Mario Suryo Aji Raih Podium Kedua di Seri Perdana ATC 2018

Mas Bro Gan Sob, meskipun baru pertama kali menjajal sirkuit Losail Qatar dan pertama kali menunggangi NSF250, Mario Suryo Aji moncer di sirkuit Qatar. Lima pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menuntaskan tantangan perdana balapan Asia Talent Cup 2018 dengan mencetak hasil positif dan raihan podium di Losail International Circuit, Qatar (17-18/3). Mario Suryo Aji raih podium kedua di seri perdana ATC 2018 ini. Ia sempat mengacaukan dominasi pembalap Jepang H. Noguchi di race pertama ATC 2018.

Pada dua balapan yang digelar di seri perdana, kelima pembalap muda Tanah Air ini menyuguhkan pertarungan balap yang kompetitif untuk mempersembahkan kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Pada balapan pertama (17/3), pembalap Mario Suryo Aji berhasil menyumbang podium kedua dengan selisih tipis 0,034 detik dari pembalap terdepan.

Balap pertama juga mampu dilewati dengan baik oleh para pembalap muda binaan AHM lainnya, M. Adenanta Putra yang meraih posisi ke-5 dan Afridza Syach Munandar pada posisi ke-6.

Sementara itu, M. Agung Fachrul mampu finish di 8 besar meskipun harus start dari belakang karena kendala mesin sesaat sebelum balap pertama dimulai. Sedangkan Lucky Hendriansya berada di posisi ke 17 pada balap pertama.

Pertarungan pada hari kedua (18/3) juga tidak kalah menegangkannya bagi kelima pembalap muda binaan AHM tersebut. Jika hari pertama balapan lebih bersahabat karena dilakukan sore hari waktu setempat, maka di hari kedua cuaca panas ditambah dengan hembusan angin yang cukup kencang menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap.

Meski kondisi cuaca yang tidak bersahabat, namun selepas start para pembalap tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Mereka langsung menekan dengan tekad mengulang sukses raihan podium di hari sebelumnya.

Hasilnya, Mario, Agung dan Afridza pun mampu masuk di grup terdepan dan terlibat persaingan untuk posisi pertama. Sementara itu, Adenanta dan Lucky terus berusaha menembus 10 besar di awal-awal lap.

Mendekati putaran terakhir, tekanan pun semakin kuat ditunjukkan oleh para pembalap. Mario pun berhasil mengisi posisi ketiga. Sayang, pada tikungan ke 10 Mario melakukan kesalahan dan membuatnya keluar jalur.

Mario Suryo Aji Raih Podium Kedua di Seri Perdana ATC 2018

Usaha keras tetap ditunjukan Mario untuk menyusul ketertinggalannya. Pada saat terakhir Mario bahkan sempat mencetak putaran tercepat dengan 2:13.224. Namun, Mario harus puas finis di posisi ke 4.

“Saya menghadapi tantangan kondisi sirkuit yang sangat berbeda dari kemarin saat race pertama. Jalannya balapan menjadi lebih sulit. Pada kelompok depan beberapa rider terlibat dalam perebutan posisi satu. Saya berusaha untuk tetap konsisten sepanjang balapan. Namun, di 2 lap menjelang finish, saya membuat sebuah kesalahan yang membuat saya terpisah dari rombongan depan dan harus puas di posisi 4. Ini menjadi pelajaran berharga bagi saya, semoga dapat tampil lebih baik di Buriram,” ujar Mario.

Sementara itu, rekan senegara lainnya Afridza finis pada posisi ke5, Agung di posisi ke 8, Adenanta di posisi ke 12, dan Lucky di posisi ke 16.

“Saya sangat menikmati balapan hari ini. Sejak dimulainya start, saya berusaha untuk fokus menjaga ritme dengan grup depan. Strategi saya berjalan baik, terbukti pada pertengahan lap saya sempat memimpin jalannya balapan. Tetapi saya gagal untuk bisa mempertahankan posisi saya dari kejaran pembalap lain. Seluruh pelajaran dari seri ini akan saya jadikan pengalaman untuk di seri berikutnya,” ujar Afridza.

Raihan tersebut membuat Mario mengoleksi 33 poin dan berada di peringkat 3 besar klasemen sementara ATC. Sementara itu Afridza, Agung dan Adenanta masing-masing berada di posisi 6, 7 dan 8 besar. Sedangkan Lucky akan terus berusaha memperoleh poin pertamanya di putaran kedua nanti.

Marketing Director AHM Thomas Wijaya yang menyaksikan langsung jalannya balapan mengatakan raihan pada putaran perdana menjadi awal dan pembelajaran yang bagus untuk menambah semangat pembalap menghadapi musim kompetisi yang baru dimulai dalam upaya mengejar mimpi menjadikan Indonesia juara di ajang ini.

“Ini awal yang baik untuk musim balap ATC tahun ini. Mimpi mengibarkan Merah Putih mulai terwujud. Walaupun demikian, masih banyak yang harus terus dikembangkan oleh para pembalap. Musim balap baru saja dimulai, mereka tidak boleh puas dan perlu terus berlatih. Raihan ini akan menjadi modal penting untuk menjaga semangat mereka meraih Indonesia juara tahun ini. Tentunya kami akan mendukung upaya mereka sampai menjadi kebanggaan bangsa di dunia balap,” ujar Thomas Wijaya.

Gelaran ATC berikutnya akan diselenggarakan pekan depan di Buriram International Circuit (23-25/3).

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Seri Perdana IRS Awhin Sanjaya Raih Podium Bersama Honda CBR250RR

Mas Bro Gan Sob, seri perdana Indospeed Race Series (IRS) 2018 kelas Kejurnas Sport 250cc diadakan di Sentul International Circuit, akhir pekan lalu tanggal 17 dan 18 Maret 2018. Performa impresif dari Honda CBR250RR berhasil mengantarkan pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT), Awhin Sanjaya raih podium kedua.

Sebelum balapan, para pebalap melewati sesi kualifikasi yang penuh tantangan setelah lintasan sirkuit diguyur hujan yang cukup deras (17/3). Berdasarkan hasil kualifikasi, Rheza Danica Ahrens memulai balapan di posisi 4, disusul Andi “Gilang” Farid Izdihar di posisi 5, dan Awhin Sanjaya harus rela memulai balapan di posisi 31 setelah sempat terjatuh pada sesi kualifikasi karena kondisi lintasan yang licin.

Kendati memulai balapan dari barisan belakang, Awhin tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi pada balapan pertamanya (17/3). Didukung performa tangguh dari Honda CBR250RR, Awhin langsung masuk di posisi 20 besar pada lap kedua. Perjuangan luar biasa dari pebalap berusia 20 tahun ini membuahkan hasil positif saat dirinya berhasil memacu Honda CBR250RR miliknya mencetak fastest lap 1:45.376 dan merebut posisi 11 pada saat menyentuh garis finish. Hasil yang baik juga ditunjukkan oleh Rheza yang berada di posisi keempat dan Andi Gilang di posisi kelima.

Pada balapan kedua (18/3), keadaan mulai berbalik. Sesuai dengan regulasi IRS, posisi awal balapan berubah dimana Rheza berada di pole position dan disusul oleh Andi Gilang di posisi kedua, sementara Awhin memulai balapan di posisi ke-11. Dengan tekad untuk memberikan hasil yang lebih baik dari balapan pertama, Awhin memacu motor Honda CBR250RR dengan penuh percaya diri hingga dalam waktu singkat masuk ke posisi 5 besar di lap ketiga, lalu tak lama setelahnya menyodok ke posisi dua di lap keempat.

Perebutan posisi puncak untuk podium tertinggi di balapan kedua seri pertama IRS 2018 ini terjadi sangat sengit, beberapa kali terjadi aksi saling menyalip dan rekan setim Awhin, Rheza sempat masuk ke posisi tiga. Akhir persaingan menegangkan tersebut berakhir dengan keberhasilan Awhin mempertahankan posisi kedua saat melewati garis finish dengan torehan total waktu 21:04.517 disusul oleh Rheza di posisi 5 dan Andi Gilang di posisi 8.

“Balapan yang sangat menyenangkan bagi saya. Sebelumnya pada balapan pertama saya sempat terjatuh saat kualifikasi sehingga harus start di posisi belakang yang menyebabkan sulit untuk menyusul grup depan. Akan tetapi di balapan kedua karena berhasil start dari posisi 11 saya bisa merebut posisi depan dan mempertahankannya hingga finish di podium kedua. Terima kasih banyak atas seluruh dukungan kepada saya sehingga saya berhasil mendapatkan podium pertama bersama Honda CBR250RR dan AHRT di tahun 2018 ini,” ujar Awhin.

General Manager Marketing Planning & Analysis Division PT Astra Honda Motor (AHM) A. Indraputra mengatakan hasil dari balapan seri pertama ini dapat menjadi pijakan penting bagi tim untuk seri-seri berikutnya. Keberhasilan AHRT meraih podium tentunya menjadi penyemangat tambahan untuk tim.

“Saya yakin hasil balapan hari ini bisa menjadi awal yang baik bagi tim AHRT kedepannya. Meskipun hasil pada awal balapan tidak terlalu baik, para pebalap muda binaan AHM ini berhasil menunjukkan bakat luar biasa mereka bersama Honda CBR250RR dan memberikan hasil yang memuaskan di balapan kedua ini. AHM dengan semangat Satu Hati akan terus berkomitmen untuk mendukung generasi muda kebanggan bangsa ini meraih mimpi mereka di dunia balap,” tutup Indraputra.

IRS 2018 akan dilaksanakan sebanyak 6 seri dan keseluruhannya diselenggarakan di Sentul International Circuit. Seri kedua akan dilaksanakan pada 5-6 Mei 2018, seri ketiga di 21-22 Juli 2018, seri keempat di 25-26 Agustus 2018, seri kelima di 6-7 Oktober 2018, dan seri penutup akan dilaksanakan pada 17-18 November 2018.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

All New Honda CB150R Streetfire Semakin Diminati Semakin Laris

Mas Bro Gan Sob, bulan Februari 2018 All New Honda CB150R Streetfire menjadi model terlaris di kelas sport 150cc. Penjualan All New Honda CB150R Streetfire mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 12,8% atau meningkat menjadi 7.168 unit dibandingkan penjualan bulan sebelumnya pada Januari 2018 yang terjual 6.357 unit. Nampaknya All New Honda CB150R Streetfire semakin diminati dan semakin laris.

Berdasarkan data yang diolah dari Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor nasional pada Februari 2018 sebesar 439.586 unit atau terkoreksi 8,9% dibandingkan penjualan bulan Januari 2018 yang terjual 482.537 unit. Sementara itu pada bulan yang sama, sepeda motor Honda terjual 339.152 unit atau mengalami sedikit koreksi 2% dibandingkan bulan sebelumnya.

Meski market mengalami penurunan secara nasional, pertumbuhan positif justru dicatatkan oleh segmen sport nasional pada Februari 2018 yang tumbuh sebesar 3% menjadi 40.709 unit. Penjualan sepeda motor sport Honda mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 11,2% dengan total penjualan 22.851 unit dibandingkan data Januari 2018.

General Manager Sales Division AHM Didi Kwok mengatakan penerimaan konsumen yang baik terhadap All New Honda CB150R Streetfire menjadi salah satu faktor meningkatnya penjualan sepeda motor Honda di segmen sport.

“Kami mengapresiasi loyalitas konsumen dalam memilih All New Honda CB150R Streetfire sebagai partner berkendara. Kami berharap pencapaian positif ini menjadi awal yang baik bagi penjualan di industri sepeda motor tahun ini, khususnya penjualan sepeda motor Honda,” ujar Didi Kwok.

Mengikuti keberhasilan All New Honda CB150R Streetfire di segmen sport, kontribusi terbesar kedua diikuti oleh penjualan Honda CBR series yang laris terjual 7.260 unit, disusul Honda CRF150L sebanyak 4.415 unit, Honda CB150 Verza 3.764 unit, dan Honda Megapro 200 unit. Adapun jajaran Bigbike Honda mencatatkan penjualan sebanyak 44 unit pada Februari 2018.

Pada segmen skutik, sepeda motor Honda tercatat terjual sebesar 293.056 unit. Penjualan terlaris diberikan oleh Honda BeAT series 135.724 unit, diikuti Honda Vario series 85.977 unit, All New Honda Scoopy 61.694 unit, dan Honda PCX 9.661 unit.

Sementara itu, jajaran motor bebek Honda tetap diminati konsumen dengan catatan penjualan sebanyak 23.245 unit. Honda Revo series berhasil terjual 12.466 unit dan memberikan kontribusi terbesar pada segmen ini, diikuti oleh Honda Supra series 7.012 unit, Honda Sonic 2.818 unit.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Rossi Siap Nikmati Masa Tuanya dan Jadi Saksi Hidup Lahirnya Juara Dunia Baru di MotoGP

Mas Bro Gan Sob, menjelang seri perdana MotoGP 2018 kabar mengejutkan datang dari legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi. Tanggal 15 Maret 2018 The Doctor resmi mengumumkan jika ia memperpanjang kontraknya bersama Yamaha Hingga tahun 2020. The Doctor yang sudah 9 tahun tidak lagi mendapatkan gelar juara dunia ini nampaknya memang tidak bisa melepaskan dirinya dari dunia balap. Meskipun sudah memiliki tim balapnya sendiri, Rossi nampaknya masih belum ingin pensiun dari dunia balap. Dengan pengumuman ini, jelas sudah line up pembalap pabrikan Yamaha hingga tahun 2020 nanti. Maverick Vinales dan Valentino Rossi akan menjadi pembalap tim pabrikan Yamaha hingga 2020. Sebenarnya apa yang dicari Rossi? Apakah Rossi siap nikmati masa tuanya dan jadi saksi hidup lahirnya juara dunia baru di MotoGP?

Valentino Rossi terakhir menikmati tahta juara dunia MotoGP pada tahun 2009 saat ia masih bersama Yamaha. Ia  sempat mengalami masa sulit ketika bergabung dengan Ducati pada tahun 2011 dan 2012. Setelah masa sulitnya itu Rossi kembali bergabung dengan Yamaha, namun tahta juara dunia tak kunjung diraihnya lagi hingga musim 2017 lalu. Ambisi untuk menggenapkan total raihan juara dunia menjadi 10 kali nampaknya tak semulus yang ia harapkan. Terhitung beberapa nama pembalap baru lahir menjadi juara dunia disaat Valentino Rossi tenggelam dalam ambisinya itu.

Casey Stoner, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez merupakan 3 nama yang menjadi penghias tahta juara dunia MotoGP mulai dari tahun 2010 hingga tahun 2017 lalu. Menjadi runner up dari tahun 2014 hingga tahun 2016 bersama Yamaha merupakan prestasi terbaiknya di 9 tahun terakhir ini. Bahkan tahun lalu, tercatat merupakan tahun terburuk yang dialami Valentino Rossi bersama Yamaha dalam kurun waktu 9 tahun semenjak juara dunia terakhir yang dinikmatinya bersama Yamaha. Tahun 2017 Rossi hanya mampu meraih posisi ke 5 di klasemen akhir MotoGP musim 2017.

Dengan hasil seperti ini nampaknya tidak menyurutkan ambisi dari Valentino Rossi untuk menjadi juara dunia. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi dalam dunia balap dan semakin banyaknya talenta muda yang hadir di ajang MotoGP, membuat perjuangan Rossi semakin berat. Semenjak Lorenzo berpisah dari Yamaha dan digantikan Maverick Vinales, nampak jika Rossi menjadi rider panutan untuk pengembangan mesin di MotoGP oleh Yamaha, namun hasil yang baik belum didapatkan oleh Yamaha. Malahan beberapa kali tim satelit Tech 3 Yamaha mampu memberikan performa lebih baik daripada tim pabrikan Yamaha.

Nah mas bro gan sob, apakah hingga tahun 2020 nanti gelar juara dunia akan kembali ke pelukan Valentino Rossi? berhasilkah Rossi mewujudkan ambisinya untuk meraih juara dunia yang ke 10? atau Rossi hanya akan menghabiskan masa tuanya untuk melihat lahirnya juara dunia baru MotoGP? kita tunggu saja hasilnya.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Indospeed Race Series 2018 Yamaha Siap Bertarung di Kelas Sport 150

Mas Bro Gan Sob, putaran pertama event Indospeed Race Series (IRS 2018) siap diselenggarakan di Sirkuit Sentul, Bogor, hari ini 17 Maret dan 18 Maret 2018. Kategori Kejurnas Sport 150 cc dan Kejurnas Sport 250 cc dipastikan menjadi dua kelas bergengsi dalam tiga tahun perjalanan IRS. Di kompetisi Indospeed Race Series 2018 Yamaha siap bertarung di kelas sport 150 dan semakin siap dengan solidnya barisan pembalap kelas 250.

Dalam Kejurnas Sport 150 cc, para rider Yamaha yang membesut pacuan YZF-R15 terbukti begitu dominan. Tidak hanya dalam sesi kualifikasi, juga dalam race 1 ataupun race 2. Bahkan kerap hingga 10 besar. Termasuk konsisten mempertajam catatan waktu ataupun merebut predikat juara nasional.

Rafid Topan mengukir waktu tercepat 1 menit 47,599 detik. Ini rekor terbaru yang diukir saat final IRS 2017 Sentul, Desember lalu. Sebelumnya dicatat Richard Taroreh pada akhir Agustus 2017 dengan torehan 1 menit 48,705 detik dan sebelumnya lagi juga oleh Richard Taroreh dengan catatan 1 menit 49,376 detik.

Adapun juara nasional Sport 150 cc (IRS 2017) diraih racer tim Yamaha 549 Kaboci, Richard Taroreh. Sebelumnya lagi (2016) oleh Syahrul Amin. Makin spesial, IRS 2018 nanti juga dikuti rider-rider muda potensial binaan Yamaha. Diantaranya Robby Sakera (Yamaha 549 Kaboci), Wahyu Nugraha (Yamaha Bahtera Racing) dan Aldi Satya Mahendra (Yamaha GHP). Mereka ini berusia antara 11 hingga 13 tahun. Talenta muda yang siap diasah. Demikian sebagai pembuktian dari pembinaan yang lebih dini dan dilakukan pabrikan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dalam konsep Yamaha Rider Academy (YRA).

Lebih lanjut, sehubungan skuad di kelas Kejurnas Sport 250 cc dijamin makin solid. Seluruh petarung Yamaha di balap Asia Production 250 (AP250) ARRC 2018 ikut ambil bagian di timnya masing-masing. Mereka siap membuktikan ketangguhan motor Yamaha YZF-R25.

Jadi mereka membela tim yang membesarkannya selama ini. Seperti Richard Taroreh dan Syahrul Amin (Yamaha 549 Kaboci), kemudian M Faerozi (Yamaha Putera Anugrah), Rafid Topan (Yamaha TJM), Anggi Setiawan (Yamaha Akai Jaya), Wahyu Aji (Yamaha HDS Racing) dan Gupita Krisna (Yamaha Oryza).

Ini belum termasuk racer lainnya yang notabene konsen di level nasional seperti Rey Ratukore (Yamaha RRS) yang di 2017 menorehkan prestasi sebagai runner-up Kejurnas Sport 250 cc, lalu ada juga Willy Hammer dan Imam Micko (Yamaha Bahtera Racing), JR Deden (Yamaha Akai Jaya) dan Reynaldi Pradana (Yamaha HDS Racing).

“Tahun ini formasi Yamaha sama seperti tahun lalu, kami yakin bisa dominasi kembali di tahun ini baik dikelas Sport 150 cc juga Sport 250 cc. Tentunya dengan evaluasi Management tim yang sudah kami lakukan, tim sudah menerapkan persiapan mulai dari segi teknisi, pembalap dan persiapan lainnya,” tegas Wahyu Rusmayadi, Manajer tim Yamaha Racing Indonesia (YRI).

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :


Hasil Lelang VixionR_1DekadePeduli Didonasikan Untuk Pendidikan

Puncak perayaan 1 dekade Yamaha Vixion di Indonesia ditandai dengan penyerahan donasi sebesar Rp. 50.453.886, hasil kerja sama dengan kitabisa.com, ke SD Inpres Pulau Salura, Nusa Tenggara Timur (11/3/2018). Aktivitas donasi VixionR_1DekadePeduli ke Pulau Salura adalah yang pertama kali dilakukan sebuah merek motor untuk merayakan anniversary.

Secara geografis, Pulau Salura terletak di ujung selatan Indonesia, berbatasan dengan Australia. Luas wilayahnya kurang lebih sekitar 620 hektar dengan kontur alam mayoritas perbukitan. Berdasarkan Data Statistik Sekretaris Desa, Desa Prai Salura, 2012, populasi penduduk pulau ini mencapai 568 jiwa.

Perjalanan ke Pulau Salura diikuti berbagai komunitas Vixion dari berbagai kota di Indonesia. Sepuluh orang mengendarai Vixion menempuh perjalanan sejauh 110 km, dari Waingapu, untuk sampai ke Pulau Salura. Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT. Yamaha Indonesia Motor Mfg. (YIMM), ikut serta dalam perjalanan itu.

“Melalui kunjungan ke Pulau Salura ini membuka mata saya pribadi, juga Yamaha, bahwa banyak hal yang bisa kami lakukan untuk teman-teman dan saudara-saudara di Indonesia. Ini adalah komitmen Yamaha untuk ikut membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.” ujar Eddy Ang.

VixionR_1DekadePeduli

Donasi pendidikan VixionR_1DekadePeduli diterima langsung oleh Kepala Sekolah SD Inpres Salura, Rasyid Longsoh. Pria yang sudah menjadi tenaga pengajar di pulau ini sejak tahun 1984 mengapresiasi apa yang diberikan Yamaha. Apalagi Yamaha juga memberikan Power Product Generator seri EF6600E yang berfungsi sebagai sumber listrik agar anak-anak Salura tetap dapat belajar dengan nyaman di malam hari.

“Semoga dengan bantuan yang diberikan Yamaha dan yayasan-yayasan lain dapat meningkatkan kesadaran belajar siswa-siswi. Bantuan ini diharap menjadi dorongan bagi orangtua dan guru untuk lebih memperhatikan pendidikan anak-anak Salura,” Rasyid menjelaskan.

Perjalanan menuju Pulau Salura memang sangat cocok ditempuh menggunakan Yamaha Vixion. Kontur jalan berbukit sangat mudah dilibas mesin 150cc Fuel Injection yang terkenal bertenaga dan responsif. Apalagi didukung rangka Deltabox yang sudah teruji kuat dan kokoh, membuat berkendara lebih stabil di jalan menikung dan menanjak. Berkendara di jalan berlubang dan rusak jadi tetap nyaman karena Vixion dibekali Monocross Suspension yang membuat redaman lebih stabil dan nyaman.

Yamaha Vixion telah berhasil membawa tim Yamaha dan komunitas sampai ke Pulau Salura. Membawa misi mulia memberikan bantuan pendidikan, Vixion jadi teman perjalanan yang tangguh melibas segala kondisi jalan. Perjalanan ini adalah awal mula perjalanan Yamaha untuk terus menularkan semangat “Semakin Di Depan”. Suatu saat Yamaha akan kembali untuk melihat anak-anak Salura mendapat pendidikan yang jauh lebih baik.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Sembako dan Servis Gratis Untuk Korban Banjir Muntok Dari Yamaha

Mas Bro Gan Sob, sebagai wujud kepedlian terhadap korban bencana, Yamaha turut membantu korban musibah banjir di Muntok, Bangka Barat dengan memberikan bantuan sembako dan servis motor gratis. CV Sumber Jadi selaku Main Dealer Yamaha di Bangka yang turun langsung memberikan bantuan tersebut pada Senin 12 Maret 2018.

Bentuk kepedulian itu dilakukan sehari setelah bencana banjir yang melanda Muntok di hari Minggu 11 Maret 2018. CV Sumber Jadi menyalurkan bantuan di beberapa titik banjir yang terkena dampak memprihatinkan yaitu di Kampung Ulu, Kampung Tanjung dan Desa Belo.

Tim Yamaha datang langsung ke lokasi terjadinya banjir untuk memberikan sembako door to door dan melakukan servis gratis motor korban banjir. Turut hadir Bapak Hartono selaku Direktur CV Sumber Jadi, perwakilan dealer Yamaha Sabar Menanti Motor dan perwakilan PT YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing).

Sembako dan Servis Gratis Untuk Korban Banjir Muntok Dari Yamaha

”Aksi seperti ini rutin kami lakukan di seluruh pelosok provinsi Bangka Belitung yang tertimpa musibah, kali ini untuk korban banjir Muntok. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami kepada mereka yang terkena musibah. Semoga dengan paket sembako dan servis motor gratis ini dapat membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Oriansah M selaku Area Control Marketing CV Sumber Jadi.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Suzuki Menjadi Brand Yang Semakin Direkomendasikan Pelanggan

Mas Bro Gan Sob, Suzuki menjadi salah satu brand (merek) otomotif roda dua yang baru saja meraih penghargaan WOW Brand 2018 dalam kategori Automotive And Spareparts – Motorcycle yang diadakan oleh Marketeers bersama MarkPlus Insight (8/3/2018). Penghargaan tersebut menunjukan tingkat keterlibatan pelanggan yang tinggi sebagai pemberi rekomendasi positif bagi orang lain untuk memilih brand Suzuki sebagai produk sepeda motor yang layak dimiliki.

Bermula dari riset yang dilakukan oleh MarkPlus Insight di awal tahun 2018 terhadap sekitar 5.800 responden di berbagai kota besar di Indonesia, mengenai berbagai produk dari lintas industri dan bisnis yang direkomendasikan untuk dikonsumsi/dimiliki. Metode Brand Advocacy Ratio (BAR) digunakan untuk menilai suatu brand berhak mendapatkan penghargaan tersebut. Sebanyak 300 brand lintas industri dipilih dan dikelompokan dalam 97 kategori.

BAR digunakan untuk mengukur seberapa mampu perusahaan mengubah brand awareness menjadi brand advocacy. Dengan kata lain, berapa banyak orang yang tahu tentang sebuah produk ataupun brand pada akhirnya merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain. Semakin tinggi BAR, semakin baik reputasi sebuah brand tersebut. Suzuki meraih poin BAR sebesar 0,42 dan tergolong menjanjikan untuk lebih tinggi lagi di waktu yang akan datang.

Suzuki Menjadi Brand Yang Semakin Direkomendasikan Pelanggan

Penobatan tersebut sejalan dengan konsistensi strategi yang dilakukan Suzuki sepanjang setahun terakhir. Fokus pada interaksi langsung dan melibatkan pelanggan Suzuki pada setiap aktifitas promosi menjadi strategi utama yang dijalankan. Kekuatan Suzuki dalam merangkul komunitas pelanggan serta peningkatan pelayanan berdampak pada kepercayaan serta ketulusan pelanggan untuk saling berbagi cerita dan rekomendasi kepada lingkungan sekitar.

Yohan Yahya – Sales & Marketing 2W Department Head PT. SIS menyambut baik penghargaan yang diperoleh Suzuki tersebut, “Peraihan WOW Brand 2018 ini tidak terlepas dari kontribusi pelanggan Suzuki selama ini. Pelayanan yang kami berikan kepada pelanggan sudah lebih baik dan memberikan pengalaman yang berkesan, sehingga advokasi brand Suzuki dapat terjadi secara langsung dari suara pelanggan itu sendiri.”

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Honda Forza 300 2018 Hadir, Yakin Jadi Calon Honda Forza 250 Indonesia?

Mas Bro Gan Sob, baru-baru ini Honda melakukan pengenalan produk big scooternya Honda Forza 300. Honda Forza 300 2018 ini hadir dengan beberapa perubahan dari versi sebelumnya. Honda Forza 300 model tahun 2018 hadir dengan desain yang lebih sporty, ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan dan tentunya dengan teknologi yang semakin canggih. Nah apakah kehadiran Honda Forza 300 model tahun 2018 ini merupakan calon Honda Forza 250 Indonesia?

Honda Forza 300 model tahun 2018 ini hadir dengan sasis baru, yang mana penggunaan sasis baru ini membuat bobotnya terpangkas sebanyak 12kg dibandingkan dari model lama. Penggunaan sasis besi tubular baru ini membuat wheel base dari motor ini menjadi lebih pendek, dan tentunya membuat trail dan rakenya berubah. Selain itu perubahan lokasi accu dan radiator membuat beban dari motor ini semakin terfokus di bagian tengah dari motor ini.

Satu fitur yang sangat baru di Honda Forza 300 model 2018 ini adalah pemakaian Honda Selectable Torque Control (HSTC) atau yang lebih dikenal dengan Traction Control. Ini merupakan pertama kalinya sistem ini disematkan di model skutik Honda. Sistem HSTC ini bisa diaktifkan dengan menekan switch on off yang ada di stang bagian kiri.

Honda Forza 250 Indonesia

Kehadiran Honda Forza 300 model tahun 2018 ini bisa jadi merupakan sinyalemen bahwa Honda akan menghadirkan versi 250cc nya di Indonesia. Hingga saat ini kelas big scooter baru dijamah oleh Yamaha dengan produknya Yamaha Xmax 250cc dan Benelli Zafferano 250. Dan nampaknya Yamaha Xmax masih mendominasi di kelas ini. Dan akankah Honda datang dengan Honda Forza 250 dan ikut memperebutkan pasaran skutik 250cc ini? Dan jika benar produk ini akan dihadirkan oleh Honda, dimanakah placing harganya? akan lebih murah dari Yamaha Xmax atau akan lebih mahal?

Nah mas bro gan sob, kita tunggu saja bersama, apakah Honda tertarik ikut memperebutkan kue kecil di kelas skutik 250cc ini, atau Honda akan membiarkan kompetitor menikmatinya sendiri. Setidaknya hingga bulan maret ini Honda sudah mulai mengganggu dominasi penjualan skutik 150cc Yamaha dengan kehadiran All New Honda PCX150.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Tech 3 Tak Mungkin Pertahankan Zarco Untuk Jadi Pembalapnya

Mas Bro Gan Sob, seiring dengan kabar pindahnya Tech 3 ke KTM mulai tahun 2019 nanti, muncul banyak pertanyaan, siapakan yang akan menjadi pembalap mereka nantinya. Kontrak kedua pembalap Tech 3 berakhir di penghujung musim MotoGP 2018 ini. Hafizh Syahrin dikontrak menjadi pembalap pengganti Jonas Folger hanya untuk musim 2018 ini, tak berbeda dengan Johan Zarco yang juga hanya sampai akhir musim saja. Meskipun Tech 3 akan memulai kerjasama denga pabrikan KTM pada tahun 2019 nanti, nampaknya Tech 3 tak mungkin pertahankan Zarco untuk jadi pembalapnya.

Keinginan rider tim satelit untuk naik level menjadi rider pabrikan pasti adalah hal yang wajar untuk rider MotoGP. Danilo Petrucci yang sudah beberapa tahun bersama Pramac Ducati berharap bisa mendapatkan posisi di tim pabrikan di tahun 2019 nanti, karena keputusan yang sudah jelas bahwa ia tidak akan bersama dengan Pramac Ducati. Selain itu Pramac Ducati juga sudah  jelas menggandeng Francesco Bagnaia untuk musim 2019 nanti. Begitu pula dengan Johann Zarco, yang sangat berkeinginan mengendarai motor Yamaha pabrikan. Namun Yamaha sudah jelas memperpanjang kontrak Maveric Vinales, dan sepertinya Rossi juga akan tetap dipertahankan hingga musim 2019 nanti.

Menjelang akhir musim MotoGP 2017 lalu beredar kabar bahwa KTM sedang melirik Johann Zarco, KTM menyatakan bahwa Zarco merupakan rider yang cocok untuk motor mereka. Meskipun tim yang menaungi Johann Zarco akhirnya resmi bekerjasama dengan KTM untuk tahun 2019 nanti, namun bos Tech 3 Herve Poncharal mengaku jika sangat tidak mungkin mempertahankan Zarco bersama timnya.

Tech 3 Tak Mungkin Pertahankan Zarco

Seperti yang diungkapkan Poncharal di motorsport.com, kemungkinan dan harapan untuk tetap bekerjasama dengan Zarco ketika Tech 3 bersama dengan KTM memang ada. Namun menurutnya, itu sesuatu yang sulit untuk diwujudkan. Poncharal mempersilahkan Johann Zarco dan managernya untuk mengambil keputusan. Tak enak jika harus memaksanya untuk bersama kami, terlebih untuk suatu hal yang sangat penting dan bisa jadi akan membuatnya menyesal. Semuanya terserah kepada Zarco, ia bisa melihat dan memastikan tawaran yang masuk kepadanya.

Poncharal juga yakin bahwa mimpi Zarco menjadi rider pabrikan tak mungkin terwujud bersama Yamaha. Meskipun Valentino Rossi belum juga memutuskan akan memperpanjang kontrak atau tidak, tapi nampaknya tak mungkin jika Yamaha tidak memprioritaskan sang legenda MotoGP tersebut. Terlebih sepertinya tak mungkin jika Valentino Rossi tiba-tiba memutuskan untuk berhenti dari MotoGP begitu saja. Karena nampak jika pembalap yang berusia 39 tahun ini sangat berambisi untuk menambah gelar juara dunia, meskipun harapannya mulai menipis dengan kehadiran pembalap-pembalap baru yang lebih kompeten dan mampu menyaingi kemampuannya. Setidaknya jika Rossi terus bertahan di MotoGP, ia bisa menjadi saksi dari lahirnya juara MotoGP yang baru.

Nah Mas Bro Gan Sob, bisa jadi tahun depan Tech 3 bersama KTM akan memiliki line up dengan pembalap baru. Dan nampaknya tim pabrikan KTM merupakan tim yang paling dekat dan paling mungkin untuk menaungi Johann Zarco selama musim 2019 nanti. Kita tunggu saja kelanjutannya!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Suzuki GSX-R 150 Akselarasi Mantap Riding Position Gak Cocok Untuk Postur Beruang

Mas Bro Gan Sob, sesuai dengan janji rtb, setelah kemarin dua hari bersama Suzuki GSX-R 150 pinjaman, kini saatnya rtb menulis beberapa ulasan alias review mengenai Suzuki GSX-R 150 tersebut. Sebelum lanjut membaca, rtb ingin menginformasikan jika ulasan ini murni apa yang rtb rasakan, tidak dikurangi dan tidal dilebih-lebihkan. Dan rtb juga sadar bahwa rtb bukan expert dalam hal review, rtb bukan blogger yang sudah sering review motor beragam tipe. Jadi jika ada hal yang kurang sesuai mohon dimaklumi, atau langsung komen saja di kolom komentar agar bisa jadi masukan untuk rtb. Untuk hasil review ini sebenarnya sudah bisa disimpulkan dari judul yang rtb buat, Suzuki GSX-R 150 akselarasi mantap riding position gak cocok untuk postur beruang. Untuk lengkapnya, disimak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob!

Kira-kira setahun lalu rtb mengikuti acara launching Suzuki GSX-R 150 untuk wilayah Jawa Tengah di Semarang. Saat itu rtb sempat mengabadikan wujud dari Suzuki GSX-R 150 yang rtb unggah ke channel youtube rtb di alamat ini. Nah, setahun berlalu, akhirnya rtb kesampaian juga bisa mencicipi motor ini mas bro gan sob. Unit Suzuki GSX-R 150 ini merupakan pinjaman dari teman kerja rtb, si empunya sudah hampir setahun pengen beli motor sport, awalnya pengen beli Yamaha R15, bahkan sempat saya kompori untuk beli CBR250RR namun tidak mau karena tidak suka Honda. Terus sempat juga mau beli Yamaha R25, tapi urung karena saran yang saya berikan, mending bersabar dulu, nunggu Yamaha R25 yang baru saja.

Tapi ujung-ujungnya malah beli Suzuki GSX-R 150, alasanya karena lebih gampang belinya dan harganya juga lebih murah, kalau dia mau ganti motor lagi lebih enak jualnya. Teman rtb ini memang sudah lama tidak naik motor, usianya juga sudah kepala 4 mendekati kepala 5. Setelah membeli Suzuki GSX-R 150 tersebut, dia pernah cerita jika posisi duduknya nungging, bikin pegel pinggang. Hahahaha. Singkat cerita, rtb pinjam motornya selama teman rtb ini pulang kampung, sebenarnya sih ini motor pasti tidak akan banyak bergerak dari garasi kalau tidak ada yang pinjam. Karena yang pakai sudah ada mobil setiap hari untuk mobilitasnya, jadi gampang untuk dipinjam. Hehehe.

rtb memakai unit ini selama dua hari, dan total menikmati putaran ban bersama motor ini sejauh 87km. Impresi awal, memang rtb sedikit kagok memakai motor fairing, namun selang 500 meter berjalan sudah mulai terbiasa. Selang beberapa lampu merah, rtb mulai merasakan jika tarikan awal Suzuki GSX-R 150 ini memang mantab, enteng, dengan rtb yang berbobot sekitar 85kg ini, motornya tetap bisa diajak akselarasi spontan. Selang beberapa kilometer akhirnya rtb menemukan satu hal yang membuat rtb kurang nyaman dengan motor ini.

Riding position, Suzuki GSX-R 150 ini merupakan motorsport dengan kemudi yang sudah menggunakan model underyoke, jadi posisi stang berada di bawah segitiga kemudi. Hal ini membuat rtb yang berpostur beruang ini harus menunduk dan membuat beban berat badan bertumpu di tangan. rtb mencoba mengubah posisi duduk, namun ternyata masih sama saja. Akhirnya setelah mencoba riding beberapa kilometer, terasa tangan kanan rtb pegel. Mungkin memang karena rtb yang tidak terbiasa dengan posisi riding seperti ini, yang menyebabkan rtb tidak nyaman.

Perbandingan Riding Position Suzuki GSX-R150 vs Honda CBR150R

Dalam rangka testride ini rtb juga sempat mengajak motor ini untuk masuk ke jalan tol Soker yang masih dalam proses pembangunan, disini rtb sempat mencoba untuk speeding, saat itu rtb hanya mampu memperoleh top speed 115km/jam. Mungkin karena faktor berat rider dan faktor keberanian yang membuat hanya dapat segitu. Namanya juga belum terbiasa dan motor pinjaman sih, pasti beda rasa dengan motor sendiri.

Suzuki GSX-R 150 Akselarasi Mantap!

Dari segi performa, rtb menilai jika Suzuki GSX-R 150 ini memiliki tarikan awal yang mantap, enteng, namun untuk putaran atas boleh dibilang masih sama dengan motor 150cc yang pernah rtb coba sebelumnya, Honda CB150R, Honda Supra GTR150 dan Yamaha Vixion. Terasa untuk putaran atas tarikannya lambat, udah dicoba betot gas namun tenaganya hanya sedikit yang bertambah. Berbeda ketika putaran rendah dan gigi rendah, lebih galak dan lebih cepat diajak naik. Tapi balik lagi ini versi saya ya mas bro gan sob, versi saya dengan keadaan saya, mungkin saja hasilnya berbeda ketika mas bro gan sob yang mencobanya.

Dari segi desain, Suzuki GSX-R 150 ini memiliki desain yang sporty dan desain yang antimainstream. Sangat cocok untuk anak muda atau siapapun yang ingin tampil sporty, namun balik lagi, jika memiliki postur tubuh seperti rtb dengan tinggi 168cm dan berat 85kg, dan perut sedikit maju, hahaha, ternyata motor ini kurang nyaman. Tapi kalau cuma untuk gaya masih cocok kok, setidaknya tidak terlalu mirip beruang sirkus naik sepeda. Hehehe.

Untuk 40km terakhir rtb mencoba untuk berkendara secara normal, seperti biasanya rtb riding harian, dalam kondisi seperti ini rtb hanya bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar sekitar 38,4km/l. Kalau menurut pengguna Suzuki GSX-R150 adminnya cxrider.com ini termasuk boros, hmmm, ya mungkin memang faktor rider dan gaya berkendaranya rtb. Namun bagi rtb yang terbiasa pakai Yamaha Scorpio, termasuk irit itu. Hehehe.

Overall, dengan harga yang paling murah dikelasnya, Suzuki GSX-R 150 ini sangat layak dibeli, terutama untuk anak muda yang mau tampil keren, sporty dan tentunya memiliki performa yang tangguh.

Nah Mas Bro Gan Sob, itu tadi cerita mengenai review pemakaian Suzuki GSX-R 150. Sekali lagi rtb sampaikan, jika review ini jujur dari rtb sendiri yang belum terlalu banyak berpengalaman dengan beragam tipe motor. Semoga review ini bisa memberikan manfaat untuk mas bro gan sob semua. Terimakasih.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Astra Honda Youthpreneurship Program Siapkan Pengusaha Bengkel Unggulan

PT Astra Honda Motor (AHM) kembali mengukuhkan komitmennya dalam menyiapkan pengusaha muda unggulan melalui Astra Honda Youthpreneurship Program (AHYP) Tahap Lanjut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengusaha bengkel muda yang merupakan lulusan sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (KTBSM) Astra Honda.

Kegiatan AHYP Tahap Lanjut dilaksanakan di Astra Honda Training Center (AHTC) Sunter (5-9/3). Sebanyak 16 anak muda pengusaha bengkel dari seluruh Indonesia bergabung dalam program ini dengan bimbingan dari tim AHM dan praktisi bisnis bengkel. Peserta yang hadir menimba ilmu wirausaha bengkel sebagai kelanjutan program tahap awal yang telah digelar sebelumnya pada Oktober 2017.

Pada pelatihan tahap awal, para peserta mendapatkan materi tentang mentalitas dasar, wirausaha,kepemimpinan, dasar-dasar pengelolaan bengkel, ilmu dasar tentang pemasaran, pelayanan kepada konsumen, hingga pelatihan bersifat teknis berupa teknik perawatan sepeda motor.

Pada AHYP Tahap Lanjut ini, peserta mendapat bimbingan dan pengetahuan tentang teknologi injeksi dan teknik analisa troubleshooting PGM-FI.  Dari segi bisnis, para peserta mendapatkan pelatihan dari Heri Cahyono, pengusaha nasional praktisi wirausaha di bidang perbengkelan.

Dalam pelatihan ini, para peserta juga mendapat pelatihan terkait pengelolaan keuangan, teknik pemasaran lanjutan, hingga tips dan trik dalam mengelola karyawan. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk berdiskusi intens satu persatu dengan Heri Cahyono terkait tantangan dan masalah yang peserta alami di bengkel masing-masing.

Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan para pengusaha muda ini menunjukkan semangat yang tinggi untuk menerapkan ilmu yang didapat melalui AHYP. Mereka pun mampu membuktikan perkembangan usahanya berdasarkan ilmu yang telah diperoleh pada pelatihan sebelumnya.

“Pada pelatihan tahap lanjut AHYP ini kami melakukan pendampingan secara intens bagi para peserta dalam mengelola bengkelnya. Dengan strategi ini, diharapkan para pengusaha muda ini semakin berkembang dan mampu menjadi pengusaha mandiri yang sukses dalam mengelola bengkelnya di daerahnya masing-masing,” ucapnya.

Astra Honda Youthpreneurship Program

AHYP Tahap Lanjut ini juga memberikan pengetahuan yang semakin komprehensif dengan mengajak peserta melakukan benchmark ke bengkel AHASS Cahaya Baru. Peserta berkesempatan belajar langsung dari pemilik bengkel Cahaya Baru di Kemayoran yang merupakan salah satu bengkel Honda tertua di Indonesia. Peserta mendapatkan tips dan trik  menjaga kualitas layanan dan kesetiaan konsumen dari bengkel yang sudah berpengalaman selama 42  tahun ini.

Indra Kurnia, salah satu peserta yg berasal dari Padang mengatakan pelatihan AHYP ini sangat membantu  membuka wawasan bagaimana menjadi pengusaha muda yang mampu dan terus tumbuh dan berkembang. Kesempatan bertemu dengan para peserta dari berbagai daerah juga membantu dalam hal networking untuk saling berbagi dalam mengembangkan bengkel.

Program ini merupakan hasil kerjasama AHM dengan jaringan main dealer di pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Sebanyak 16 peserta pelatihan yang terpilih telah memenuhi kriteria utama seleksi, yaitu telah menjalankan usaha bengkel baik secara mandiri atau bekerjasama dengan pihak lain minimal satu tahun. Kriteria ini ditentukan untuk menemukan lulusan SMK TBSM Astra Honda yang paling siap berproses mengembangkan usaha bengkel dengan lebih berkualitas, cakupan usaha lebih luas, dan memiliki manajemen usaha yang baik.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :