Salah Satu Cara Mengatasi Rembes Oli Di Kabel RPM Yamaha Scorpio

Mas Bro Gan Sob, kebanyakan pemiliki Yamaha Scorpio pasti mengalami rembes oli di kabel RPM atau mungkin lebih sering disebut rembes oli di blok fournya. Dan akhirnya hal tersebut menimpa pada motor rtb di usianya yang ke 5 tahun lebih ini. Penyebab dari rembes ini biasanya karena seal atau o ring yang ada pada kabel rpm rusak atau pecah. Nah dalam artikel ini rtb akan membahas salah satu cara mengatasi rembes oli di kabel rpm Yamaha Scorpio, simak artikelnya sampai akhir ya mas bro gan sob.

Keluhan rembes oli di blok four yang tepatnya di lubang kabel rpm ini sudah menjadi masalah umum bagi pemilik Yamaha Scorpio. Untuk motor yang jarang bongkar-bongkar mesin, mungkin kejadian ini mungkin tidak cepat dialami. Terhitung Yamaha Scorpio (redto-black) milik rtb ini mengalaminya setelah usianya lebih dari 5 tahun.

Gejala awal terlihat dibagian kabel rpm yang masuk ke blok four yang ada dibagian kanan atas mesin terlihat basah oli. Makin lama, makin terlihat banyaknya oli yang keluar, biasanya sih terlihat banyak kotoran(debu, pasir, dsb) yang menempel di bagian yang olinya rembes tersebut.

Sebagai contohnya bisa dilihat seperti gambar berikut, gambar ini merupakan gambar dari mesin Yamaha Scorpio milik rtb yang diambil beberapa waktu yang lalu.

Nah Mas Bro Gan Sob, nampak sekali jika di sekitar lubang tempat kabel rpm masuk ke blok basah dan kotoran menempel. rtb sih biasa aja ketika menemui masalah ini, karena memang sudah paham jika ini masalah umum yang biasa ditemui di Yamaha Scorpio. Dan penyebabnyapun sudah jelas, karena seal atau o ring yang rusak karena memang sudah dibatas pemakaiannya.

Nah cara mengatasi rembes oli di kabel rpm Yamaha Scorpio yang rtb coba lakukan adalah dengan mengganti kabel rpm, seal dan o ring yang ada di lubang jalur kabel rpm tersebut. Masing-masing spareparts tersebut harganya cukup murah, berikut list nomer spareparts dan harganya saat rtb membeli (06/01/2018),

  • Oil Seal  93102-07261 Harga Rp. 14.000
  • O Ring 93210-148H8 Harga Rp. 14.000
  • Tachometer Cable Assy 54D-H3560-00 Harga Rp. 35.000

untuk harga updatenya bisa dicek di katalog onlinenya ya mas bro gan sob.

Setelah spareparts terkumpul, tinggal diganti aja. Untuk penggantian kali ini rtb menyerahkan ke mekanik langganan rtb, sekalian silaturahmi, setelah beberapa waktu jarang main ke bengkelnya. rtb sendiri hanya bantu melepas kabel rpmnya. Dan wujud dari kabel rpm tersebut sudah seperti ini.

Dan hasilnya setelah terpasang kembali seperti ini,

Mas Bro Gan Sob, semoga informasi yang rtb sampaikan ada manfaatnya ya, jika ada pertanyaan silahkan hubungi rtb di kontak yang ada atau bisa langsung tulis di kolom komentar, pasti sebisa mungkin akan rtb jawab. Terimakasih.

Baca Juga :

Mulai 2018 Pembalap MotoGP Wajib Gunakan Airbag Di Baju Balapnya

Mas Bro Gan Sob, MotoGP musim 2018 mendapatkan update peraturan guna meningkatkan perlindungan demi keselamatan ridernya. Mulai 2018 pembalap MotoGP wajib gunakan airbag di baju balapanya. Ini berlaku untuk semua pembalap permanen di semua kelas dalam kejuaraan dunia FIM MotoGP mulai musim 2018 dan seterusnya.

Sebenarnya ini merupakan program jangka panjang dari Dorna, FIM dan IRTA dalam usahanya untuk meningkatkan keamanan bagi pembalap di lintasan. Peningkatan kemanan bagi pembalap dengan cara menambah fitur keamanan pada riding gear ini merupakan pelengkap dari usaha peningkatan kemanan di dalam sikuit.

Airbag hanyalah salah satu bagian dari usaha pengembangan keselamatan rider MotoGP. FIM sendiri mulai mengingkatkan konsennya pada segi keamanan rider MotoGP, selain airbag ini FIM juga sedang fokus dalam pengembangan keselamatan pada helm rider MotoGP. Termasuk usaha mereka untuk menemukan perlindungan agar rider tetap aman ketika helm mereka mengalami impact dengan sudut tertentu.

Sistem airbag ini mulai dijadikan standar keamanan bagi pembalap semenjak dikenalkan sepuluh tahun yang lalu. Awalnya airbag digunakan untuk perlindungan leher dan bahu, tujuannya adalah untuk mengurangi dampak kerusakan pada persendian bahu dan  melindungi tulang-tulang yang ada di sekitar bahu dan leher (clavicula, dsb.). Dimana cidera ini yang biasanya umum dialami pembalap. Seiring perkembangan waktu dan teknologi, akhirnya perlindungan dengan airbag ini meningkat, sekarang sudah mencakup perlindungan untuk punggung, dada dan tulang rusuk rider.

Pengembangan airbag ini meliputi dua konsentrasi penting antara lain, peningkatan pada tingkat perhitungan dan jaminan aliran udara yang lebih baik. Perhitungan yang dimaksud adalah, airbag harus paham benar apakah rider benar-benar mengalami kecelakaan atau tidak, maksudnya airbag harus mampu membedakan kondisi rider yang hanya mengalami goncangan saat diatas motor karena sliding atau yang lain dengan saat rider benar-benar terjatuh dari motornya. Airbag tak cuma bekerja sendirian, sistemnya juga memiliki perekam data guna analisa dan perbaikan pada sistem selanjutnya.

Perkembangan lainnya terdapat pada airbag pnemuatic. Udara yang ditekan harus mampu keluar dari reservoir menuju ke seluruh sistem aribag yang ada di seluruh bagian tubuh rider dalam waktu seperatus detik.

Hingga saat ini pengembangan airbag ini sudah dilakukan oleh dua pabrikan wearpack terkenal yang menjadi pemasok utama baju balap/wearpack di MotoGP. Dainese memiliki sistem airbag yang mereka sebut dengan sistem D-Air, sementara Alpinestar juga memiliki Tech-Air.

Dorna sendiri memaksa agar penerapan airbag ini segera dilakukan semua pemasok wearpack untuk MotoGP. Namun karena kompleknya teknologi ini menjadikannya sulit diterapkan segera. Ini akan membuat rider MotoGP kesulitan untuk memilih supplier yang tepat, selain itu juga akan mempengaruhi pemilihan sponsor mereka. Akhirnya Dainese dan Alpinestar sepakat untuk memberikan paket airbag khusus yang bisa diselipkan/ditambahkan pada wearpack dari prodousen lain tanpa harus membagikan teknologi yang mereka buat kepada produsen lain.

Oh ya mas bro gan sob, pemakaian airbag ini diwajibkan untuk semua pembalap MotoGP, baik itu pembalap utama maupun pembalap cadangan yang turun balapan lebih dari dua kali race. Namun ini tidak wajib untuk pembalap wildcard.

Sumber : motomatters.com

Baca Juga :