Tag Archives: Safety Riding

Pasir, Jari Tangan Siaga di Handle Rem, Reflek

Mas Bro Gan Sob, di artikel ini rtb akan bercerita mengenai kejadian yang baru beberapa minggu rtb alami. Kejadian ini berkaitan dengan pasir, jari tangan siaga di handle rem dan reflek. Kejadian ini rtb alami pada hari Sabtu tanggal 17 November lalu. Ceritanya rtb dalam perjalanan yang rencananya akan ke Boyolali kota setelah mengantar orang tua pulang.

rtb mengendarai redto-black seperti biasanya, kondisi motor normal hanya memang rtb merasa sedikit aneh dibagian roda depan. Tapi sudah rtb pastikan bukan karena tekanan bannya yang kurang atau kelebihan Namun sangat terasa kalu respon roda dan suspensi depan itu lebih keras daripada biasanya. Berhubung belum diketahui apa penyebabnya akhirnya rtb tetap riding seperti biasa.

Hanya saja memang kondisi saat itu rtb sedikit terburu-buru karena ada janji. Berangkat dari rumah orang tua menuju Boyolali diawali dengan perasaan terburu-buru rtb sempat diperingatkan oleh Ibu rtb. Beliau berpesan agar rtb hati-hati dan pelan-pelan saja. Nasehat dan pesan dari orang tua memang selalu rtb dengarkan dengan baik. Saat itu setelah berpamitan dengan Bapak & Ibu rtb langsung melaju menuju Boyolali melewati jalur yang sudah beberapa waktu tidak rtb lewati.

Jalur tersebut tidak terlalu ramai dan rtb sudah hafal baik dengan kondisi jalanannya. Dimana letak tikungan, dimana letak tanjakan dan turunan rtb sudah paham. Gaya rtb riding kalau sendirian memang kadang tidak bisa pelan, namun selalu bertanggung jawab disetiap plintiran gasnya. Maksudnya rtb tidak akan sembarangan untuk tancap gas dan selalu memperhatikan keselamatan berkendara baik untuk diri sendiri maupun pengguna jalan lain.

Singkat cerita setelah jarak beberapa kilometer dari rumah orang tua rtb dan melewati bermacam tikungan rtb sampai di daerah dimana jalanannya berupa aspal rusak, bergelombang dan berlubang. Saat itu rtb sedang menuruni turunan yang tak terlalu curam dengan kecepatan sedang, antara 40 hingga 60 kilometer perjam. Setelah turunan tersebut rtb hafal benar jalanan dipinggir sawah itu banyak pasir dan aspalnya rusak. Jalan turunan ini sedikit berbelok, selepas dari belokan ada jalanan lurus datar sebelum jembatan. Kira-kira berjarak 10 meter dari ujung turunan kendaraan di depan rtb yang masih berjarak 5 meteren sedang memperlambat lajunya karena bersimpangan dengan kendaraan lain.

Jalan yang rtb lewati ini tidak terlalu lebar, paling hanya muat 2 mobil sedan berpapasan. Saat itu mengetahui kendaraan didepan rtb melambat dan jarak rtb masih cukup untuk mengerem, di otak rtb jelas terucap “don’t touch your front brake”. rtb sudah mengurangi kecepatan menjadi sekitar 20km/jam saja, dan fokus rtb masih di kendaraan depan yang semakin dekat. Tak dinyana, ternyata jari tangan kanan rtb secara reflek menekan rem depan.

Hasilnya rtb jatuh dalam kondisi tertelungkup dengan moncong helm beradu dengan aspal dan posisi rtb sudah terlempar kearah kanan. Badan rtb tertelungkup diatas aspal di tengah jalan. Tak berifikir panjang dan tak ingat dengan apa yang terjadi, rtb langsung berdiri dan melihat posisi motor yang ambruk disamping belakang rtb. Motor ambruk kekanan dengan kondisi headlamp beradu dengan aspal, pokoknya bagian kanan menjadi tumpuan, termasuk knalpot juga.

Kerusakan di motor rtb tak sempat dipikirkan, saat itu hanya rasa perih yang rtb rasakan. Luka di dengkul kanan dan punggung kaki bagian depan yang sempat terasa namun tak rtb hiraukan. Segera setelah berdiri dan menghadap ke motor ada seorang pengguna jalan yang berada dibelakang rtb bertanya, “kenapa mas” saya cuma bisa menjawab, “gak tau mas, kepleset” orang tersebut membantu rtb mendirikan motor. Saya memperhatikan bekas dimana saya jatuh, terlihat bekas ban terpeleset diaspal yang berpasir. Dari sini rtb menyimpulkan bahwa reflek membuat rtb menekan tuas rem depan dan membuat ban depan terkunci lalu motor terpeleset ke kiri, rtb jatuh ke kanan.

Sekejap rtb melihat beberapa kerusakan redto-black dan mengambil patahan body belakang kanan dan memasukkan ke tas. Kemudian rtb menyalakan redto-black dan ternyata masih bisa normal, langsung saja rtb teruskan perjalanan sembari mengecek apakan ada yang tidak normal dengan redto-black. Ternyata stang bergeser mundur dan langsung bisa rtb kembalikan sambil berjalan dengan cara didorong kedepan. Spion kanan juga berputar dan bisa dikembalikan ke posisinya lagi. Sein kanan patah, nampaknya beradu dengan aspal setelah stang bergeser.

Tak lagi peduli dengan luka yang rtb alami, rtb tetap memacu motor seperti biasanya, hingga sempat mendahului orang yang tadi menolong rtb dan sempat mengacungkan jempol tanda terimakasih dan memberi tanda jika saya tidak apa-apa. Akhirnya rtb mengurungkan niat untuk menuju Boyolali kota. rtb memutuskan untuk pulang kerumah dengan kondisi luka di kaki dan tak sempat dibersihkan dahulu. rtb tak peduli dijalan dilihat orang atau bagaimana, saat itu rtb hanya ingin segera sampai di rumah.

Sesampainya di rumah rtb langsung mencuci luka rtb dengan air hangat kemudian menyiramkan alcohol ke lukanya sambil teriak-teriak. Istri cuma bilang “kamu sih motorannya ngebut”,”enggak ah, ini aja jatuhnya pas pelan” balas saya sambil ketawa. Dia yang paling paham bagaimana gaya riding rtb.

Dari kejadian ini rtb sadari, ternyata reflek itu terjadi begitu cepat dan sulit dikontrol, rtb sudah menyadari jika kondisi jalanan berpasir dan sudah berpikiran tidak boleh menggunakan rem depan namun ternyata jari yang sudah siaga diatas tuas rem tetap saja menariknya. Hmmm, butuh pelajaran safety riding sepertinya.

Sekian cerita dari rtb, semoga rekan-rekan selalu berhati-hati di jalan. Terimakasih.

Baca juga :

Kesalahan Awam Dalam Berkendara

Kesalahan Awam Dalam Berkendara. Kali ini saya akan membahas sedikit mengenai pengalaman saya dalam berkendara atau bahasa kerennya riding. Tahu sendirikan kondisi jalanan di Indonesia itu seperti apa, dan tipikal pengguna jalannya seperti apa? Banyak yang melalaikan keselamatan demi kecepatan dan tujuan. Banyak pula yang merasa sudah menjadi raja dan penguasa jalanan. Banyak pula yang merasa kami ini yang kecil selalu korban, tidak akan pernah menjadi tersangka.

Back to topic Kesalahan Awam Dalam Berkendara. Ini ulasan menurut pengalaman saya ya, jadi kalau ada yang tidak sama ya mohon dimaklumi.

Menganggap bahwa semua pengendara dan pengguna jalan itu memiliki pengetahuan dan skill yang samaSering kali kita lalai dan menganggap orang lain itu mengetahui apa yang kita pikirkan dan memiliki cara pemikiran dan skill yang sama dengan kita. Contohnya, ketika kita berhenti dilampu merah dan mau belok ke kiri sedangkan ada tanda bahwa belok kiri sesuai lampu. Kita sudah dengan santainya berhenti karena membaca tulisan tersebut, namun tak disangka tak dinyana, ada pengendara motor lain yang dibelakang kita tiba-tiba nyelonong atau dengan pedenya main klakson berulang-ulang. Contoh berikutnya, kita tiba-tiba berpindah jalur atau mengurangi kecepatan mendadak tanpa melihat kondisi dibelakang kita. Ini sering kali saya alami di jalan.

Menganggap bahwa semua orang melihat atau mengetahui keberadaan kita di jalan. Satu hal yang saya dapatkan dan terus saya ingat mengenai safety riding dari membaca majalah otomotif adalah, jadilah terlihat di jalan. Karena pada dasarnya kita itu seperti tidak terlihat oleh orang lain di jalan. Maksudnya adalah, berilah tanda, berilah isyarat ketika anda akan melakukan sesuatu, atau manuver di jalan raya. Setiap kendaraan sudah diberi perlengkapan untuk tanda tersebut, mulai dari klakson, lampu sein, lampu utama. Jadi ya, kalau mau belok nyalakan lampu sein dong, kalau malam nyalakan lampunya. Kalau mau mendahului nyalakan sein, beri tanda dengan suara klakson.

Menganggap bahwa saat kita mengerem, pengguna jalan lain yang dibelakang kita tahu. Memang semua kendaraan yang layak jalan sudah memiliki sinyal lampu rem, yang wajib ada dan wajib berfungsi. Namun sering kali kita sering lengah, tidak memperhatikan depan kita, tidak menjaga jarak aman antar kendaraan. Alhasil sering terjadi senggolan atau tabrak belakang, namun ini tak semua salah yang ada dibelakang, kita yang melakukan pengeremanpun harus waspada.

Jarak dekat, tidak usah pakai helm. Ini satu kesalahan awam dalam berkendara yang paling banyak kita temui. Banyak orang yang menyepelekan pentingnya helm. Banyak pula yang butuh helm itu polisi, alias cuma takut ditilang saja, bukan untuk melindungi diri selama berkendara.

Itu beberapa ulasan mengenai kesalahan awam dalam berkendara, nanti di artikel selajutnya akan saya lanjutkan lagi pembahasannya. Semoga berguna dan selalu berkendara secara aman. Terimakasih.

Kampanye Keselamatan Berkendara ala YAHM, Gerakan Tertib Berlalu Lintas

Kampanye Keselamatan Berkendara ala YAHM, Gerakan Tertib Berlalu Lintas. Yayasan Astra Honda Motor (YAHM) didirikan pada tahun 1995 sebagai organisasi sosial yang mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa prasejahtera dan pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam.

Kampanye Keselamatan Berkendara ala YAHM. YAHM melanjutkan kontribusinya dalam menciptakan budaya berkendara aman di jalan raya. Kali ini dilakukan dalam bentuk kampanye simpatik Gerakan Tertib Berlalu Lintas bersama media Kompas Group yaitu Otomania.com dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korantas Polri).

Kerjasama ini merupakan bagian dari upaya YAHM mengoptimalkan kampanye berkendara yang aman dan nyaman di masyarakat, terutama di kalangan pengguna jalan raya. Kick off program kampanye safety riding ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama YAHM bersama Otomania dan Korlantas Polri yang dilakukan di sela-sela acara Indonesia International Motor Show 2017 (3/5). Hadir dalam acara ini Kasubid Mitra Bidang Diknas Korlantas Polri AKBP Drs. Yuli Kurniawan, Wakil Ketua YAHM Ahmad Muhibbuddin, Digital Group Director Kompas Gramedia Andy Budiman, dan Managing Editor Otomania.com Aris Harvenda.

Di bawah payung program Gerakan Tertib Berlalu Lintas ini, beragam kegiatan kampanye keselamatan berkendara akan digelar dalam bentuk diskusi bersama komunitas otomotif hingga kegiatan kampanye simpatik di jalan raya. Kegiatan yang direncanakan berlangsung hingga penghujung tahun ini akan melibatkan aparat kepolisian, para pecinta otomotif dan juga aktivis keselamatan berkendara yang tergabung dalam Sahabat Satu Hati.

Ahmad Muhibbuddin mengatakan keselamatan berkendara bukan hanya tanggung jawab para pemangku kepentingan di bidang transportasi. Karena itu, sinergi kampanye keselamatan berkendara dari berbagai pihak akan sangat berarti bagi upaya menciptakan budaya berkendara aman dan nyaman di jalan.

“Mewujudkan sebuah kebiasaan bersama menjadi sebuah budaya itu tidak mudah dan butuh waktu lama. Demikian juga dengan kebiasaan tertib berlalu lintas. Butuh komitmen jangka panjang dari berbagai pemangku kepentingan. Kami yakin dengan bersama-sama, kita dapat wujudkan kultur berkendara yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk para pengguna jalan,”ujar Muhibbuddin.

Dalam kampanye Diskusi Bersama Komunitas Otomotif, program Gerakan Tertib Berlalu Lintas ini akan menghadirkan narasumber ahli di bidang keselamatan berkendara, termasuk Instruktur Safety Riding Honda untuk berbagi pengalaman dan tips berkendara dengan aman dan nyaman bagi para pecinta sepeda motor.

Kampanye Keselamatan Berkendara ala YAHM. YAHM bersama Otomania dan Korlantas Polri juga akan menyapa langsung masyarakat di 10 lokasi dalam rangkaian kegiatan Gerakan Tertib Berlalu Lintas on The Road (GOTR). Dalam kegiatan ini, GOTR akan berinteraksi langsung dengan pengguna kendaraan bermotor yang sedang berhenti di lampu lalu lintas untuk mengingatkan pentingnya tertib berlalu lintas untuk keamanan berkendara dan juga membagikan buku edukasi safety riding dan stiker keselamatan berkendara #Cari_Aman.

Selain kerjasama dengan pemangku kepentingan lain, YAHM secara konsisten terus melakukan kampanye keselamatan berkendara. Berbagai program edukasi bagi masyarakat digelar, seperti seminar dan diskusi bersama komunitas motor, membagikan buku etika berlalu lintas, membangun taman lalu lintas, edukasi tertib lalu lintas pada anak-anak usia dini, hingga menginisiasi terbentuknya sekolah model safety riding di wilayah kota Yogyakarta.

YAHM bersama AHM kini juga aktif melakukan program kampanye safety riding terintegrasi melalui tagline #Cari_Aman. Hal ini merupakan salah satu upaya pendekatan kepada generasi muda dalam mewujudkan generasi yang sadar akan pentingnya keselamatan berkendara. Tagline #Cari_Aman diharapkan dapat membuka cakrawala dan persepsi baru bagi generasi muda atas keselamatan berkendara yang lebih menyenangkan dan dapat menjadi bagian dari kehidupan generasi mendatang.