Tag Archives: boyolali

Touring Kemerdekaan Blogger & Vlogger Regional Jateng bersama Astra Motor Jawa Tengah

redto-black.web.id – Touring Kemerdekaan Blogger & Vlogger Regional Jateng bersama Astra Motor Jawa Tengah. Berlokasi di homebasenya redtoblackwebid Kamis, 17 Agustus 2017 Astra Motor Jawa Tengah mengajak blogger dan vlogger area Jateng untuk menikmati dinginnya Selo dalam rangka Touring Kemerdekaan. Cocok sekali nih, jalur yang biasa redtoblackwebid gunakan untuk morning ride ini terpilih menjadi tujuan Touring Kemerdekaan 2017 ini.

Setelah dua tahun absen touring saat hari kemerdekaan Indonesia, tahun ini 2017 redtoblackwebid mendapat kesempatan untuk touring bersama blogger dan vlogger regional jawa tengah, acaranya sendiri diselenggarakan oleh Astra Motor Jawa Tengah. Bekerjasama dengan dealer lokal area Boyolali , Timbul Jaya Motor, Naga Mas Motor, Pratama Kurnia Kasih dan Asli Motor. Semua dealer lokal Boyolali yang sudah terkenal di area Boyolali, kalau tidak percaya cek saja, motor Honda yang sliweran di kota Boyolali pasti ada tempelan stiker dari salah satu dealer tersebut. Trus redtoblackwebid sendiri bagaimana? kan motornya merk sebelah? hahaha, bener sih motor yang sekarang redtoblackwebid memang merk sebelah, tapi redtoblack sendiri tidak asing dengan dealer-dealer ini. Pasalnya, keluarga besar redtoblackwebid Honda minded, motor pertama redtoblackwebid Honda legenda beli dari Pratama Kurnia Kasih, kedua Supra 125X tahun 2009 beli dari Timbul Jaya Motor, ketiga Supra 125X Fi tahun 2016 milik Ibu redtoblackwebid beli dari Pratama Kurnia Kasih juga.

Balik lagi ke acara Touring Kemerdekaan, awalnya Touring Kemerdekaan ini akan diikuti delapan peserta blogger dan vlogger dari area Jateng, namun karena suatu hal akhirnya hanya enam orang blogger & vlogger yang bisa hadir, antara lain : Mas Verry Kurniawan, Mas Eko Pranoto, Mas Budi Santoso, Mas Setyawan dan Mas Riski Miranto tentunya redtoblackwebid sendiri. Acara dimulai dari dealer Timbul Jaya Motor Boyolali yang letaknya di sebelah Terminal Boyolali. Masing-masing blogger diberi kesempatan untuk testride lima unit Supra GTR 150 dan satu unit Sonic 150R.

Touring kemerdekaan ini diawali dengan pengenalan produk baru Honda CB150R Streetfire Special Edition oleh Mas Aan dari Timbul Jaya Motor Boyolali. Kemudian dilanjut dengan rolling thunder ke beberapa dealer yang ikut mendukung acara Touring Kemerdekaan ini. Setelah selesai meliuk-liuk di wilayah perkotaan Boyolali dengan Supra GTR 150 touring dilanjutkan ke tujuan utamanya yaitu New Selo.

Ingin tau keseruan melibas jalur Boyolali – Selo dengan Supra GTR 150? simak kelanjutannya ya….. hehehe. Salam Satu Hati. #cari_aman

Selo – Tawangmangu

Sabtu dan Minggu (25,26 Oktober 2014) saya agendakan untuk riding pagi, sabtunya seperti biasa saya memilih naik ke Selo, lagi-lagi ke Joglo Merapi, ke pos awal pendakian gunung Merapi. Saya berangkat dari rumah selepas sholat Subuh, sampai di Selo sudah lumayan terang, dan karena bertepatan dengan malam satu Suro, ternyata banyak yang sedang mendaki ke puncak Merapi, dari yang saya dengar di obrolan orang-orang hampir seribu orang yang melakukan pendakian saat itu

Berhubung udara yang dingin, saya sempatkan untuk minum teh panas, di salah satu warung yang ada disini. Selesai ngeteh, saya lanjutkan untuk berkendara ke arah Ketep, menikmati liukan jalan aspal, sampai akhirnya saya putar balik untuk pulang. Tak lupa mampir ke jembatan Jrakah dulu..

 

Jalur lama, sebelum jembatan Jrakah jadi…

[youtube=http://youtu.be/Pq2OiRGkUkI]

 

Minggu pagi, yang awalanya saya tidak berniat kemana-mana, malah istri mengajak menyambut sunrise ke Tawangmangu, berangkat dari rumah sekitar pukul 4 pagi, sebelum sholat Subuh. Melalui jalur Boyolali – Kartosuro – Solo – Palur – Karanganyar – naik ke Tawangmangu, mulai jalur naik sudah terlihat di langit sebelah timur warna semburat jingga, namun sayang tak sempat terabadikan, karena ingin segera sampai ke Cemoro Kandang. Sesampainya di Cemoro Kandang, terlihat banyak sekali kendaraan berkumpul, pasti banyak yang sedang mendaki ke puncak Lawu.

Mampir disebuah warung, memesan teh panas dan seporsi intel(indomie telur) goreng  untuk saya dan intel rebus untuk istri saya

Riding Pagi Hari : Selo….

Setelah beberapa lama tidak pernah riding pagi, Minggu 20 April 2014 kemarin saya sempatkan untuk riding pagi, menikmati udara pagi dan berburu Matahari pagi di kaki Merapi, Selo. Memang sudah kesekian kalinya saya ke lokasi ini, akan tetapi selalu ada rasa rindu untuk datang ke sana lagi. Tepat seusai menunaikan ibadah sholat subuh saya berangkat dari rumah, dengan gear lengkap, ikhtiar demi keselamatan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya.

Lokasi yang saya tuju adalah New Selo, joglo merapi, pos awal pendakian meuju gunung Merapi, seperti biasanya jalur Boyolali – Selo masih lengang, hanya bertemu beberapa mobil pengangkut sayur dan pejalan kaki, kurang lebih 30 menit saya sampai di lokasi, agak sedikit heran, karena beberapa kali saya ke lokasi ini tidaklah terlalu ramai, tapi kali ini sudah ramai, di sekitar jalan menuju lokasi juga terlihat warga keluar dari rumahnya menuju jalanan, akhirnya saya bertanya kepada seseorang yang memakai seragam berwarna orange, ternyata mereka anggota SAR yang bersiaga karena Minggu pagi sekitar pukul 04.00 WIB terjadi guguran lava di puncak merapi, hujan abu dan pasir mengarah ke selatan & barat

Puncak Merapi
Puncak Merapi
awan putih disekitar merapi

Tim SAR berjaga-jaga karena ada pendaki yang saat itu berada di puncak merapi dan mengirimkan sinyal emergency, dan beberapa saat kemudian ada petugas kepolisian yang datang dan bertukar informasi dengan tim SAR

Tim SAR & Polisi

Dari radio Polisi terdengar info bahwa sebelah barat Merapi mengalami hujan pasir.

My Scorpio

Mampir di Waduk Cengklik & Bandar Udara Adi Soemarmo, Boyolali

Sebenarnya dua lokasi ini sudah menjadi menu harian buat saya, karena dulu jalur saya ke sekolah & nyangkul lewat situ, akan tetapi baru dua kali ini saya berhenti untuk melihat secara dekat ke lokasi waduk Cengklik & Bandara Adi Soemarmo. Waduk yang apabila musim kering berubah menjadi persawahan ini dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, saya sendiri kurang tau berapa luas dan kedalamannya, entah apa yang menjadi daya tarikknya, akan tetapi saya lihat banyak sekali orang data untuk berekreasi atau untuk memancing. Begitu pula dengan Bandara Adi Soemarmo, disekitarnya terlihat banyak orang berhenti untuk melihat pesawat landing ataupun take off. Sedangkan saya berhenti untuk istirahat sambil menikmati Sop Buah milik anggota ICI solo, teman istri saya.

SOP Buah Gaul, Mas Hasan