Tag Archives: chemco

Impresi setelah 2 minggu memakai velg chemco & ban swallow sb117

Dua minggu sudah saya memakai velg chemco ukuran 2.5″ depan dan 3.5″ belakang lingkar 17″, kesan sesaat setelah pemasangan terasa lebih rendah dibandingkan ketika masih memakai velg standart lingkar 18″. Ini terlihat ketika motor posisi standar tengah, pada saat masih memakai velg ori nya ban nempel dengan lantai nyaris tanpa jarak sama sekali

 

Setelah memakai velg chemco 17″ ada sedikit jarak antara ban dan lantai,ban bisa diputar dalam kondisi standar tengah

Impresi memakai velg chemco & ban swallow sb117

Selain itu kesan berbeda terasa saat melewati tikungan dengan kecepatan sedang, pada saat masih memakai velg ori nya terasa ban belakang seperti geal geol (termasuk efek memakai peninggi shock belakang) dan rasa itu hilang setelah memakai velg chemco ini, begitu pula saat melaju kecepatan tinggi dan melewati marka kejut,terasa lebih anteng.
Untuk masalah karet bundar saya memilih Swallow SB117 ukuran 100/80-17 untuk depan dan 120/80-17 untuk belakang yang katanya termasuk ban tipe dual purpose dengan harga terjangkau. Alasan utama sih karena harga dan motifnya, walaupun ada tmen yang bilang ban tersebut tidak enak untuk menikung, licin saat melewati jalanan basah dan sebagainya. Sampai saat ini yang paling saya rasakan ban ini mulai terasa gripnya setelah dipakai berkendara terus menerus lebih dari 30menit,berbeda dengan ban ori nya, saya kurang bisa merasakan gigitannya. Mungkin karena perbedaan tipe compoundnya, dimana setahu saya SB117 ini termasuk medium compound.
Dan yang saya rasakan sedikit menggangu adalah jarak ban depan dan spakbor yang terlalu tipis,sering kali terdengar bunyi gesekan yang terjadi karena ada batu atau pasir yang menempel di celah-celah kembangan ban dan menggesek spakbor, mungkin butuh dibuatkan bracket agar lebih tinggi.
Untuk sementara ini yang saya rasakan, untuk review pemakaian jarak jauh nanti akan saya sampaikan di artikel lain. Terimakasih.

Mencoba velg 17″ tapak lebar

Melihat kondisi ban belakang Scorpio saya sudah seperti berubah tipe saja, dari ban all purpose menjadi ban slick ( baca aus, halus, botak ), sebenarnya ban ini belum pernah bocor hanya ada beberapa paku yang nyangkut tapi tidak sampai merobek ban luar dan ban dalamnya, akan tetapi karena usia yang sudah 2 tahun dan juga sudah botak ditengah (gak bisa miring-miring, jadi tengahnya saja yang habis) membuat saya bertekad bulat ngumpulin dana untuk merombak area kaki-kaki.

Rombakan ini saya lakukan dengan mengganti ban dan velg, saya memilih velg merk chemco ukuran 2.5×17 untuk velg depan dan 3.5×17 untuk velg belakang yang ditebus senilai 1.3jt dari toko variasi di daerah Solo Baru dan ini sudah saya beli beberapa bulan lalu. Lalu menyusul master rem dan kaliper rem belakang merk nissin chemco di bulan Mei senilai 800.000 rupiah. Kemudian di bulan Juni menebus disc cakram original Tiger Revo senilai 150.000 rupiah serta membeli kelengkapan lainnya, seperti baut-baut cakram, bearing roda depan belakang, bearing gear, damper naff gear, bushing roda, seal oli, yang mencapai total sekitar 400.000 rupiah.

Kemudian di bulan Juli membeli satu set ban merk Swallow tipe SB-117 ukuran 100/80 x 17 untuk roda depan, 120/80 x 17 untuk roda belakang seharga 720.000 rupiah serta membuat bracket untuk dudukan master rem seharga 30.000 rupiah dan membeli spakbor old vixion senilai 70.000, setelah dirasa cukup materialnya akhirnya Sabtu 19 Juli 2014 lalu saya bawa motor dan semua perlengkapan itu ke bengkel dekat rumah setelah sebelumnya saya berunding dengan pemilik dan montirnya, karena bengkel ini lumayan ramai dan montirnya hanya 1 orang, akhirnya disepakati motor harus menginap maksimal dua hari di bengkel, ya mau gimana lagi, daripada saya harus bawa ban, velg plus kelengkapannya ke bengkel langganan yang cukup jauh, akhirnya saya pasrah dan mempercayakan pengerjaannya ke bengkel tersebut.

Sabtu sore, sempat sekali ngintip ke bengkel, motor masih dianggurin, belom dikerjakan sepertinya, ternyata baru masang ban ke velg saja, menunggu dengan sabar.

Minggu pagi kembali saya cek ke bengkel, masih belum dikerjakan juga, akan tetapi mekaniknya bilang kalau kepala baut untuk cakram belakangnya kurang tipis, harus cari baut yang lebih tipis, seperti punyanya satria fu katanya dan ternyata bengkelnya tidak punya, akhirnya saya bantuin nyari ke toko baut di daerah Nusukan Solo, sekalian beli baut buangan oli dan baut cakram depan, untuk cadangan. Baut sudah didapat, akhirnya saya serahkan ke mekanik dan saya lihat ban depan sudah dilepas untuk melepas piringan cakram yang ternyata harus memakai bantuan tukang las, karena bautnya susah dilepas. Kemudian saya tinggal lagi, untuk istirahat.

Sorenya, sekitar pukul 3 sore saya kembali ke bengkel, saya cek motor saya sudah tidak ada di bengkel dan roda depan belakang saya sudah dicopot, sambil nunggu akhirnya saya angkut pulang roda dan kelengkapannya yang tidak dipakai lagi, ternyata motor saya sedang dibawa ke tukang las untuk membuat tuas penghubung antara pedal rem dan ujung tuas master rem dan sedikit memotong dudukan kaliper rem karena mentok dengan swingarm, setelah beberapa saat menunggu akhirnya motor saya dibawa kembali ke bengkel, tinggal finishing, memasang tabung minyak rem dan setel rantai belakang. Dan Alhamdulillah, selesai