Tag Archives: MotoGP

Tiga Rider Ini Sedang Diawasi Ducati, Mau Gantiin Lorenzo Kah?

Mas Bro Gan Sob, Ducati saat ini sedang memantau beberapa rider di MotoGP. Dua diantaranya adalah rider asal negara Pizza Italia. Dua pembalap tersebut adalah Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia. Dan satu lagi tak lain dan tak bukan adalah juara dunia Moto3 tahun 2017, Joan Mir. Tujuan Ducati memantau pembalap ini adalah untuk menyaring bakat dari pembalap muda, yang pastinya nanti akan diincar untuk dijadikan rider di kelas MotoGP.

Bahkan menurut gosip yang beredar, pembalap muda Francesco Bagnaia sudah mencapai kesepakatan dengan Pramac Ducati untuk tahun 2019. Disamping itu Ducati juga terus mengawasi perkembangan dari dua pembalap lainnya, Morbidelli dan Mir.

Ciabiatti berpendapat jika Morbidelli sudah memberikan performa bagus dan bisa naik kelas ke MotoGP. Ducati akan memantau perkembangannya di musim 2018 ini dan akan melihat hasilnya seperti apa. Dari beberapa pembalap lainnya Francesco Bagania termasuk pembalap yang menjanjikan, dan Joan Mir juga, terbukti dengan prestasinya musim lalu.

Ciabiatti juga menegaskan jika tiga nama tersebut merupakan nama-nama pembalap yang paling menarik bagi Ducati untuk tahun depan.

Pramac Ducati di musim 2018 ini sudah menggandeng Jack Miller untuk mendampingi Danilo Petrucci yang sudah empat tahun bersama Ducati. Jadi kemungkinan satu dari tiga nama tadi akan menjadi pilihan untuk tahun 2019 nanti.

Kalau toh tiga nama ini akan menjadi pembalap baru untuk Ducati, sesuai dengan peraturannya maka mereka akan masuk ke tim satelit dulu sebelum masuk ke tim pabrikan.

Rumor yang beredar Ducati sudah tidak mau membayar lebih mahal untuk kontrak dengan Jorge Lorenzo. Nah apa mungkin tiga nama ini yang nantinya akan dibidik Ducati untuk menjadi pengganti Lorenzo? penasaran juga sih, tapi mas bro gan sob harus bersabar dulu, tahun 2019 nanti baru bisa diketahui jawabannya.

Sumber : crash.net

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Kevin Schwantz : Suzuki Harus Ganti Ianone Kalau Gak Mau Serius

Mas Bro Gan Sob, Kevin Schwantz mantan juara 500cc tahun 1993 ini berpendapat jika Suzuki harus mencari pembalap selain Ianone untuk menjadi rider utama Suzuki di MotoGP. Menurutnya Suzuki harus ganti Ianone karena Ianone dianggap tidak serius bersama Suzuki.

Andrea Ianone pindah ke Suzuki setelah empat musim bersama Ducati. Mulai bergabung di Suzuki tahun 2017 lalu Ianone mengalami masa-masa sulit. Bahkan banyak rumor beredar jika posisi Ianone bakalan digantikan oleh juara dunia Superbike Jonathan Rea, sebelum akhirnya Ianone memperbaiki posisinya di akhir musim 2017 lalu, dengan raihan tiga kali finish di enam besar pada empat seri terakhir.

Menurut Kevin Schwantz yang dimuat di motorsport.com, sebagai rider utama Suzuki harusnya Ianone mampu memberikan performanya secara total, dan harus 100% kemampuan dikerahkan untuk perkembangan Suzuki. Schwantz juga berujar jika dengan pengalaman Ianone selama di Ducati harusnya Ianone bisa memenuhi permintaan dan aturan dari Suzuki. Namun seperti di artikel sebelumnya yang sempat rtb post, Ianone mengaku jika ini merupakan pengalaman pertamanya bersama pabrikan dan tim dari Jepang, jadi Ianone merasa butuh waktu untuk untuk bisa klik dengan pabrikan ini.

Schwantz juga berpendapat jika Alex Rins bisa memberi masukan untuk pengembangan lebih banyak untuk Suzuki daripada Ianone. Namun seharusnya tahun 2017 merupakan tanggung jawab Ianone sebagai pembalap utama, jadi jika sampai musim 2018 ini masih seperti itu, lebih baik Suzuki mencari pengganti Ianone untuk tahun 2019.

Musim 2017 lalu diawali dengan Yamaha yang nampak cemerlang, Honda yang masih sedikit meraba-raba dan masih mendapatkan masalah. Harusnya Suzuki mampu memanfaatkan momen itu untuk tampil lebih baik. Namun itu juga tak semudah yang ia harapkan.

Harapan Schwantz, apa yang diraih Ianone di musim 2017 masih sangat kurang, Ianone harus mampu berjuang lebih bahkan Ianone harus bisa memberikan 110% performanya untuk Suzuki.

Mas Bro Gan Sob, kita lihat saja nanti di musim 2018, apakah Ianone mampu memberikan penampilan yang terbaik bersama Suzuki, dan seomga saja Suzuki mampu memberikan performa terbaiknya dan bisa bersaing dengan pabrikan lain di MotoGP.

Baca juga :

Benarkah Tim VR46 Rossi Lebih Diprioritaskan Daripada Tech 3?

Mas Bro Gan Sob, di umurnya yang sudah dibilang tidak muda lagi Valentino Rossi masih mengikuti kompetisi MotoGP. Namun beredar kabar jika dalam waktu satu hingga dua tahun ini Rossi masih akan berkarir di MotoGP. Lalu kapan Rossi akan pensiun dari MotoGP dan mau jadi apa jika dia benar-benar pensiun dari MotoGP? Musim 2017 diakhiri Rossi dengan hasil yang tak baik, kecelakaan yang dialaminya menambah buruk catatannya di 2017. Selain itu performanya dengan Yamaha nampak semakin tak membaik hingga akhir musim lalu.

Awal tahun 2018 sempat terdengar kabar jika Rossi masih memperpanjang kontraknya dengan Yamaha hingga 2019 nanti. Namun ada juga informaasi jika 2018 ini merupakan tahun terakhir Rossi di MotoGP. Selain menjadi pembalap di kelas MotoGP, Rossi memiliki tim balap VR46 yang sudah masuk ke kelas Moto2 dan Moto3.

Sempat terdengar kabar jika petinggi Dorna, Carmelo Ezpeleta memberikan jaminan untuk tim Valentino Rossi tersebut agar bisa masuk ke kelas para raja MotoGP. Meskipun hingga saat ini untuk MotoGP sendiri dibatasi jumlah totalnya hanya 24 motor/pembalap saja. Hubungan yang terjalin antara Yamaha dengan Rossi membuat dugaan bahwa Rossi akan mendapatkan dukungan mesin juga dari Yamaha untuk tim VR46nya di kelas MotoGP.

Namun sampai saat ini Yamaha hanya bekerjasama dengan satu team satelit Tech3 saja. Apakh mungkin jika tim milik Valentino Rossi ini akan menggusur keberadaan tim Tech 3? Semudah itukah?

Boss Tech 3 Poncharal mengungkapkan ke motorsport.com jika ia pernah berdiskusi dengan Yamaha, ia melakukan negosiasi dengan Yamaha untuk menambah jumlah motor yang diturunkan ke MotoGP menjadi 6, namun Yamaha mengatakan tidak. Dan yang paling mengejutkan adalah Yamaha mengakui jika sampai tim VR46 mengajukan permintaan untuk naik ke kelas MotoGP siapakah yang akan mendapatkan prioritas antara Tech3 dan VR46? dan ternyata Yamaha akan lebih memprioritaskan tim VR46.

Kontrak antara semua tim satelit MotoGP dengan Dorna masih berlaku hingga tahun 2021 nanti. Artinya kemungkinan baru pada tahun 2021 akan terjadi perubahan tim satelit ini. Poncharal juga mengatakan jika tidak yakin jika Rossi mau untuk join dengan tim yang sudah ada. Ia juga menegaskan jika Tech 3 tak mungkin bekerja sama dengan Rossi, mungkin saja tim lain yang mau untuk bekerjasama dengan Rossi.

Jadi Mas Bro Gan Sob, bisa jadi memang Rossi mendapatkan dukungan lebih dari Dorna maupun Yamaha untuk membawa timnya ikut berkompetisi di MotoGP, namun bisa jadi masih nanti setelah tahun 2021 kecuali ada tindakan istimewa dari Dorna.

Baca juga :

Andrea Ianone Mengaku Butuh Waktu Untuk Percaya Dengan Suzuki

Mas Bro Gan Sob, Andrea Ianone menjalani MotoGP musim 2017 dengan berat bersama Suzuki. Andrea Ianone mengaku butuh waktu untuk percaya dengan Suzuki dan butuh perjuangan yang keras. Namun ia sudah siap untuk menyambut musim 2018 dengan penuh semangat untuk terus berujuang bersama Suzuki.

Ianone pindah ke Suzuki tahun lalu karena posisinya digantikan oleh Jorge Lorenzo di Ducati. Saat test pra musim dan seri pertama di Qatar Ianone terlihat sangat meyakinkan, sebelum akhirnya ia harus mengalami kecelakaan dan seterusnya ia mengalami perjalanan di MotoGP musim 2017 yang penuh dengan kefrustrasian.

Suzuki terlihat memberikan gebrakan yang luar biasa pada tahun 2016, Suzuki mampu meraih beberapa kemenangan dan podium bersama Maveric Vinales, namun tahun lalu (2017) pabrikan Jepang ini seperti kehilangan tajinya. Tercatat selama musim 2017 Ianone hanya mampu finish 4 kali di sepuluh besar dari 14 race pertama, yang disusul sedikit perbaikan dengan finish ke 4 di Motegi serta dua posisi ke 6 di Philip Island dan Valencia.

Ianone tidak memungkiri bahwa pencapaiannya di tahun 2017 jauh dibawah ekspektasinya bersama tim Suzuki. Ia mengaku jika musim 2017 merupakan musim yang sulit dan diluar ekspektasinya. Test pra musim di Valencia bersama GSX-RR memang memberikan hasil yang bagus, ia dan tim Suzuki yakin jika mereka bisa meraih hasil yang bagus nantinya.

Namun sayanganya itu tidak berjalan sesuai rencana, meskipun seri pertama 2017 di Qatar bisa mendapatkan hasil yang bagus, namun seri-seri berikutnya dipenuhi dengan kesulitan Ianone dalam penyesuaian dengan mesin Suzuki. Ianone bersama dengan Marco Rigamonti (Chief Crew) merupakan orang baru di tim Ecstar Suzuki, mereka bersama memulainya dari nol di Suzuki, baik dalam pemahaman terhadap motor maupun dengan cara kerja pabrikan Jepang.

Terlepas dari frutasi yang dihadapinya di musim 2017, Ianone yakin bahwa ia mulai menemukan titik terang yang terlihat diakhir musim 2017 lalu, dan ia pun optimis jika ia bisa menggunakan momentum kebangkitannya di akhir musim lalu untuk berjuang di tahun 2018 ini.

Baca Juga :

Ini Dia Wujud Motor Takaaki Nakagami Di Kelas MotoGP Musim 2018

Mas Bro Gan Sob, pembalap Jepang Takaaki Nakagami naik kelas ke MotoGP di musim 2018 nanti. Seperti apa wujud motor Takaaki Nakagami di kelas MotoGP nanti? Lanjut baca artikelnya ya mas bro gan sob!

Takaaki Nakagami masuk ke MotoGP dan bergabung dengan tim LCR Honda. Infonya kru yang akan berkerja dengan Nakagami merupakan mantan kru dari Dani Pedrosa. Nakagami akan menemani Cal Crutchlow di LCR Honda. Dalam event Honda Thanks Day yang diadakan di Motegi lalu, Honda memberikan kejutan untuk Nakagami.

Honda bersama Idemitsu dan LCR memberikan kejutan berupa motor yang akan digunakan Nakagami untuk balapan MotoGP musim 2018. Motor tersebut sudah tampil dengan warna dan livery yang lengkap untuk MotoGP musim 2018. Menjelang musim 2018 Nakagami sudah menjalani 2 kali test bersama Honda RC213V. Menurut Nakagami RC213V miliknya memiliki power yang luarbiasa, ia begitu menyukai teknologi seamless gearbox yang sudah ada pada motor tersebut.

Menjadi rekan setim Cal Crutchlow ternyata menyenangkan menurut Nakagami. Ia merasa begitu luar biasa bisa bergabung dengan Cal Crutchlow, Crutchlow memiliki banyak pengalaman di MotoGP yang membuat Nakagami merasa harus belajar darinya sebanyak mungkin. Selain itu menurut Nakagami Crutchlow merupakan pribadi yang lucu.

Penampilan Nakagami bersama LCR Honda dan RC213V akan bisa dilihat lagi nanti pada bulan Januari saat sesi test di sirkuit Sepang Malaysia.

Nah ini dia mas bro gan sob wujud dari motor yang akan dirunggangi oleh Takaaki Nakagami di tim LCR Honda MotoGP musim 2018 nanti.

Sumber : crash.net

Baca juga :

Bergabung Dengan Avintia Ducati Tito Rabat Mengaku Bisa Ngebut Lagi

Mas Bro Gan Sob, musim 2016 dan 2017 Tito Rabat yang begabung dengan Marc VDS Honda mendapatkan hasil yang kurang maksimal. Ia hanya mampu memperoleh posisi ke 21 dan 19 di dua musim tersebut. MotoGP memasuki sesi test untuk persiapan musim 2018. Bergabung dengan Avintia Ducati Tito Rabat mengaku bisa ngebut lagi.

Untuk musim 2018 Tito Rabat resmi bergabung dengan Avintia Ducati. Tito Rabat akan mengendarai Desmosedici GP17. Hasil test di Valencia Tito Rabat mampu menempati posisi ke 14. Kemudian di Jerez ia mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dengan menempati posisi ke 6 dan ke 7 di dua hari testnya.

Tito Rabat mengaku jika Desmo berbeda dengan Honda, ia mampu mendapatkan feel balap yang berbeda yang mengingatkannya ketika membalap dikelas Moto2. Kecepatan yang ia peroleh bersama Ducati mengingatkan waktu-waktu yang indah saat ia membalap dengan motor Moto2.

Rabat memuji aerodinamika dari fairing Ducati, akselarasi dan pengereman yang tangguh, menurutnya semua hal yang positif ia peroleh dari motor Ducatinya. Fairingnya memberi kemudahan ketika akselarasi di trek lurus, motor tidak mudah wheelie dan sangat smooth ketika masuk ketikungan, sehingga ia bisa menikung lebih mudah.

Untuk saat ini Tito Rabat mendapatkan hasil yang positif, semoga saja trend positif ini berlanjut ke MotoGP musim 2017. Kita tunggu bersama mas bro gan sob, kita tunggu bagaimana hasilnya.

Baca juga :

Rossi Beberkan Jika Yamaha M1 Untuk Musim 2018 Berbasiskan M1 2016

Mas Bro Gan Sob, Rossi bersama Vinales dan Johann Zarco telah menyelesaikan sesi test privatenya di Sepang Malaysia. Mereka bertiga membandingkan M1 versi 2016 dengan 2017. Dan bocoran dari Rossi timnya akan menggunakan Yamaha M1 untuk musim 2018 berbasiskan M1 2016.

Sesi test di Sepang merupakan kelajutan dari test di Valencia. Mereka bertiga memfokuskan test mereka untuk memutuskan basic motor mana yang akan mereka gunakan untuk musim 2018 nanti. Rossi memberikan bocoran bahwa mereka bertiga setuju bahwa mereka tidak akan menggunakan M1 versi 2017 dan lebih memilih motor versi 2016. Yang menurut Rossi lebih baik dan terbukti memberikan hasil baik untuk Johann Zarco.

Menurut Rossi selama sesi test tersebut mereka mencoba motor lama (2016) dan membandingkan dengan motor baru, dan semua setuju jika motor barunya tidak terlalu bagus. Ia juga menyatakan bahwa masih menunggu akan seperti apa nanti motor untuk musim 2018, namun yang pasti motor tersebut akan mengambil basis dari motor 2016.

Yamaha perlu segera membuat perubahan yang besar dan menyelesaikannya sebelum Februari 2018. Menengok hasil di tahun 2017 yang hanya menempatkan Rossi di posisi ke 5. Rossi menyatakan jika dia salah ketika berasumsi bahwa masalah ada pada dirinya, bukan pada motornya. Hal itu ia rasakan karena di test sebelum musim 2017 Vinales bisa mendapatkan hasil yang luar biasa dengan motor baru.

Di sesi test Valencia, Zarco sempat berujar jika tidak ada yang aneh dari M1 versi 2017 yang ia coba untuk pertama kalinya. Namun kenapa akhirnya Zarco juga setuju bahwa M1 2017 tidak terlalu bagus? apa benar karena gaya riding Zarco berbeda dibandingkan dengan Rossi dan Vinales? Dan apakah pendapat Rossi mengenai M1 versi 2017 menjadi pengaruh utama tim Yamaha untuk menggunakan basis dari M1 versi 2016?

Kita lihat kelanjutannya di Februari 2018 nanti mas bro gan sob, apakah benar saran-saran dari Rossi merupakan inputan yang baik untuk pengembangan motor 2018 yang akan digunakan tim Yamaha? Kita tunggu saja hasilnya.

Baca juga :

Tidak Benar Jika Marc Marquez Pindah Ke KTM Di Tahun 2019

Mas Bro Gan Sob, terdengar selentingan kabar bahwa Marc Marquez pindah ke KTM di tahun 2019. Apa benar seperti itu? Marc Marquez hingga tahun ini telah memenangkan 4 kali juara dunia, kontraknya di HRC akan berakhir tahun 2018 nanti. Manager HRC Emilio Alzamora menyatakan bahwa Honda akan selalu menjadi pilihan pertama Marc Marquez.

Seperti halnya Mick Doohan yang telah memenangkan lima kali juara dunia 500cc dan tidak pernah berganti pabrikan. Berbeda dengan Jorge Lorenzo, yang tahun lalu berpaling dari Yamaha setelah 9 tahun bersama. Beda lagi dengan Rossi yang sudah berpindah pabrikan hingga 3 pabrikan, Honda, Yamaha, Ducati dan kembali lagi ke Yamaha,

Bagi Marquez tetap di Honda untuk tahun 2019 dan 2020 merupakan priority utama. Berbeda dengan pabrikan lain, Honda tidak pernah merekrut pembalap baru untuk bertarung melawan Marquez. Dari tahun 2013 Marquez dan Dani Pedrosa menjadi rekan setim meskipun Pedrosa belum sama sekali meraih gelar di MotoGP.

Sejak naik ke kelas MotoGP, Marquez masih setia dengan Honda. Prasangka Carlo Pernat manager Ianone akan kepindahan Marc Marquez ke KTM setelah tahun 2018 dibantah oleh bos KTM Stefan Pierer di Valencia lalu. Stefan Pierer sendiri menyatakan jika Pol Espargaro menjadi calon terkuat untuk membela KTM di tahun 2019 nanti.

Pierer berujar jika Marquez bukan satu-satunya kandidat untuk menjadi pembalap KTM, namun menurutnya Johann Zarco lebih cocok untuk membalap di KTM. Ia merasa Zarco lebih familiar dengan KTM selama karir balapannya.

Spekulasi kepindahan Marc Marquez ke KTM muncul karena hubungan baiknya dengan Red Bull yang setia menjadi sponsornya. Dan Red Bull juga bekerjasama dengan KTM. Honda juga tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti yang mereka lalukan bersama Rossi. Honda melepas Rossi ke Yamaha dan akhirnya membuat Rossi bisa meraih juara dunia diatas Yamaha R1.

Menurut Livio Suppo, Honda akan menyiapkan dana berapapun untuk mempertahankan Marc Marquez, dan gak akan rela jika Maquez pindah ke pabrikan lain. Selain itu Suppo juga percaya bahwa Marquez merupakan pembalap hebat. Marquez sendiri sudah teken kontrak 2 tahun dengan Honda pada tahun 2016. Saat ini gajinya di Honda diperkirakan sekitar 8 juta Euro lebih kecil daripada Lorenzo di Ducati dengan 12,5 juta Euro.

Nah Mas Bro Gan Sob, ternyata berita Marc Marquez pindah ke KTM itu tidak benar, bahkan pihak KTM pun sudah mengkonfirmasi dengan jelas jika KTM lebih tertarik dengan Zarco daripada Marquez.

Sumber : speedweek.com

Baca juga :

Andrea Ianone Menjadi Yang Tercepat Sesi Test MotoGP Jerez

Mas Bro Gan Sob, Andrea Ianone Menjadi Yang Tercepat Sesi Test MotoGP Jerez. Minggu ini sesi test MotoGP diadakan di sirkuit Jerez. Sesi test dimulai hari Rabu hingga Jum’at nanti. Sesi test ini hampir dihadiri semua tim peserta MotoGP kecuali tim Repsol Honda, Yamaha, Tech 3 dan Aspar.

Tim Pramac Ducati pun tak ikut sesi test hari pertama, namun dipastikan mengikuti test pada hari Kamisnya. Andrea Ianone menorehkan catatan waktu tercepatnya di Rabu siang, ia mampu mengalahkan catatan waktu dari Tom Skyes pembalap Kawasaki WSBK. Ianone mencatatkan waktu tercepatnya 1m38.652s.

Waktu yang diperoleh Andrea Ianone bertahan hingga sesi test dijalankan selama 3 jam. Sebelum akhirnya digeser oleh rider Ducati, Jorge Lorenzo dengan waktu 1m38.483s. Dan catatan waktu Lorenzo pun akhirnya dikalahan oleh rekan setimnya Dovizioso. Menjelang jam akhir sesi latihan, akhirnya Andrea Ianone kembali bisa mencatatkan waktu terbaiknya dengan 1m38.280s.

Hingga sesi test berakhir tidak ada lagi yang meraih waktu terbaik selain Andrea Ianone. Catatan waktu Ianone lebih cepat 0.031s dibandingkan dengan rekor tercepat di sirkuit Jerez yang dipegang oleh Dani Pedrosa. Sementara itu Cal Cruthlow mencatatkan waktu tercepat kedua dengan waktu 1m38.337s.

Disusul oleh Dovizioso pada posisi ketiga, Lorenzo keempat dan rider KTM Pol Espargaro di posisi kelima. Pendatang baru kelas MotoGP Alex Marquez turun di sesi latihan ini untuk pertama kalinya mengendarai motor dari tim Marc VDS Honda. Namun ia belum mendapatkan hasil yang baik, ia hanya mampu menempati posisi tercepat ke 15.

Untuk hasil lengkap sesi test MotoGP di sirkuit Jerez bisa disimak seperti berikut,

Sumber : motorsport.com

Baca juga :

Insiden Marc Marquez Di Valencia 2017 Keberuntungan Atau Skill?

Mas Bro Gan Sob, Insiden Marc Marquez Di Valencia 2017 Keberuntungan Atau Skill? Masih teringat dengan jelas bagaimana Marc Marquez melebar dan hampir jatuh sesaat setelah take over Johann Zarco. Momen yang sangat mendebarkan bagi sang calon juara dunia saat itu. Bagaimana tidak, jika sampai Marquez ndlosor dan tidak bisa kembali balapan dan Dovi bisa finish pertama maka dipastikan Marquez batal menjadi juara MotoGP 2017.

Fakta lain menunjukkan jika di musim ini Marquez mengalami 27 kali crash, dan hasilnya tak satupun crash yang membuat Marquez harus masuk rumah sakit dengan cidera parah. Bisa jadi apa yang dialami Marquez bukan lagi keberuntungan tapi murni skill penyelamatan yang dipelajari oleh Marc Marquez.

Cerita Mark Homchick, mantan pembalap pengendara Yamaha TZ750 kepada cycleworld.com. “Perlengkapan keselamatan balapan memang sudah jauh lebih baik daripada periode tahun 70 dan 80an”. Homchick mengingat jika ia dulu butuh waktu dua minggu sebelum benar-benar bisa pulih setelah mengalami highside.

Saat ini rider MotoGP sudah memiliki wearpack yang dilengkapi dengan airbag cerdas. Bahkan kondisi airbag bisa dilihat dengan jelas melalui lampu indikator yang berkedip-kedip dibagian lengan pembalap. Selain itu masih ada knee, elbow, shoulder dan back protector yang ada di wearpack mereka. Tak lupa helm yang selalu dikembangkan sistem keselamatannya.

Kejadian yang dialami Marc Marquez di Valencia lalu berawal ketika Marquez masuk ke tikungan kiri. Kemudian motornya mengalami kehilangan sebagian grip ban depan, namun Marquez dengan sigap menggunakan siku kirinya menahan agar motornya tidak jatuh ke aspal. Jika sampai motornya kehilangan seluruh grip ban dan jatuh ke aspal bisa dipastikan Marquez dan motornya akan ndlosor ke gravel.

Marquez terus mencoba menahan motornya dengan siku kiri dan dengkul kirinya, sehingga ban depanya bisa kembali memperoleh grip. Dan nyatanya entah bagaimana, Marquez bisa melakukannya tanpa harus mengalami highside. Dengan gesekan yang timbul membuat motornya melambat. Dengan kembalinya grip ban depan, Marquez bisa kembali menegakkan motornya. Meskipun motornya masuk ke area gravel, namun Marquez sudah bisa mengendalikan laju motornya dengan tenang. Dan bisa kembali ke track balapan.

Menurut Homchick proses tersebut bukanlah keberuntungan, dan di masa lalu kejadian seperti itu banyak berkakhir dengan kecelakaan. Dan kalaupun selamat, itu benar-benar suatu keajaiban.

sumber : Is It A Save Or Is It A Technique?

Baca Juga :

Hasil Test Johann Zarco Dengan Yamaha M1 2017, Tidak Ada Yang Aneh

Mas Bro Gan Sob, berikut hasil test Johann Zarco Dengan Yamaha M1 2017. Beberapa waktu lalu Valentino Rossi sempat berujar jika sebaiknya Johann Zarco tidak usah menggunakan Yamaha M1 versi 2017. Menurut Rossi, Zarco lebih baik tetap menggunakan Yamaha M1 versi 2016 untuk musim 2018.

Entah apa yang dirasakan Rossi dengan kondisi Yamaha M1 yang ditungganinya, melihat Zarco yang mampu memberikan penampilan baik menggunakan Yamaha M1 versi 2016, Rossi berpendapat jika Zarco akan lebih baik jika tetap menggunakan M1 versi 2016. Tak dipungkiri memang performa duo tim pabrikan Yamaha hanya bagus saat awal musim saja, terlihat duo Yamaha ini seperti mengalami banyak masalah terutama jika balapan dalam kondisi trek basah.

Seperti biasanya, team satelit akan mendapatkan mesin dengan spesifikasi yang berbeda dengan tim pabrikan utama. Seperti halnya musim 2017 ini, saat tim pabrikan Yamaha sudah menggunakan mesin dan sasis versi 2017, tim satelit mereka Yamaha Tech 3 masih menggunakan mesin versi tahun 2016. Johann Zarco salah satu pembalap yang masih menggunakan Yamaha M1 versi 2016 memberikan performa yang membaik di akhir musim.

Hingga seri terakhir kemarin memang masih belum jelas apakah Yamaha Tech 3 akan tetap menggunakan mesin versi 2016 atau menggunakan mesin versi 2017. Namun biasanya mereka akan mendapatkan mesin versi 2017 untuk tahun 2018. Ternyata benar adanya, di sesi latihan akhir musim 2017 yang dilakukan di Valencia, Johan Zarco sudah mencoba M1 dengan mesin versi 2017.

Lalu apa yang dirasakan Johann Zarco mengenai mesin M1 versi 2017 tersebut? Ternyata Zarco merasa jika mesin tersebut bagus dan ia merasa lebih baik daripada saat ia menggunakan mesin versi 2016 dalam segala aspek.

Hari pertama latihan Zarco dengan motor barunya mampu menempati posisi tercepat kedua setelah Vinales. Seperti yang saya kutip dari motorsport.com, Zarco merasa sangat gembira, ia mendapatkan feel yang bagus dengan motor barunya tersebut, ia dan team bisa melakukan pekerjaan yang baik di sesi test ini. Zarco pun merasa terkejut karena ia tidak merasakan sedikitpun hal yang aneh, ia merasa bisa lebih cepat, bahkan ia merasa masih memiliki energi tersisa dan belum habis dengan kecepatan yang mampu ia raih.

Menurut Zarco, motor barunya ini memiliki sistem pengereman yang lebih baik, lebih stabil dan sangat membantunya untuk bisa menikung dengan cara yang lebih baik.

Yamaha sendiri belum mengkonfirmasi mesin dengan spesifikasi mana yang akan diberikan ke tim Yamaha Tech 3 untuk musim 2018. Meskipun sudah jelas jika Zarco tak mungkin mendapatkan mesin versi 2018 untuk dia dan timnya.

Nah Mas Bro Gan Sob itu tadi hasil test Johann Zarco dengan Yamaha M1 2017, apakah benar tidak ada masalah di Yamaha M1 seperti yang dikeluhkan Rossi dan Vinales? ataukah hanya Zarco saja yang belum menemukan masalah di sesi latihan ini? dan mesin manakah yang akan digunakan tim Yamaha Tech 3 untuk tahun 2018? kita tunggu saja bersama.

Sumber : motorsport.com

Baca juga :

Nakagami Naik Kelas Ke MotoGP Bersama Tim LCR Honda

redto-black.web.id – Nakagami Naik Kelas Ke MotoGP Bersama Tim LCR Honda. Takaaki Nakagami, pembalap moto2 dari Jepang yang tahun depan naik kelas ke MotoGP akan mendapatkan kru yang sama dengan kru yang pernah bekerjasama dengan Dani Pedrosa. Bergabungnya Takaaki Nakagami dengan LCR Honda sudah dikonfirmasi sejak bulan Agustus lalu. Nakagami akan menemani Cal Crutchlow di LCR Honda Team.

Dengan naik kelas ke MotoGP Nakagami merupakan pembalap Jepang pertama yang turun full di MotoGP setelah Hiroshi Aoyama pada tahun 2014 lalu. Diperkirakan Nakagami akan mengendarai motor Honda spek tahun 2017, namun hal ini belum dikonfirmasi secara jelas.

Nakagami mengaku jika HRC belum memutuskan motor mana yang akan dikendarainya, entah itu spek tahun 2017 atau spek baru tahun 2018. Namun ia mengaku tidak peduli dengan hal itu, ia belum pernah berpengalaman dengan motor spek MotoGP. Selain itu ia juga tidak paham apa beda antara motor spek 2017 dan 2018.

Nakagami menjajal RC213V untuk pertama kalinya di Desember tahun lalu, dan pengalaman itu memberikan keyakinan padanya jika motor MotoGP lebih cocok untuknya dibanding dengan motor di Moto2.

Nakagami melakukan test dengan RC213V selama 3 hari, dan ia merasa motor tersebut sangat luarbiasa dan membuatnya ketagihan untuk terus mengendarai motor tersebut. Impresinya terhadap RC213V sangat luarbiasa, menurutnya motor ini memiliki power yang juos, grip ban yang bagus, sistem elektronik yang canggih dan pastinya sangat cepat.

Nakagami akan resmi bergabung dengan LCR Honda setelah seri penghujung MotoGP 2017 di Valencia nanti. Menurutnya hal yang paling menantang untuknya adalah adaptasinya terhadap perangkat elektronik yang ada di motor MotoGP. Nakagami pernah berpengalaman dengan sistem elektronik motor Honda pada tahun 2010 saat ia memenangkan perlombaan Suzuka 8 Hour. Namun motor yang digunakan di Suzuka 8 Hour ini sangat berbeda dengan motor MotoGP.

Nah Mas Bro Gan Sob, Takaaki Nakagami akan menjadi pembalap rookie untuk LCR Honda di tahun 2018 nanti, apakah dia bisa kompetitif di kelas para raja MotoGP? Dan apakah ini akan membuka peluang pembalap Indonesia untuk masuk ke Moto2, seperti halnya Dimas Ekky yang sudah berkesempatan menjajal MotoGP meskipun kurang sukses di kesempatan pertamanya? Kita tunggu saja aksinya.

Baca Juga :