Tag Archives: candi cetho

Candi Ceto, five meters under the cloud

Candi Ceto, five meters under the cloud. Pagi yang cerah diiringi sinar matahari yang terang, Minggu 10 April 2017 kami bertiga memulai perjalanan dari rumah menuju Candi Ceto Karanganyar. Melintasi jalur Kartosuro – Solo yang sudah padat meskipun masih di pagi hari, dilajutkan jalur Solo- Karanganyar yang lumayan lancar. Anak saya masih terlelap di gendongan ibunya menikmati tidur paginya. Sekitar pukul 10 kami sampai di kawasan Kemuning Karanganyar, tanjakan demi tanjakan kami libas, sampai akhirnya kami sampai di Gapura masuk lokasi Candi Ceto. Raungan mesin motor mengiringi sampainya kami di parkiran tepat di bawah lokasi, tepat di ujung tanjakan menuju Candi Ceto.

Beberapa tahun lalu kami pernah sampai di lokasi ini juga, saat itu kami masih berdua Candi Cetho & Air Terjun Parang Ijo, Karanganyar. Untuk tiket masuk ternyata sudah naik, Rp. 7000 untuk setiap orang yang dulunya masih Rp. 3000. Relief yang ada masih sama, masih terawat dan bersih seperti dulu saat saya kesini.

Lihatlah hamparan awannya, seolah-olah kami hanya berjarak lima meter saja. Keindahan alam yang tersaji dengan asrinya. Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.

Candi ini digunakan juga untuk tempat ibadah jadi kebersihan selalu terjaga. Bahkan petugas-petugasnya pun selalu siap sedia segera mengambil sampah yang ada. Meskipun candi ini terdiri dari banyak tangga dan tanjakan, ternyata ini tidak membuat anak saya bosan, justru dia terus-terusan berteriak nek.. nek… (naik… naik…) sampai saya dan istri heran. Anak saya terlihat bersemangat bahkan tidak mau berhenti berjalan dan terus berlarian. Saya kadang harus menghentikan dengan cara menggendongnya.

Sedikit yang berbeda dengan kondisi dulu adalah kami harus memakai selendang dengan motif kotak-kotak hitam putih sebelum masuk ke candi. Selendang ini dipinjamkan gratis oleh pengelola dan pastinya wajib dikembalikan. Udara disini tidak terlalu dingin namun masih sejuk dan nyaman. Entah bagaimana sejarah candi ini saya belum tau dan sepertinya dilokasipun tidak ada informasinya, namun sudah banyak media online yang mengulas tentang candi ini.

Candi Cetho & Air Terjun Parang Ijo, Karanganyar

redto-black.web.id – Candi Cetho & Air Terjun Parang Ijo, Karanganyar. Minggu (1/9/13), saya dan istri pergi mengunjungi destinasi wisata lokal yang ada di Karanganyar. Mungkin bagi anda yang paling sering didengar mengenai Karanganyar adalah Tawangmangu, makam mantan presiden Soeharto bahkan mungkin Ibu Rina, Bupatinya Karanganyar.

Ya, memang banyak tujuan wisata lain yang ada di kabupaten Karanganyar, untuk 2 lokasi ini terbilang baru buat saya, karena baru pertama kali ini saya mengunjunginya. Berangkat dari rumah (Boyolali) kurang lebih pukul 8 pagi, angka di trip meter saya  menujukkan 238, dengan kecepatan sedang saya menyusuri jalur Boyolali – Ngasem – Jajar – Terminal Tirtonadi – Panggung – Uns – Palur – lanjut ke Karanganyar kota dengan berputar melalui jalan perkampungan, karena jalan utama sedang ditutup untuk acara Car Free Day.

Kedua lokasi ini masih searah dengan Tawangmangu, kurang lebih setelah satu setengah jam perjalanan kami sampai di Candi Ceto, sayang saya belum punya action cam, yang bisa dipake untuk merekam perjalanan saya, trek menuju lokasi ini sangatlah menyenangkan, jalanan yang dilalui berkelok-kelok dengan variasi tanjakannya, Alhamdulillah motor saya masih mampu untuk merangkak naik sampai tempat tujuan tanpa harus meminta istri saya turun dulu.. 😀

Sebelum sampai lokasi tadi, saya sempat berhenti untuk ambil gambar dulu

Setelah memarkirkan motor, membayar tiket masuk sebesar 3000 rupiah perorang, kami disambut anak tangga di pintu masuk menuju ke dalam komplek Candi Cetho. Komplek Candi Cetho terlihat sangat bersih, mungkin karena ini merupakan tempat ibadah juga, sehingga kebersihannya terawat.

Terdapat beberapa macam artefak di dalam komplek Candi ini, arti dari masing-masing artefak ini apa, saya ya kurang tau.. 😀

Setelah selesai (puas foto-foto) akhirnya turun menuju air terjun Parang Ijo, yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi Candi Cetho ini. Mampir dulu di pinggir kebun teh

Untuk masuk ke lokasi air terjun Parang IJo, bayar lagi 3000 rupiah untuk seorang, jarak antara parkiran dan lokasi air terjun tidaklah terlalu jauh, mungkin hanya sekitar 200 meter. Jika tadi waktu masuk ke komplek Candi Cetho kami disambut dengan tangga naik, sekarang kami harus menuruni anak tangga untuk mendekat ke lokasi air terjun, sebetulnya turun dulu baru naik lagi.. 😀

Air terjun ini sudah mendapat sentuhan manusia, sehingga sudah ditata dan diatur demi kenyamanan pengunjung, bahkan menurut saya air terjun ini merupakan air terjun buatan, ketinggian air terjun kira-kira 30 meteran.

sekian laporan perjalanan dari saya… 😀