Category Archives: MotoGP

Ini Dia Pemenang Suzuki Ready To MotoGP 2018

Mas Bro Gan Sob, program Suzuki Ready to MotoGP 2018 dimulai tanggal 1 Juli hingga 30 September 2018 lalu, program yang berhadiah nonton MotoGP di sirkuit Sepang Malaysia ini diikuti oleh ribuan konsumen Suzuki. Pengundian pemenang program ini telah dilangsungkan pada tanggal 4 Oktober lalu di Jakarta. Untuk informasi lengkap pemenang Suzuki Ready To MotoGP 2018 simak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob.

Puluhan orang yang menjadi pemenang program merupakan konsumen Suzuki yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Para pemenang merupakan pemilik Suzuki All New Satria F150, GSX-R150 maupun GSX-S150 yang telah dibeli selama periode program berlangsung.

Bagi konsumen Suzuki yang telah mengikuti program dan penasaran dengan siapa saja nama yang menjadi pemenang, dapat langsung mengecek di website resmi www.suzuki.co.id dan akun sosial media seperti facebook fanpage : ‘Suzuki Motorcycles Indonesia’, atau instagram : ‘@suzukiindonesiamotor. Selain itu, nama-nama pemenang juga diumumkan secara resmi di Media Nasional, antara lain Warta Kota, Pikiran Rakyat, Suara Merdeka yang beredar mulai 08 Oktober 2018, dan Tabloid Motor Plus, Ototrend yang beredar di tanggal 10 Oktober 2018.

Para pemenang rencananya akan dihubungi oleh pihak dealer Suzuki setempat, namun pihak Suzuki menghimbau kepada para pemenang untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap segala penipuan yang mengatasnamakan Suzuki, karena Suzuki memastikan bahwa seluruh pemenang tidak akan dipungut biaya sepeser pun. Untuk meningkatkan rasa aman dan kenyamanan konsumen, Suzuki juga  memberikan fasilitas untuk bertanya dan mengecek kebenaran informasi melalui saluran call center bebas pulsa Halo Suzuki di nomor 0800 – 1100 – 800.

Para pemenang akan berangkat menuju Sepang, Malaysia untuk menonton balap MotoGP pada tanggal 02 – 05 November 2018. Di sana, para pemenang berkesempatan melihat aksi Team Suzuki Ecstar MotoGP 2018 yang tahun ini masih diperkuat oleh pebalap Italia yaitu Andrea Iannone dan pebalap Spanyol yaitu Alex Rins.

Yohan Yahya – Sales & Marketing 2W Dept. Head PT. SIS

“Program Suzuki Ready To MotoGP ini merupakan kali ke-3 dilaksanakan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh konsumen yang telah memilih dan membeli produk Suzuki. Sebagai bentuk apresiasi dari Suzuki, kami memberikan hadiah istimewa yang bisa menambah pengalaman dan cerita menarik bagi konsumen. Kami yakin program ini akan terus dinanti oleh calon konsumeN Suzuki di kesempatan selanjutnya”.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Dimas Ekky Siap Hadapi Tantangan Besar Di Moto2 2019

Mas Bro Gan Sob, Pembalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM) Dimas Ekky Pratama akan berlaga di Grand Prix (GP) Moto2 2019 selama satu musim penuh. Tahun depan, Dimas menjadi satu-satunya pembalap Indonesia yang bertarung di ajang balap tingkat dunia ini. Apakah Dimas Ekky siap hadapi tantangan besar di Moto2 2019?

Pada GP Moto2 2019, Dimas dipilih sebagai pembalap andalan Idemitsu Honda Team Asia, mewakili bakat-bakat terbaik dari belahan bumi Asia. Idemitsu Honda Team Asia merupakan tim balap yang berpengalaman di ajang GP.

Pembalap berjuluk ”Red Forehead” ini pantas naik kelas. Berkaca dari prestasi, sederet gelar sudah ditorehkannya, termasuk menjadi juara di ajang Suzuka 4 Hours Endurance Race, juara Asia Road Racing Championship yang digelar di Sentul tahun lalu, hingga mengibarkan bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di ajang CEV Moto2 European Championship dengan berdiri di podium ketiga pada seri Catalunya 2017.

Saat ini, pemilik nomor motor 20 itu sedang berlaga di CEV Moto2 European Championship, salah satu ajang tolok ukur pembalap berbakat dunia, khususnya di Eropa. Dalam ajang yang pernah diikuti Marc Marquez sebelum naik level ke MotoGP ini, Dimas bernaung di bawah Astra Honda Racing Team (AHRT). Berkiprahnya Dimas di GP Moto2 juga menjadi salah satu indikator suksesnya AHRT sebagai tempat penggemblengan pembalap muda berbakat binaan AHM.

Di CEV Moto2 European Championship musim balap 2018, Dimas bertengger di posisi ke-6 klasemen sementara dengan koleksi 70 poin setelah berhasil finish keempat di seri Jerez, (30/9/2018). Ajang ini masih menyisakan dua seri, yakni di Albacete (2 race), dan Valencia.

Tampilnya pembalap asal Depok, Jawa Barat, di ajang balap setingkat di bawah MotoGP Ini menjadi sejarah baru pembinaan balap berjenjang yang dilakukan AHM. Proses yang secara konsisten dilakukan AHM ini memasuki fase baru dengan menemani pembalap binaannya berlaga semusim penuh di ajang kejuaraan dunia, untuk mengejar prestasi lebih baik demi mengharumkan bangsa dan membuat bangga.

Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, mengatakan dengan pencapaian ini maka program penjenjangan balapan terstruktur yang dilakukan perusahaan semakin membuahkan prestasi yang menjadi kebanggaan untuk bangsa Indonesia.

Selamat untuk Dimas yang mampu menapakkan kaki ke GP Moto2 dengan setiap usaha kerja keras dan kerjasama. Kami berharap Dimas dapat terus berjuang maksimal dengan mental juara, untuk selalu menciptakan masterpiece, dan konsisten menginspirasi pembalap muda Indonesia lainnya untuk meraih mimpi berlaga di ajang kelas dunia,” ujar Thomas.

Bagi Dimas, kesempatan emas berlaga di GP Moto2 akan dimanfaatkannya sebagai salah satu tangga untuk mencapai mimpi tertinggi, yakni berlaga di ajang paling bergengsi, MotoGP. Dirinya sadar, bahwa perjuangan di level lebih tinggi tidak akan mudah.

Dapat tampil di GP Moto2 merupakan kesempatan berharga yang sangat saya nantikan. Tentunya tantangan yang dihadapi akan sangat berbeda baik dari segi mesin, motor, maupun persaingan ketat kompetisinya. Sekuat tenaga saya akan berusaha memberikan prestasi terbaik demi nama harum bangsa Indonesia. Pengalaman mengikuti pembinaan berjenjang AHM akan menjadi modal penting untuk mengarungi musim balap GP Moto2 di tahun depan,” kata Dimas.

Pada tahun pertamanya di GP Moto2, Dimas menargetkan dapat cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaiknya untuk mencetak banyak poin.

Menjinakkan sepeda motor Moto2 bukan hal yang pertama bagi Dimas. Dia sudah pernah mencicipi atmosfer ketat balapan ajang ini sebanyak dua kali. Pertama, saat menggantikan Jorge Navarro di tim Federal Oil Gressini Racing pada GP Malaysia 2017. Kedua, tampil sebagai pembalap wildcard di GP Catalunya pada 2018.

Kendati demikian, musim 2019 akan jauh berbeda. Hampir semua regulasi teknis berubah total, termasuk penggunaan mesin baru. Kondisi ini akan menjadi tantangan terbesar, tak hanya bagi Dimas, tetapi juga pembalap lain di level ini.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Pantaskah Jika Lorenzo Bermimpi Untuk Menjadi Juara Dunia MotoGP 2018?

Mas Bro Gan Sob, kemajuan demi kemajuan ditunjukkan Lorenzo bersama motor Ducatinya, meskipun resmi menghabiskan kontrak bersama Ducati di akhir musim 2018 namun Lorenzo tetap menunjukkan performa terbaiknya. Poin demi poin berhasi diraihnya hingga saat ini menempati posisi ke-3 klasemen sementara. MotoGP musim 2018 masih menyisakan 8 seri lagi, masih pantaskah jika Lorenzo bermimpi untuk menjadi juara dunia MotoGP 2018?

Lorenzo menempati posisi ke-3 klasemen semetara dengan total raihan 130 poin selisih 71 poin dari pimpinan klasemen sementara Marc Marquez. Dengan tersisa 8 seri artinya masih ada 8 x 25 poin untuk diperebutkan. Namun bukan perkara mudah untuk terus bisa meraih podium pertama, apalagi Marc Marquez tak mungkin dengan mudah menyerah begitu saja. Secara teknis selisih 71 poin masih sangat bisa dikerjar Lorenzo jika ia mampu konsisten dengan penampilannya.

Setelah memengkan pertarungan dengan Marc Marquez di Seri Ausria Lorenzo dengan percaya diri menyatakan jika ia masih mampu meraih kemenangan, bahkan juara duniapun sanggup ia raih. Namun dengan syarat jika Ducati mampu memperbaiki performanya dan mampu membuat Lorenzo tetap bisa menikung dengan kecepatan yang tinggi.

Juara Dunia MotoGP 2018

Jika dalam 8 seri tersisa ini Marc Marquez mengalami hal yang tak terduga dan membuatnya tidak bisa finish (DNF) minimal 2 kali, maka peluang untuk Lorenzo masih terbuka. Dengan kondisi saat ini meskipun seluruh seri yang tersisa dimenangkan oleh Lorenzo dan Marquez hanya mampu finish di posisi ke-2, tetap Marquez yang akan menjadi juara dunia.

Penjelasannya begini mas bro gan sob,

  • Lorenzo memiliki poin 130, 8 kali kemenangan memberikan 200 poin tambahan, total poinnya akan menjadi 330.
  • Marquez memiliki poin 201, 8 kali podium kedua memberikan 160 poin tambahan, total poinnya akan menjadi 361.

Namun seperti yang rtb sampaikan diatas, hasilnya akan berubah jika sampai Marquez tidak finish alias tidak mendapatkan point sama sekali sebanyak 2 kali, peluang Lorenzo akan kembali terbuka untuk perebutan juara dunia MotoGP 2018. Bukan hal yang simpel dan mudah, namun mungkin masih bisa terjadi.

Nah Mas Bro Gan Sob, dengan kondisi seperti saat ini Lorenzo masih memiliki harapan untuk meraih juara dunia bersama Ducati, kita tunggu saja bersama hasilnya.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Kemenangan Beruntun Lorenzo, Inikah Hasil Kerja Kerasnya di Ducati?

Mas Bro Gan Sob penyuka MotoGP pasti sudah mengetahui jika dua seri terakhir dari MotoGP musim 2018 ini dimenangkan oleh Lorenzo dengan gaya yang khas seperti deretan kemenangan yang pernah ia torehkan bersama Yamaha di musim 2016 lalu. Mugello dan Catalunya disikat Lorenzo dengan mulus dan sempurna, namun benarkah kemenangan beruntun Lorenzo ini merupakan buah dari hasil kerja kerasnya di Ducati?

Dari catatan yang rtb temukan di motogp.com Lorenzo termasuk pembalap yang dominan di sirkuit Mugello, dari tahun 2012 hingga tahun 2018 tercatat hanya satu kali Lorenzo tidak naik podium, yaitu pada tahun 2017 lalu. Untuk catatan podium di Mugello dari tahun 2012 bisa dilihat di tabel berikut,

TahunPembalapPodiumTeam
2012Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Andrea Dovizioso3Yamaha
2013Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Carl Crutchlow3Yamaha
2014Marc Marquez1Honda
Jorge Lorenzo2Yamaha
Valentino Rossi3Yamaha
2015Jorge Lorenzo1Yamaha
Andrea Ianone2Ducati
Valentino Rossi3Yamaha
2016Jorge Lorenzo1Yamaha
Marc Marquez2Honda
Andrea Ianone3Ducati
2017Andrea Dovizioso1Ducati
Maverick Vinales2Yamaha
Danilo Petrucci3Ducati
2018Jorge Lorenzo1Ducati
Andrea Dovizioso2Ducati
Valentino Rossi3Yamaha

Jika mengambil kesimpulan dari hasil balapan selama 7 tahun ini ternyata memang Lorenzo merupakan pembalap yang dominan di sirkuit tersebut. Namun tahun 2018 ini menjadi pertama kalinya Lorenzo mampu naik podium pertama diatas motor Ducatinya. Semenjak seri ke 4 musim 2018 ini nampak jika Lorenzo sudah memperlihatkan perubahan dengan motornya, meskipun baru di seri ke 6 dan ke 7 ia bisa menunjukkan hasilnya. Bisa jadi saat ini motivasi di dalam diri Lorenzo sedang memuncak, kredibilitasnya sebagai juara dunia MotoGP mulai dipertanyakan terlebih saat rekan setimnya sudah dengan jelas diperpanjang kontraknya bersama Ducati. Sementara Lorenzo nampak masih banyak menerima sindiran dan omongan yang tidak enak dari pihak Ducati. Dan puncaknya Lorenzo memilih untuk pisah dengan Ducati mulai musim depan.

Keputusan Lorenzo untuk pisah dengan Ducati ternyata diikuti dengan hasil baik di race musim 2018 ini, dua kali podium pertama berurutan dipersembahkan. Namun apa dikata, Lorenzo telah sepakat untuk bekerjasama dengan Honda di tahun 2019 nanti. Bisa jadi saat ini pihak Ducati puyeng karena Dovi yang diharapkan bisa melanjutkan trend baiknya di musim lalu malah seolah sudah kehilangan harapan di musim ini. Sementara Lorenzo yang jelas mengakhiri kontraknya dengan Ducati malah menunjukkan hasi terbaiknya.

Seri Catalunya yang kembali dimenangkan oleh Lorenzo dengan sempurna boleh dibilang juga merupakan sirkuit favorit Lorenzo, meskipun dari tahun 2012 Lorenzo hanya 3 kali naik podium di sirkuit ini. Untuk catatan lengkap hasil balapan di sirkuit Catalunya seri MotoGP dari tahun 2012 bisa disimak seperti berikut,

TahunPembalapPodiumTeam
2012Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Yamaha
Andrea Dovizioso3Yamaha
2013Jorge Lorenzo1Yamaha
Dani Pedrosa2Honda
Marc Marquez3Honda
2014Marc Marquez1Honda
Valentino Rossi2Yamaha
Dani Pedrosa3Yamaha
2015Jorge Lorenzo1Yamaha
Valentino Rossi2Yamaha
Dani Pedrosa3Honda
2016Valentino Rossi1Yamaha
Marc Marquez2Honda
Dani Pedrosa3Honda
2017Andrea Dovizioso1Ducati
Marc Marquez2Honda
Dani Pedrosa3Honda
2018Jorge Lorenzo1Ducati
Marc Marquez2Honda
Valentino Rossi3Yamaha

Motor Ducati yang dikendarai Lorenzo saat ini merupakan motor hasil pengembangan tim Ducati dengan mempertimbangkan masukan dari Lorenzo. Lorenzo merupakan salah satu pembalap yang begitu sensitif dengan setingan motor, saat mendapatkan hasil buruk dalam balapan ia segera bisa mengutarakan kepada timnya apa yang ia alami. Setidaknya dengan dua podium pertama berurutan ini membuktikan jika kerja keras yang dilakukan Lorenzo bersama tim Ducati memperlihatkan hasil. Apakah ini nanti akan diteruskan hingga akhir musim ini, atau hanya hasil sesaat saja? kita tunggu bersama saja mas bro gan sob!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Dani Pedrosa Akhiri Kebersamaan Dengan Honda, Digantikan Lorenzo?

Mas Bro Gan Sob, kabar mengejutkan datang dari pembalap MotoGP, Dani Pedrosa. Setelah tiga belas tahun bekerjasama dengan Honda, akhirnya musim ini merupakan musim terakhir Dani Pedrosa di Honda. Dani Pedrosa tercatat sudah memberikan 31 kali kemenangan untuk Honda selama itu namun akhirnya Dani Pedrosa akhiri kebersamaan dengan Honda Tahun ini.

Dani Pedrosa bergabung dengan Honda di MotoGP mulai tahun 2006, sebelumnya ia sudah menyandang satu kali juara dunia kelas 125cc dan dua kali juara dunia kelas 250cc. Prestasi terbaik Dani Pedrosa selama di kelas MotoGP adalah dengan menjadi runner up alias juara kedua pada tahun 2007, 2010 dan 2012. Semenjak tahun 2013 Dani Pedrosa tandem bersama Marc Marquez yang hingga saat ini sudah meraih empat kali titel juara dunia kelas MotoGP.

Akhir-akhir ini memang prestasi Dani Pedrosa tidak terlalu bagus, musim ini ia menempati posisi ke 12 dan sudah mengalami tiga kali jatuh dari enam seri yang berlangsung. Kebersamaan antara Dani Pedrosa dan Honda berakhir tahun ini, setelah secara resmi diumumkan baik dari pihak Honda maupun pernyataan dari Pedrosa sendiri. Pedrosa mengaku sangat berterimakasi atas kerjasama yang selama ini sudah terjalin diantaranya dan HRC, Pedrosa merasa bersama HRC ia mampu berkembang dan bisa menjadi lebih dewasa, tak hanya menjadi seorang pembalap, namun berkembang menjadi pribadi yang lebih baik juga.

Pihak HRC, melalui presidennya Yoshishige Nomura juga mengutarakan kesedihan serta terimakasih atas kerja keras yang dilakukan Dani Pedrosa untuk tim HRC. Dan tentunya ia juga berharap agar Pedrosa selalu sukses menjalani karirnya.

Setelah keputusan resmi ini belum jelas akan kemanakan Dani Pedrosa berlabuh. Apakah pembalap usia 32 tahun ini akan pensiun dari MotoGP, atau akan bergabung dengan tim lain, masih belum jelas informasinya. Namun beredar info jika mungkin Pedrosa akan bergabung dengan tim satelit Yamaha yang baru.

Sementara itu kabar yang tak kalah mengejutkan adalah isu mengenai pengganti dari Pedrosa, beberapa media luar sudah mengumbar berita jika Jorge Lorenzo yang akan menggantikan posisi Pedrosa di HRC, dengan kesepakatan kontrak selama dua tahun. Apabila mas bro gan sob ingat, kemarin saat Lorenzo meraih kemenangan pertamanya bersama Ducati di Mugello, ia sempat berujar jika hasil tersebut datang terlambat, karena tahun depan ia sudah pasti menggunakan motor lain. Mungkin bisa jadi inilah fakta atau kenyataan dibalik apa yang diungkapkan oleh Lorenzo tersebut.

Jika memang Lorenzo akhirnya menggantikan posisi Pedrosa di HRC, apakah ia bisa bekerjasama dengan Marquez? bisakah dia menjalin hubungan yang baik dengan Marquez? dan apakah dia bisa beradaptasi dengan motor Honda secara mudah? kita tunggu kepastianya bersama mas bro gan sob!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Poin Krusial Dimenangkan Jorge Lorenzo di MotoGP Mugello 2018

Mas Bro Gan Sob, seri ke 6 MotoGP musim 2018 diadakan di Mugello Italia. Sirkuit yang menjadi home ground bagi beberapa pembalap dan pabrikan. Pastinya pembalap dan pabrikan tuan rumah menjadi lebih bersemangat dalam kompetisi ini. Dari sesi kualifikasi nampak jika Valentino Rossi mulai mendominasi, balapan dikandang sendiri membuatnya lebih bersemangat dan mampu meraih pole, disusul oleh Jorge Lorenzo bersama Ducati. Tak disangka poin krusial dimenangkan Jorge Lorenzo di MotoGP Mugello 2018.

Satu setengah tahun bersama Ducati dan tanpa hasil yang terlihat pasti membuat Lorenzo merasa depresi. Terlebih ketika rekan se timnya yang belum pernah meraih juara dunia di kelas MotoGP jauh lebih berprestasi darinya. Kritik pedas datang dari berbagai sudut, banyak yang meyakini jika keputusan Jorge Lorenzo untuk bergabung dengan Ducati adalah suatu kesalahan besar. Bahkan banyak pula yang yakin jika keputusannya ini akan menjadi blunder yang besar di karirnya.

Semenjak tahun 2017 Lorenzo belum pernah bisa meraih podium pertama bersama Ducati. Tercatat Lorenzo hanya mampu naik ke podium sebanyak 3 kali di musim 2017, dengan posisi terbaik di podium ke 2 di seri Sepang 2017, dan dua kali podium ke-3 di Jerez dan Aragon.

Bergabung di Ducati bisa jadi menjadi masa sulit bagi karir Lorenzo, terlebih ekspektasi Ducati pun sangat tinggi terhadap Lorenzo. Secara status Lorenzo yang saat itu merupakan juara dunia, namun ternyata Lorenzo banyak mengalami kesulitan dengan motor Ducati ini. Hingga akhirnya di seri ke-6 MotoGP 2018 ini Lorenzo baru membuktikan pada semuanya jika ia bisa meraih kemenangan bersama Ducati.

Hasil yang memang boleh dibilang sangat telat, dimana setelah lebih dari satu tahun baru Lorenzo bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Terhitung mulai dari seri ke-4 musim 2018 Lorenzo memperlihatkan kemajuan, meskipun hasilnya tak semulus yang diharapkan. Nampaknya seri Mugello ini menjadi ajang pembuktian yang sangat berharga untuk segala usaha yang diberikan Lorenzo, terlebih untuk Ducati. Namun hasil ini nampaknya tidak mengubah nasib Lorenzo di Ducati.

Menurut Lorenzo seperti yang rtb kutip dari crash.net, “Bagian yang sangat aku butuhkan datangnya sangat terlambat, karena dua tahun depan aku akan bersama motor lain“. Nampaknya Jorge Lorenzo sudah memiliki kesepakatan lain, entah dengan siapa informasinya belum jelas. Setidaknya rtb pernah membahas isu ini di artikel “Jika Kontrak Lorenzo Bersama Ducati Tak Diperpanjang, Kembali ke Yamaha Bisa Jadi Solusinya”

Poin Krusial Dimenangkan Jorge Lorenzo di MotoGP Mugello 2018

Kemenangan Jorge Lorenzo di Mugello ini membuat Lorenzo Menempati posisi ke-10 di klasemen sementara dengan 41 poin. Insiden yang dialami Marc Marquez membuatnya tidak meraih poin di Mugello, namun Marquez tetap menjadi pemimpin klasemen sementara dengan 95 poin disusul Valentino Rossi di posisi kedua dengan 72 poin. Untuk hasil lengkap MotoGP Mugello 2018 bisa disimak seperti berikut,

Hasil Balapan

Pos.PointsNum.RiderNationTeamBikeKm/hTime/Gap
12599Jorge LORENZOSPADucati TeamDucati173.441'43.230
2204Andrea DOVIZIOSOITADucati TeamDucati1736.37
31646Valentino ROSSIITAMovistar Yamaha MotoGPYamaha1736.629
41329Andrea IANNONEITATeam SUZUKI ECSTARSuzuki172.97.885
51142Alex RINSSPATeam SUZUKI ECSTARSuzuki172.97.907
61035Cal CRUTCHLOWGBRLCR Honda CASTROLHonda172.89.12
799Danilo PETRUCCIITAAlma Pramac RacingDucati172.710.898
8825Maverick VIÑALESSPAMovistar Yamaha MotoGPYamaha172.711.06
9719Alvaro BAUTISTASPAAngel Nieto TeamDucati172.711.154
1065Johann ZARCOFRAMonster Yamaha Tech 3Yamaha172.217.644
11544Pol ESPARGAROSPARed Bull KTM Factory RacingKTM17220.256
12455Hafizh SYAHRINMALMonster Yamaha Tech 3Yamaha171.922.435
13353Tito RABATSPAReale Avintia RacingDucati171.922.464
14238Bradley SMITHGBRRed Bull KTM Factory RacingKTM171.922.495
15121Franco MORBIDELLIITAEG 0,0 Marc VDSHonda171.626.644
1693Marc MARQUEZSPARepsol Honda TeamHonda170.839.311
1710Xavier SIMEONBELReale Avintia RacingDucati169.3+1'01.211
1830Takaaki NAKAGAMIJPNLCR Honda IDEMITSUHonda1335 Laps
Not Classified
41Aleix ESPARGAROSPAAprilia Racing Team GresiniAprilia1724 Laps
43Jack MILLERAUSAlma Pramac RacingDucati161.822 Laps
12Thomas LUTHISWIEG 0,0 Marc VDSHonda158.622 Laps
Not Finished 1st Lap
26Dani PEDROSASPARepsol Honda TeamHonda0 Lap
17Karel ABRAHAMCZEAngel Nieto TeamDucati0 Lap
45Scott REDDINGGBRAprilia Racing Team GresiniAprilia0 Lap

Klasamen Sementara

Pos.RiderBikeNationPoints
1Marc MARQUEZHondaSPA95
2Valentino ROSSIYamahaITA72
3Maverick VIÑALESYamahaSPA67
4Andrea DOVIZIOSODucatiITA66
5Johann ZARCOYamahaFRA64
6Danilo PETRUCCIDucatiITA63
7Andrea IANNONESuzukiITA60
8Cal CRUTCHLOWHondaGBR56
9Jack MILLERDucatiAUS49
10Jorge LORENZODucatiSPA41
11Alex RINSSuzukiSPA33
12Dani PEDROSAHondaSPA29
13Tito RABATDucatiSPA27
14Pol ESPARGAROKTMSPA23
15Alvaro BAUTISTADucatiSPA19
16Hafizh SYAHRINYamahaMAL17
17Franco MORBIDELLIHondaITA17
18Aleix ESPARGAROApriliaSPA13
19Takaaki NAKAGAMIHondaJPN10
20Bradley SMITHKTMGBR7
21Mika KALLIOKTMFIN6
22Scott REDDINGApriliaGBR5
23Karel ABRAHAMDucatiCZE1
24Thomas LUTHIHondaSWI
25Xavier SIMEONDucatiBEL

sumber : motogp.com

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Jika Kontrak Lorenzo Bersama Ducati Tak Diperpanjang, Kembali ke Yamaha Bisa Jadi Solusinya

Mas Bro Gan Sob, peraih juara dunia MotoGP tiga kali bersama Yamaha, Jorge Lorenzo mengalami musim yang berat semenjak ia memutuskan untuk pindah ke Ducati. Lorenzo berpindah ke Ducati dengan kontrak selama 2 tahun mulai dari tahun 2017. Namun hingga musim 2018 ini Lorenzo belum juga menunjukkan hasilnya. Dua seri MotoGP terakhir ini Lorenzo sedikit menunjukkan kemajuan di awal balapan, namun hasil akhirnya masih belum bisa tembus podium. Rekan setimnya di Ducati Andrea Dovisiozo sudah resmi mendapatkan kontrak baru bersama Ducati, namun Lorenzo belum. Jika kontrak Lorenzo bersama Ducati tak diperpanjang, kemanakah Lorenzo akan berlabuh?

Melihat hasil yang kurang memuaskan dari Lorenzo di Ducati banyak pendapat jika Ducati enggan melakukan perpanjangan kontrak dengan Lorenzo. Apalagi saat ini Ducati nampak lebih mengutamakan Andrea Dovisiozo untuk menjadi pembalap utamanya. Selain itu dua pembalap tim satelit Ducati Danilo Petrucci dan Jack Miller dinilai memiliki performa lebih baik dan nampaknya memiliki peluang yang lebih untuk dikontrak tim pabrikan Ducati. Jack Miller memang baru saja bergabung dengan Ducati musim 2018 ini, dan kontraknya akan berakhir di musim 2019. Sementara Danilo Petrucci sudah dipastikan mengakhiri kontra bersama Pramac Ducati pada musim 2018 ini.

Semula muncul isu jika Lorenzo akan pindah ke tim pabrikan Suzuki untuk menggantikan posisi Andrea Ianone, namun saat ini nampaknya Suzuki lebih tertarik kepada pembalap Moto2 Joan Mir. Saat ini peluang Lorenzo untuk tetap bersama Ducati boleh dibilang sangat tipis, jika Lorenzo tetap memilih untuk bersama Ducati pasti banyak konsekuensi yang harus ia tanggung, termasuk pemotongan gaji seperti yang ramai diberitakan. Kemungkinan untuk ke Suzuki pun nampaknya masih belum jelas, mungkinkah jika Lorenzo kembali ke Yamaha?

MotoGP musim 2019 bisa dipastikan akan ada tim satelit baru milik Yamaha. Setelah Tech 3 resmi melepaskan diri dari Yamaha dan bergabung dengan KTM memang belum diketahui tim mana yang akan menjadi tim satelit untuk Yamaha. Namun bisa dipastikan jika Yamaha pasti akan memiliki tim satelit di musim 2019 nanti, karena sesuai dengan perjanjiannya dengan Dorna Yamaha akan menurunkan 4 motor di MotoGP ini.

Hadirnya tim satelit baru Yamaha ini bisa jadi merupakan peluang untuk Lorenzo kembali turun balapan diatas Yamaha M1. Selama bersama Ducati, banyak perubahan di kubu Ducati maupun Yamaha. Namun nampak jika Lorenzo belum bisa menemukan chemistry nya bersama Duacati, tapi belum tentu juga Lorenzo bisa dengan mudah kembali bersama Yamaha, karena selama ditinggal Lorenzo pengembangan Yamahapun bisa dipastikan sudah berubah, tidak sama lagi dengan waktu Lorenzo masih bersama Yamaha.

Namun apakah pembalap mantan juara dunia MotoGP ini mau, turun kasta dari pembalap tim pabrikan ke tim satelit? Bagi tim satelit pasti peluang bekerjasama dengan pembalap tim pabrikan akan sangat berharga, namun menilik sifat Lorenzo yang agak gengsian ini apakah dia mau? kita tunggu saja bersama mas bro gan sob!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Dovi dan Rins Resmi Perpanjang Kontrak, Saatnya Fokus Untuk Balapan

Mas Bro Gan Sob, menjelang seri MotoGP Prancis dua pembalap MotoGP Andrea Dovisiozo dan Alex Rins mengumumkan kesepakatan perpanjangan kontrak hingga tahun 2020 bersama tim mereka sekarang. Dovi akan terus bersama dengan Ducati, sementara Alex Rins akan terus ngegas bersama Suzuki.

Sempat diisukan meminta kenaikan gaji dari Ducati, Andrea Dovisiozo akhirnya tetap bersama Ducati. Musim 2017 lalu Dovi tampil sangat mengesankan bersama Ducati, setelah hampir 5 tahun bersama Ducati, tahun 2017 merupakan musim terbaiknya bersama Ducati. Dovi sempat menjadi saingan kuat bagi juara dunia MotoGP 2017 Marc Marquez, ia memaksa Marquez menunggu hingga seri terakhir MotoGP 2017 untuk benar-benar bisa menikmati tahta juara dunianya. Diterpa isu ketimpangan gaji dengan rekan setimnya Jorge Lorenzo, Dovi nampak merasa jika ia yang berhak mendapatkan yang lebih dari Ducati, selain itu memang terbukti jika Dovi lebih berprestasi bersama Ducati dibandingkan Lorenzo.

Dovi dan Rins Resmi Perpanjang Kontrak

Hari pertama free practice di Le Mans Dovi mencatatkan waktu terbaiknya, selepas sesi free practice ini Ducati secara resmi mengumumkan kesepakatan perpanjangan kontrak dengan rider asal Italia tersebut. Dovi sudah bersama Ducati mulai tahun 2013 lalu, dengan perpanjangan ini berarti Dovi akan merajut asa bersama Ducati sepanjang 8 tahun.

Pembalap lainnya yang juga mendapatkan perpanjangan kontrak bersama timnya sebelum seri Prancis ini adalah Alex Rins. Rins mulai bergabung dengan tim Ecstar Suzuki pada tahun 2017 lalu. Musim 2017 dilalui Rins bersama Suzuki dengan tak mudah juga, Rins tercatat hanya menempati posisi ke 16 dengan 59 point di klasemen akhir musim 2017 lalu. Musim ini Rins baru memperoleh 16 point dan menempati posisi 12 di klasemen sementara. Namun hubungan kuat antara Alex Rins dan tim Suzuki Ecstar membuat perpanjangan kontrak ini bisa segera diwujudkan. Selain itu tak dipungkiri jika Rins dan Suzuki mampu klik dengan baik dan memperlihatkan hasil yang selalu membaik.

Apabila mas bro gan sob setia mengikuti MotoGP, pasti mas bro gan sob tak kaget dengan rumor perpindahan Lorenzo ke Suzuki? hingga saat ini Ducati baru memperpanjang kontrak dengan Dovi, sementara Lorenzo belum jelas apakah akan terus bersama dengan Ducati. Selain itu isu pemotongan nilai kontrak juga menghantui Lorenzo, bagaimana tidak, semenjak bergabung dengan Ducati Lorenzo nampak belum menunjukkan hasilnya. Bahkan malah lebih banyak prestasi yang diberikan oleh Dovi.

Sejurus dengan yang dilakukan Suzuki dengan perpanjangan kontrak Alex Rins, dan belum jelasnya kontrak Andrea Ianone bersama Suzuki. Bisa jadi isu pindahnya Lorenzo ke Suzuki bisa terwujud. rtb tak yakin jika Lorenzo mau dikontrak Ducati dengan syarat pemotongan nilai kontraknya, sedangkan Lorenzo sendiri belum bisa membuktikan apapun untuk Ducati. Pastinya Ducati pun tak akan mau mempertahankan pembalap yang belum menunjukkan hasil terlebih dengan nilai bayaran yang tinggi.

Jalan satu-satunya jika Lorenzo ingin ngotot bersama Ducati adalah dengan menunjukkan performanya di musim 2018 ini. Namun bisa dipastikan itu tak akan mudah juga, tapi pilihan untuk pindah ke Suzuki pun tak akan semudah itu, kecuali jika Lorenzo siap untuk dicap gagal bersama Ducati. Dan pastinya akan banyak pihak yang akan memandang sinis kepada Lorenzo jika dia benar gagal bersama Ducati.

Lalu apabila benar Lorenzo pindah ke Suzuki, siapa yang akan menjadi penggantinya di Ducati? Ada beberapa nama pembalap yang mungkin bisa menjadi calon pengganti Lorenzo antara lain, Danilo Petrucci, Andrea Ianone dan Jack Miller. Danilo Petrucci mengakhiri kontrak bersama Pramac Ducati tahun ini, sementara Andrea Ianone belum jelas kontraknya bersama Suzuki dan Jack Miller pun baru mengawali debut bersama Ducati di tahun 2018. Ya kita tunggu saja mas bro gan sob, bagaimana kelanjutannya.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Duo Repsol Honda Mencoba Fairing Baru di MotoGP Prancis

Mas Bro Gan Sob, Marc Marquez dan Dani Pedrosa pembalap MotoGP tim Repsol Honda mencoba fairing baru pada sesi latihan di Le Mans, Jum’at lalu. Repsol Honda menggunakan fairing yang memiliki desain aerodinamika baru, mirip-mirip desain yang digunakan Yamaha gitu lah.

Juara dunia tahun lalu sekaligus pemimpin klasemen sementara MotoGP musim 2018 ini, Marc Marquez berusaha untuk menunjukkan performa dari fairing barunya, tentunya fairing tersebut sudah memenuhi aturan dan regulasi MotoGP 2018. Desain fairing baru ini dipercaya bisa membantu akselarasi dan membelok disirkuit yang berkarakter stop and go.

Marquez berpendapat jika fairing baru ini memiliki perubahan dan membantu motornya menjadi tidak gampang wheelie dan membuatnya lebih cepat ditikungan. Namun menurutnya fairing ini belum efektif jika digunakan di track lurus, seperti yang dicobanya di Mugello. Tapi dengan fairing satunya kecepatan di track lurus tetap bisa diatasi.

Mungkin memang tim Repsol Honda bisa membuat satu fairing yang mampu digunakan di seluruh track balapan, namun dengan kombinasi dua fairing ini mereka percaya bahwa ini merupakan pilihan tetpat untuk seluruh track di musim balap 2018 ini.

Hal ini juga disetujui rekan se tim Marquez, Dani Pedrosa, ia juga mengakui jika fairing baru ini mampu mengurangi gejala wheelie saat keluar dari tikungan. Namun ia merasa masih ada yang kurang dan merasa tidak yakin untuk digunakan di Le Mans.

Pedrosa sudah mencoba fairing baru tersebut dan dia menyatakan jika memang benar fairing baru ini membantunya meberikan kontrol yang baik untuk motornya, terlebih fairing ini membuat motornya tak mudah wheelie. Pedrosa merasa motornya lebih seimbang, namun tetap membutuhkan perubahan agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

Tak hanya mencoba fairing dengan model aerodinamika yang baru, namun Marquez juga akan mencoba swingarm baru di sesi latihan di Bugatti Circuit ini. Seperti yang mas bro gan sob ketahui beberapa saat lalu tim Repsol Honda sedang melakukan test swingarm carbon di motor balap mereka. Tim Repsol Honda kembali melakukan test untuk siwngarm carbon ini agar bisa mendapatkan lebih banyak informasi mengenai perbandingan performa antara swingarm alumunium dan swingarm carbon.

Swingarm ini juga masih akan diujicobakan di sirkuit Catalunya bulan depan, menurut mereka keuntungan dari swingarm carbon ini adalah bisa memberikan kekuatan yang sama namun dengan bobot yang lebih ringan.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Tim Satelit Suzuki MotoGP 2019 Nampaknya Masih Jauh Dari Kenyataan

Mas Bro Gan Sob, pada bulan Maret lalu rtb sempat menerbitkan artikel mengenai keinginan Suzuki untuk memiliki tim satelit pada tahun 2019 nanti. Namun ternyata beredar rumor jika keinginan Suzuki tersebut masih belum disetujui pihak Suzuki Jepang. Dari rumor yang beredar nampaknya tim satelit Suzuki MotoGP 2019 benar-benar masih jauh dari kenyataan, alias masih tertunda pembentukannya.

Semenjak kembalinya Suzuki ke ajang balapan para raja MotoGP pada tahun 2015, Suzuki hanya turun dengan 2 motor pabrikan tanpa memiliki tim satelit. Meskipun nampak lebih hemat dibandingkan tim lain, namun kondisi ini membuat Suzuki kekurangan masukan untuk perkembangan motor di ajang balapan ini. Selain itu Suzukipun sulit untuk mendapatkan rider baru yang sudah paham dengan motor Suzuki.

Davide Brivio, bos tim Suzuki sempat berujar jika Suzuki harus mencoba memperkuat usahanya di MotoGP dengan cara membuat tim satelit pada musim 2019 nanti. Menurutnya tim satelit ini sangat dibutuhkan untuk Suzuki dan pastinya akan memberikan keuntungan Suzuki. Pada waktu itu rumor yang beredar diikuti dengan berita bahwa Yamaha dan Tech 3 resmi berpisah. Banyak spekualasi muncu jika Tech 3 akan bergabung dengan Suzuki. Namun saat ini Tech 3 sudah mengambil langkah tegasu bergabung dengan KTM mulai musim 2019 nanti.

Saat ini beredar kabar jika tim Marc VDS yang tadinya bekerja sama dengan Honda akan menghabiskan kontraknya dengan Honda di akhir musim ini. Seiring kabar ini muncul rumor jika kemungkinan Marc VDS akan bergabung dengan Suzuki atau Yamaha. Yamaha sendiri belum jelas akan bekerjasama dengan siapa untuk tim satelitnya, yang jelas Yamaha akan tetap turun dengan 4 motor di tahun 2019 nanti.

Namun dengan beredarnya rumor jika Suzuki masih belum akan membuat tim satelit di tahun 2019 nanti, akhirnya muncul spekulasi kuat jika Marc VDS akan merapat ke Yamaha untuk menjadi tim satelitnya.

Nah mas bro gan sob, jadikan Suzuki membetuk tim satelit di tahun 2019 nanti? dan akan kemanakah Marc VDS berlabuh di MotoGP musim 2019 nanti? apakah ke kubu Yamaha atau ke kubu Suzuki? mari kita tunggu bersama saja.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Johann Zarco Resmi Bergabung Dengan KTM Temani Pol Espargaro

Mas Bro Gan Sob, tim Tech 3 sudah resmi lepas dari Yamaha mulai musim MotoGP tahun 2019. Tech 3 bercerai dengan Yamaha dan memilih untuk bergabung dengan KTM, ternyata perpindahan itu diikuti pula pindahnya pembalap yang sekarang bersama Yamaha Tech 3 Johann Zarco. Menjadi pembalap tim satelite terbaik di musim 2017 nampanya membuat pabrikan KTM tertarik dengan kemampuan Johann Zarco. Akhirnya Johann Zarco resmi bergabung dengan KTM temani Pol Espargaro di tim pabrikan KTM mulai tahun 2019 hingga tahun 2020.

Johann Zarco bergabung ke KTM bukan mengikuti tim Tech 3 namun bergabung kedalam tim pabrikan KTM posisnya secara resmi akan menggantikan Bradley Smith yang tidak diperpanjang kontraknya oleh KTM. Bersamaan dengan kabar resmi bergabungnya Johann Zarco ke tim pabrikan KTM, KTM juga mengumumkan perpanjangan untuk pembalap mereka Pol Espargaro, Pol Espargaro resmi diperpanjang kontraknya hingga tahun 2020 nanti.

Espargaro sangat optimis untuk terus bersama KTM “Ini merupakan sesuatu yang mudah bagiku, untuk mengambil keputusan ini, bahkan aku tidak memikirkan kemungkinan lain sedetikpun. Aku tidak bisa menyembunyikan betapa bahagianya diriku dilibatkan dalam proyek besar ini, terutama untuk pekerjaan dan tantangan yang harus kami hadapi. Aku menyukai filosofi kerja KTM dan aku ingin meneruskan meraih tujuan kami. Aku tidak tahu kapan itu akan terjadi, namun aku yakin kami bisa meraihnya. Aku berterimakasih banyak untuk semua timku atas semua dukungan mereka, terutama untuk Paul Trevathan, Mike Leitner  dan Pit Beirer untuk kepemimpinan dan bimbingan mereka. Dan tentunya untuk semua yang terlibat selama balapan MotoGP. Dan aku sangat gembira bisa terus bersama tim ini hingga tahun 2020 nanti”. Ujar Espargaro yang dimuat di halaman japan.webike.net

Pol Espargaro dan Johann Zarco sudah jelas akan mengisi posisi pembalap untuk tim pabrikan KTM, lalu siapakah yang akan menjadi pembalap untuk tim satelit KTM nantinya? Sepertinya KTM akan menggunakan tim satelitnya untuk mendapatkan talenta baru dari Moto2 agar bisa mencetak pembalap untuk tim pabrikan mereka.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Strategi Baru Marc Marquez, Apakah MotoGP Akan Menjadi Membosankan?

Mas Bro Gan Sob, seri ketiga MotoGP sudah selesai pada hari Minggu 22 April 2018. Bertempat di Circuit Of The America, Marc Marquez berhasil berjaya di podium pertama. Tentunya seri MotoGP ketiga di tahun 2018 ini tak lepas dari drama seperti seri-seri sebelumnya. Nampak pula jika ada perubahan dari pemenang seri ini. Strategi baru Marc Marquez, apakah MotoGP akan menjadi membosankan di seri selanjutnya?

Mungkin mayoritas dari penonton MotoGP adalah kaum adam, yang notabene kadang tidak suka dengan drama. Tapi ternyata mereka begitu menikmati drama yang dihadirkan dalam setiap seri balapan MotoGP. Nampaknya drama yang dikemas di dalam balapan MotoGP sedikit tersamar dan membuat kaum adam menikmatinya.

Sedikit drama yang muncul mengawali MotoGP seri Amerika ini adalah penalti yang diberikan untuk Marc Marquez. Marc Marquez dianggap membahayakan pembalap lain karena ia dianggap memperlambat laju motornya di depan pembalap lain. Kejadian ini terjadi saat sesi kualifikasi, dimana Marquez dianggap melambat di racing line Maverick Vinales. Alhasil dari kejadian ini membuat Marquez harus mendapatkan penalti bergeser posisi start sebanyak tiga posisi. Awalnya Marquez sudah mencatatkan waktu tercepatnya dan meraih pole position, namun akhirnya ia harus rela start dari posisi ke 4, bergeser ke grid kedua.

Memulai balapan dari posisi ke 4 ternyata tak membuat surut semangat pembalap tim Repsol Honda ini. Selepas bendera start berkibar di tikungan pertama sirkuit ini Marquez sudah berada di posisi ke dua dibelakan pembalap Suzuki Andrea Ianone. Balapan belum genap satu lap posisi terdepan sudah diambil alih oleh Marc Marquez. Lap demi lap berjalan nampak jika Marquez semakin menjauh dari pembalap lain yang ada dibelakangnya. Hingga 20 lap selesai akhirnya Marc Marquez menjaga jarak dengan selisih waktu 3.560 detik, dari pemilik podium kedua Maveric Vinales.

Marc Marquez, Maveric Vinales dan Andrea Ianone menjadi tiga pembalap yang naik podium di seri ini. Sungguh satu hasil balapan yang berbeda dengan biasanya, dimana Marc Marquez memilih untuk memimpin jauh didepan. Berbeda dengan gaya Marc Marquez yang biasanya memberikan hiburan menjelang akhir balapan.

Menurut pernyataan Marc Marquez kepada crash.net, balapan di seri ini berbeda dengan biasanya. Marquez mengaku bahwa ia mencoba strategi barunya dengan cara melakukan tekanan dari awal balapan hingga akhir dan terus mencoba menjaga jarak dengan pembalap lain. Memang sebenarnya hal ini tidak terlalu disukai oleh Marc Marquez, memimpin jauh di depan memang bukan suatu hal yang disukai oleh Marquez, namun kali ini dia menyukainya.

Marquez juga merasa jika minggu ini ia mendapat banyak tekanan yang akhirnya memunculkan motivasi lain. Sebenarnya Marquez lebih menyukai dan lebih nyaman balapan dengan banyak tekanan dimana ia melakukan perlawanan dengan saling salip dengan pembalap lain. Biasanya Marquez lebih senang menunggu dibelakang pembalap lain hingga akhirnya ia melakukan serangan di akhir lap.

Bagi mas bro gan sob yang suka dengan MotoGP pasti lebih menikmati drama di akhir balapan daripada melihat pemimpin balapan yang melaju jauh didepan. Untuk Marquez sendiri ia merasa puas dengan hasil yang diraihnya di seri ini, tapi apakah Marquez akan terus menjalankan strategi ini di seri selanjutnya?

Setidaknya dengan cara membalap Marquez di seri ini membuat pembalap lain tak perlu khawatir untuk bersinggungan dengannya selama balapan, seperti apa yang terjadi di Argentina lalu. Mungkin yang kemarin sempat ngomong cemas dengan cara membalap Marquez sekarang bisa lebih tenang, namun tentunya akan terus dibelakang Marquez. Dan pastinya akan mendapatkan perlawanan sengit jika ingin merebut posisi Marc Marquez.

Dengan hasil balapan ini klasemen sementara MotoGP 2018 dipimpin oleh Andrea Dovisiozo dengan raihan 46 poin disusul Marc Marquez dengan 45 poin dan Maverick Vinales diposisi ketiga dengan 41 poin. Untuk klasemen lengkapnya bisa dilihat seperti berikut mas bro gan sob,

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars