendala perjanjian, harapan Hervé Poncharal untuk meminang Yonny Hernandez tertunda.

Kemudian selepas sesi test di Sepang, nama pembalap Malaysia Hafizh Syahrin muncul. Kabar pertama yang terdengar menyebutkan jika tim Sepang International Circuit (SIC) melakukan penggantian pembalap timnya di Moto2. Nama Hafizh Syahrin yang semula menjadi pembalap untuk tim SIC digantikan dengan mantan pembalap Moto 3 yang juga berasal dari Malaysia  Zulfahmi Khairuddin.

Kabar terbaru yang menyeruak, Hafizh Syahrin akan mendapatkan kesempatan untuk turun di sesi test di sirkuit Buriram Thailand. Selama tiga hari sesi test tersebut, Hafizh Syahrin akan turun menggunakan Yamaha M1 milik tim Yamaha Tech 3.

Hafizh Syahrin sendiri mengaku jika kesempatan ini merupakan kesempatan terbaiknya dan ia sangat berterimakasih kepada bos Yamaha Tech 3 Hervé Poncharal atas kesempatan berharga yang diberikan untuknya. Selain itu Hafizh Syahrin bertekad akan menggunakan kesempatan berharga ini dengan cara menunjukkan performa terbaiknya diatas mesin MotoGP.

Banyak hal yang harus Hafizh Syahrin pahami dari Yamaha M1 ini, selain itu ia juga harus memahami bagaimana cara kerja tim yang baru dikenalnya itu. Sebagai persiapan Syahrin juga terus melakukan latihan, agar ia bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Hingga saat ini beberapa pertanda yang muncul membuat nama Hafizh Syahrin menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Jonas Folger selama musim 2018. Dan sepertinya tinggal menunggu kapan kesepakatan dicapai untuk teken kontraknya. Kita tunggu saja perkembangannya mas bro gan sob, apakah Hafizh Syahrin akan menjadi pilihan terakhir tim Yamaha Tech 3!?

Baca juga :

Ditinggal Folger Yamaha Tech 3 Tetap Ramaikan MotoGP Dengan Dua Pembalap

Mas Bro Gan Sob, Jonas Folger terpaksa tidak bisa ikut MotoGP musim 2018 karena harus fokus untuk penyembuhan dari sakitnya. Mundurnya Folger dari MotoGP 2018 membuat Yamaha Tech 3 harus mencari pembalap pengganti. Meskipun bisa turun balapan hanya dengan satu pembalap,namun komitmen Yamaha Tech 3 tetap ramaikan MotoGP dengan dua pembalap.

Sesi pramusim 2018 sudah dimulai dengan sesi tes selama tiga hari di Sepang, seperti yang sudah rtb tulis sebelumnya Yamaha Tech 3 memilih Yonny Hernandez untuk turun di sesi tes ini. Hingga hari kedua sesi tes di Sepang, Yonny Hernandez nampaknya tak terlalu gugup dengan M1 yang dikendarainya. Bos Yamaha Tech 3 Hervé Poncharal, masih punya harapan untuk menjadikan Yonny Hernandez sebagai pengganti Jonas Folger untuk MotoGP musim 2018.

Menurut Poncharal kemampuan Yonny Hernandez mendekati Morbidelli yang mana merupakan juara Moto2. Catatan waktu Hernandez diatas M1 di Sepang menunjukkan hasil yang baik.

Melalui wawancara dengan speedweek.com Hervé Poncharal mengakui bahwa hingga saat ini belum ada pembalap lain selain Hernandez yang diharapkan untuk menjadi pengganti Folger. Pandangan Poncharal saat ini masih tertuju ke Yonny Hernandez, ia masih mengamati perkembangan Yonny diatas Yamaha M1. Tinggal menunggu saja hasilnya seperti apa.

Yonny Hernandez saat ini terikat kerjasama dengan Pedercini Racing, dan mengendarai Superbike Kawasaki. Namun menurut Poncharal, Yonny tidak 100% terikat kontrak dengan Pedercini Racing. Kehadiran Yonny di Malaysia untuk turun di sesi test disetujui oleh Pedercini Racing. Pedercini sendiri mengaku kepada Poncharal masih memiliki rencana B jika Yamaha Tech 3 serius menggandeng Yonny Hernandez.

Namun sekali lagi, banyak pertimbangan yang dipikirkan Poncharal, tak hanya catatan waktu yang menjadi pertimbangan utamanya. Tim Yamaha Tech 3 harus mengecek semua data hasil sesi tes di Sepang ini, dan tentunya bagaimana kecocokan Yonny dengan tim. Yamaha Tech 3 tak berharap Yonny untuk bisa memecahkan catatan waktu di Sepang, namun jika dia mampu membalap dengan baik, mengendarai M1 dengan baik dan ada potensi untuk bisa berkembang dengan tim, baru tim akan berdiskusi dengan Yamaha.

Meskipun bisa hanya dengan satu pembalap saja, namun Yamaha Tech 3 tetap berkomitmen untuk menurunkan dua pembalap di MotoGP musim 2018 ini. Tim Yamaha Tech 3 merupakan tim dengan 2 pembalap, mereka juga sudah sepakat dengan Dorna , Yamaha, semua sponsor dan tentunya kru. Kesalahan besar jika mereka tidak mencari pembalap pengganti untuk Folger.

Baca juga :

Yonny Hernandez Akan Gantikan Folger Di Sepang?

Mas Bro Gan Sob, kabar lain muncul berkaitan dengan mundurnya Jonas Folger dari MotoGP musim 2018. Jika kemarin rtb sudah menulis mengenai beberapa nama pembalap yang mungkin berpeluang besar menggantikan Jonas Folger sepanjang musim 2018, kali ini muncul berita baru bahwa Yonny Hernandez akan gantikan Folger di Sepang.

Kabarnya Yonny Hernandez yang akan gantikan Folger di seri test di Sepang pada akhir bulan ini. Sementara bos Yamaha Tech 3 Hervé Poncharal masih mencari pembalap pengganti tetap bagi Folger.

Folger sudah mengkonfirmasikan bahwa dia tidak akan turun balapan MotoGP di musim 2018 ini, dikarenakan sakit yang dideritanya. Poncharal juga sudah mengeluarkan pernyataannya jika dia akan mencari pembalap pengganti, meskipun sudah sulit karena semua pembalap yang bagus sudah mendapatkan konntraknya.

Juru bicara dari tim Yamaha Tech 3 telah mengungkapkan kepada crash.net jika keputusan siapa yang akan mengendarai Yamaha R1 di Malaysia belum juga diputuskan, namun diyakini bahwa Yonny Hernandez lah yang akan turun di sesi test di Sepang ini.

Pembalap WSBK dari tim Pedercini Racing yang terbiasa mengendarai Kawasaki ZX-10R ini akan hadir di Sepang pada akhir bulan ini untuk melakukan test diatas Yamaha M1 menemani Johann Zarco.

Bersamaan dengan kabar ini, chief tim Pedercini Racing, Lucio Pedercini mengungkapkan kepada Gazetta dello Sport bahwa Poncharal sudah menghubungi Yonny Hernandez perihal kemungkinan Yamaha Tech 3 untuk mengajaknya melakukan test di Sepang pada akhir bulan ini.

Selain itu Poncharal juga mengatakan bahwa dia baru akan bisa menyebutkan nama pengganti Folger setelah sesi test MotoGP kedua di sirkuit baru Thailand.

Yonny Hernandez terakhir berlaga di MotoGP pada tahun 2016. Di tahun 2017 ia turun ke kelas Moto2, namun hanya separuh musim dengan hasil yang kurang baik. Ia balapan di kelas MotoGP dari tahun 2012 hingga 2016, ia sempat beberapa kali berganti tim.

Baca juga :

Suzuki Nampaknya Mulai Melirik Johann Zarco

Mas Bro Gan Sob, musim 2017 Johann Zarco mampu naik podium sebanyak 3 kali, tercatat dari total 18 race di musim MotoGP 2017, 17 racenya Johan Zarco selalu mendapatkan poin. Raihan ini akhirnya membuat Johann Zarco dianugerahi gelar “Rookie Of The Year” tahun 2017. Rider tim Yamaha Tech 3 ini tak hanya menjadi rider tim satelit terbaik, namun ia mampu bersaing dengan rider tim pabrikan lainnya. Prestasi yang diraih Zarco ini nampaknya mulai mendapat perhatian dari tim pabrikan, akhir musim lalu santer terdengar jika KTM tertarik untuk meminang Zarco dan sekarang giliran Suzuki yang mulai melirik Johann Zarco.

Kemampuan yang diperlihatkan Zarco nampak mengejutkan, bahkan kemampuannya dianggap mampu mendatangkan masalah bagi rider pabrikan di musim 2017 lalu. Diatas Yamaha M1 versi 2016 Zarco tampil cemerlang dan cepat. Dan Zarco termasuk pembalap yang konsisten dari awal musim. Begitulah kurang lebih yang diungkapkan Davide Brivio, manager tim Suzuki kepada speedweek.com.

Di tahun 2016 Zarco sempat melakukan test dengan Suzuki MotoGP di Jepang. Dia mencoba motor Suzuki dan saat itu tim Suzuki menyadari jika Zarco memiliki kemampuan yang bagus. Namun konsistensi dan ketangguhannya di musim 2017 lalu benar-benar mengejutkan. Meskipun sempat mengalami crash, namun raihannya di tahun 2017 sangatlah bagus. Brivio yakin jika Zarco bisa menjadi salah satu pembalap terbaik di masa depan.

Brivio juga menambahkan jika musim 2017 tim satelit Yamaha Tech 3 nampak lebih bagus dibandingkan dengan tim pabrikan Yamaha. Kedua pembalap dari tim Yamaha Tech 3 sangat kompetitif, bahkan motor yang digunakan pun nampak lebih baik dari motor baru yang digunakan tim pabrikan.

Mas Bro Gan Sob, nampaknya Suzuki menambah daftar pabrikan yang mulai tertarik dengan Johann Zarco. Dan siapakan nanti yang akan berhasil meminang Zarco, atau Zarco memilih tetap bertahan di Tech 3? Kita tunggu saja kelanjutannya!

Baca juga :

Ini Dia Tampilan Ducati MotoGP Team 2018

Mas Bro Gan Sob, MotoGP memang masih dua bulan lagi mulainya, menjelang sesi test di Sepang Malaysia akhir bulan Januari ini, Ducati MotoGP Team memamerkan motor baru yang akan digunakan Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso untuk berlaga di musim 2018 nanti. Seperti apa tampilan Ducati MotoGP Team 2018? simak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob!

Ducati memperkenalkan motor dengan livery baru untuk MotoGP musim 2018 pada Senin, 15 Januari 2018. Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso bersama rider test Michele Pirro memperkenalkan kepada public livery baru motor mereka yang memiliki tema warna sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Ducati menggunakan warna dominan Merah dan Putih, namun untuk tahun ini Ducati menggunakan kombinasi warna Merah dan Abu-abu yang baru.

Sektor depan Desmosedici dilabur dengan warna merah, disambung dengan warna abu-abu tua dibagian tengah yang dilanjutkan dengan warna abu-abu muda dan kembali ke warna merah dibagian bawah jok hingga buntutnya. Dibagian samping nampak tulisan besar Ducati, kemudian dibawahnya menyusul beberapa sponsor tertera di bagian under cowl berwarna hitam. Beberapa sponsor lainnya juga dicetak diletakkan dibagian fairing depan Desmo ini.

Bagian menarik lainnya dari Desmo yang baru ini terletak pada bagian wing dan moncong depannya. Nampak jika Ducati memilih untuk memakai desain wing seperti yang dipakai di motor Lorenzo di akhir musim 2017 lalu, namun dengan desain yang lebih berlekuk dan lebih aero dinamis. Selain itu Ducati juga tetap mempertahankan posisi black box dibawah buntut Desmonya. Berbeda dengan motor dari team lain, motor Ducati ini nampak lebih gendut dibagian ekor, dimana untuk team lain cenderung lebih ramping.

Nah Mas Bro Gan Sob, daripada penasaran, langsung disimak saja galerinya ya,

Mas Bro Gan Sob, desain fairing baru ini pastinya akan memberikan pengaruh baru pada Desmo yang akan digunakan di tahun ini, kita tunggu dan kita lihat saja, bagaimana performa dari motor ini, apakah nanti akan membuat Lorenzo dan Dovi lebih kompetitif, harapan rtb sih Ducati harus lebih kompetitif!.

Sumber gambar : motorcycle.com

Baca Juga :

Johann Zarco “Aku Yang Menentukan Karirku, Bukan Rossi”

Mas Bro Gan Sob, Pembalap satelit Yamaha Tech 3 Johann Zarco yang memiliki performa sedikit lebih baik daripada tim pabrikan Yamaha di musim 2017 lalu keberatan jika perkembangan karirnya di MotoGP harus tergantung dengan masa depan Valentino Rossi. Zarco berharap bisa masuk ke tim pabrikan, namun jika Rossi memutuskan untuk meneruskan kontrak bersama Yamaha, dan Maverick Vinales yang dipastikan masih dipertahankan oleh Yamaha, maka tidak ada harapan lagi bagi Johann Zarco untuk masuk ke tim pabrikan Yamaha Movistar.

Zarco mengkonfirmasi jika ia akan menggunakan Yamaha M1 versi 2017 di musim 2018 ini. Seperti biasanya tim satelit Yamaha Tech 3 selalu mendapatkan motor musim lalu untuk musim berjalan. Namun demikian Zarco merasa optimis dengan keputusannya, mesikpun ia tahu jika pembalap utama Yamaha mengalami kesulitan dengan M1 versi 2017 ini.

Seperti yang rtb kutip dari marca.com Zarco mengungkapkan ambisinya seperti ini

“Jika saya menunjukkan kemampuan saya dan saya bisa menggali potensi motor ini hingga 100%, saya tak akan kalah dari 3 besar juara dunia. Yamaha menunggu keputusa Rossi, ini saatnya saya untuk meyakinkan mereka (Yamaha), mencoba untuk mendapatkan posisi sebagai rider pabrikan. Bagaimanapun juga, karirku tak tergantung keputusan Valentino Rossi”

Selain harapannya untuk menjadi rider pabrikan, Zarco mungkin sudah mendapatkan tawaran dari pabrikan lain, bisa jadi KTM yang nampak tertarik untuk bekerja sama dengan Johann Zarco.

Zarco tak mau ambil pusing dengan The Doctor, yang mana pernah membandingkannya dengan Max Verstappen, pembalap F1 dari Red Bull Racing. “Ketika Rossi bicara, semua orang mendengarkan, dia membuat pembalap lain terkenal, awal musim lalu Rossi mengatakan jika saya masih membawa kebiasaan gaya membalap yang agresif moto2 ke kelas utama, namun di akhir musim Rossi menyatakan jika saya salah satu yang terbaik dalam urusan kecepatan. Apapun yang dia katakan tentang saya, baik itu negatif maupun positif, membuat saya semakin terkenal” Ungkap Zarco.

Pasca musim 2017 Johan Zarco sudah mencoba M1 di sesi test resmi, ia mengungkapkan jika motor tersebut tak terlalu sulit bagianya, mungkin memang gaya balapannya berbeda dengan Vinales dan Rossi, sehingg ia belum menemukan kesulitan yang dialami tim pabrikan Yamaha tersebut. Mas Bro Gan Sob, kita tunggu saja di musim 2018 nanti, apakah Zarco bisa kompetitif seperti musim lalu.

Baca juga :

Dovi Masih Bungkam Masalah Perebutan Juara Dunia 2018

Mas Bro Gan Sob, runner up MotoGP 2017 Andrea Dovizioso menikmati perjuangannya di musim 2017. Enam kemenangan dan pertarungan hebat dengan Juara Dunia Marc Marquez dinikmatinya. Terus bagaimana mengenai perebutan juara dunia 2018 nanti? Simak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob.

Dovizioso hingga saat ini masih belum menemukan alasan apapun yang mencegahnya untuk sukses seperti musim 2017 lalu. Dovi mengaku dia masih belum tau apakah tahun 2018 nanti dia akan ikut memperebutkan gelar juara dunia atau tidak. Ia berpendapat jika untuk menang itu hal yang terlepas dari perebutan juara dunia ini, namun jika sudah memiliki basic yang bagus , dan sudah bekerja dengan baik, dan motor juga dalam keadaan yang baik, pasti kami akan memberikan hasil yang beda.

“Saat ini kami berada di posisi yang bagus, dan kami siap menyambut pertandingan tahun depan. Kami memang tidak sempurna, masih ada hal yang belum lengkap. Namun kami yakin saat ini team lain juga tidak ada yang sempurna” Ungkap Dovi.

“Kami tahu tidak mungkin untuk menjadi sempurna dan menghilangkan semua kelemahan kami di 2018 nanti. Tapi kami tahu apa yang harus dilakukan dan dikembangkan”

Musim 2017 lalu Dovi meraih beberapa kesuksesan di bulan Agustus, terutama kemenangannya di Silverstone. Dovi sangat senang bisa bersaing di musim 2017, bahkan ia sempat membuat ketar-ketir Marc Marquez dalam perebutan juara dunia 2017 lalu.

Dovi berpendapat jika kesuksesannya di tahun 2017 tidak akan berpengaruh untuk tekanan di tahun 2018. Namun dia yakin jika lawan-lawannya akan melihat Dovi dengan cara berbeda. Pastinya Dovi akan menjadi ancaman bagi semua pembalap yang bertarung di MotoGP Musim 2018 nanti. Kita lihat saja tahun ini mas bro gan sob, apakah Dovi akan kompetitif seperti musim 2017 lalu.

Baca Juga :

Andrea Ianone Mengaku Butuh Waktu Untuk Percaya Dengan Suzuki

Mas Bro Gan Sob, Andrea Ianone menjalani MotoGP musim 2017 dengan berat bersama Suzuki. Andrea Ianone mengaku butuh waktu untuk percaya dengan Suzuki dan butuh perjuangan yang keras. Namun ia sudah siap untuk menyambut musim 2018 dengan penuh semangat untuk terus berujuang bersama Suzuki.

Ianone pindah ke Suzuki tahun lalu karena posisinya digantikan oleh Jorge Lorenzo di Ducati. Saat test pra musim dan seri pertama di Qatar Ianone terlihat sangat meyakinkan, sebelum akhirnya ia harus mengalami kecelakaan dan seterusnya ia mengalami perjalanan di MotoGP musim 2017 yang penuh dengan kefrustrasian.

Suzuki terlihat memberikan gebrakan yang luar biasa pada tahun 2016, Suzuki mampu meraih beberapa kemenangan dan podium bersama Maveric Vinales, namun tahun lalu (2017) pabrikan Jepang ini seperti kehilangan tajinya. Tercatat selama musim 2017 Ianone hanya mampu finish 4 kali di sepuluh besar dari 14 race pertama, yang disusul sedikit perbaikan dengan finish ke 4 di Motegi serta dua posisi ke 6 di Philip Island dan Valencia.

Ianone tidak memungkiri bahwa pencapaiannya di tahun 2017 jauh dibawah ekspektasinya bersama tim Suzuki. Ia mengaku jika musim 2017 merupakan musim yang sulit dan diluar ekspektasinya. Test pra musim di Valencia bersama GSX-RR memang memberikan hasil yang bagus, ia dan tim Suzuki yakin jika mereka bisa meraih hasil yang bagus nantinya.

Namun sayanganya itu tidak berjalan sesuai rencana, meskipun seri pertama 2017 di Qatar bisa mendapatkan hasil yang bagus, namun seri-seri berikutnya dipenuhi dengan kesulitan Ianone dalam penyesuaian dengan mesin Suzuki. Ianone bersama dengan Marco Rigamonti (Chief Crew) merupakan orang baru di tim Ecstar Suzuki, mereka bersama memulainya dari nol di Suzuki, baik dalam pemahaman terhadap motor maupun dengan cara kerja pabrikan Jepang.

Terlepas dari frutasi yang dihadapinya di musim 2017, Ianone yakin bahwa ia mulai menemukan titik terang yang terlihat diakhir musim 2017 lalu, dan ia pun optimis jika ia bisa menggunakan momentum kebangkitannya di akhir musim lalu untuk berjuang di tahun 2018 ini.

Baca Juga :

Ini Dia Wujud Motor Takaaki Nakagami Di Kelas MotoGP Musim 2018

Mas Bro Gan Sob, pembalap Jepang Takaaki Nakagami naik kelas ke MotoGP di musim 2018 nanti. Seperti apa wujud motor Takaaki Nakagami di kelas MotoGP nanti? Lanjut baca artikelnya ya mas bro gan sob!

Takaaki Nakagami masuk ke MotoGP dan bergabung dengan tim LCR Honda. Infonya kru yang akan berkerja dengan Nakagami merupakan mantan kru dari Dani Pedrosa. Nakagami akan menemani Cal Crutchlow di LCR Honda. Dalam event Honda Thanks Day yang diadakan di Motegi lalu, Honda memberikan kejutan untuk Nakagami.

Honda bersama Idemitsu dan LCR memberikan kejutan berupa motor yang akan digunakan Nakagami untuk balapan MotoGP musim 2018. Motor tersebut sudah tampil dengan warna dan livery yang lengkap untuk MotoGP musim 2018. Menjelang musim 2018 Nakagami sudah menjalani 2 kali test bersama Honda RC213V. Menurut Nakagami RC213V miliknya memiliki power yang luarbiasa, ia begitu menyukai teknologi seamless gearbox yang sudah ada pada motor tersebut.

Menjadi rekan setim Cal Crutchlow ternyata menyenangkan menurut Nakagami. Ia merasa begitu luar biasa bisa bergabung dengan Cal Crutchlow, Crutchlow memiliki banyak pengalaman di MotoGP yang membuat Nakagami merasa harus belajar darinya sebanyak mungkin. Selain itu menurut Nakagami Crutchlow merupakan pribadi yang lucu.

Penampilan Nakagami bersama LCR Honda dan RC213V akan bisa dilihat lagi nanti pada bulan Januari saat sesi test di sirkuit Sepang Malaysia.

Nah ini dia mas bro gan sob wujud dari motor yang akan dirunggangi oleh Takaaki Nakagami di tim LCR Honda MotoGP musim 2018 nanti.

Sumber : crash.net

Baca juga :

Mika Kallio Dapatkan 5 Kesempatan Wildcard Di MotoGP 2018

Mas Bro Gan Sob, Mika Kallio Dapatkan 5 Kesempatan Wildcard Di MotoGP 2018. Mika Kallio memulai debut sebagai test rider dengan KTMRC16 sejak seri Valencia tahun lalu (2016). Kemudian dia juga berkesempatan untuk turun balapan MotoGP di Sachsenring, Red Bull Ring, Aragon dan Valencia tahun ini.

Pembalap ini sempat tampil mencolok saat mampu finish diurutan ke 10 di seri Austria tahun ini. Bahkan membuat spekulasi muncul jika Mika Kallio akan menggantikan Bradley Smith mendampingi Pol Espargaro di tahun 2018 nanti. Namun sekarang jelas sudah, KTM mengajukan secara resmi Mika Kallio untuk mendapatkan 5 kali wildcard di musim 2018 dan pengajuan tersebut sudah diterima.

Mika Kallio akan menggunakan wildcardnya di bulan Mei nanti saat seri Jerez kemudian disusul Barcelona, Sachsenring, Red BUll Ring, dan terkahir di Aragon. MotoGP memutuskan memberikan kesempatan bagi 3 pabrikan (KTM, Suzuki dan Aprillia) untuk menggunakan hingga 6 kali wildcard setiap musimnya.

MotoGP juga mengumumkan jika mulai tahun depan (2018) akan ada penghargaan untuk pembalap dan tim indpendent yang disebut dengan  ‘Independent Team Trophy’ dan ‘Independent Team Rider Trophy’. Hal ini juga akan diikuti kelas Moto2 dan Moto3, mulai musim 2018 nanti.

Tahun ini Johan Zarco dan Tim Yamaha Tech 3 merupakan pembalap dan tim satelit tersukses. Zarco mampu menempati posisi ke 6 diakhir musim 2017. Sementara itu tim Yamaha Tech 3 menempati posisi ke 4.

Sumber : motorsport.com

Baca juga :