Category Archives: Techno

Pengalaman Pertama Sederhana Dengan Smart Band Xiaomi Mi Band 2

Mas Bro Gan Sob, kembali lagi dengan artikel ulasan sederhana dari rtb, kali ini rtb akan membahas mengenai pengalaman pertama sederhana dengan Smart Band Xiaomi Mi Band 2. Kenapa ada kata sederhana ya? ya karena memang ulasan ini hanya sederhana saja, alasan dari membeli smart band ini juga hanya sederhana saja, tujuan pemakaiannya juga hanya sederhana saja. Langsung saja disimak ulasannya mas bro gan sob!

rtb sebenarnya tidak terlalu paham dengan jenis-jenis smart band yang sudah beredar itu apa saja, dan rtb juga tidak tahu urutan dari generasi Xiaomi Mi Band ini, apakah ada versi sebelumnya, ataukah versi terbarunya apa. Pada saat rtb membeli smart band ini, rtb hanya memperhatikan harganya, mana yang murah dan mana yang bisa langsung dibeli. Tidak peduli apapun ulasan negatif maupun positifnya.

rtb membeli smart band Xiaomi Mi Band 2 ini sekitar bulan Agustus tahun 2018, rtb tidak beli baru, namun bekas tapi menurut penjualnya malah belum dipakai sama sekali, karena hanya dibuka dari box dan dimasukkan lagi. Infonya sih dia dulunya membeli hanya untuk mendapatkan cashback dari salah satu marketplace online di Indonesia.

Alasan rtb membeli smart band ini pun sederhana, pengen punya untuk tracking saat olah raga. Saat ini rtb sedang sadar pentingnya olah raga, semoga bisa seterusnya sadar. Seiring usia rtb yang bertambah, dan gaya hidup yang kurang sehat rtb sudah diwarning dengan kondisi kolesterol dalam darah yang meningkat, akhirnya rtb membeli sepeda untuk digunakan olah raga rutin.

Sebenarnya rtb sudah memulai dengan joging selama beberapa bulan, namun setelah konsultasi dengan dokter, joging kurang cocok dengan kondisi rtb yang saat ini sudah termasuk obesitas, yup berat badan rtb dulunya bisa sampai 88kg, sedangkan rtb hanya memiliki tinggi 168cm saja. Tidak ideal pokoknya. Dan jika dipaksakan berolahraga dengan joging atau lari bisa membuat kaki sakit karena menahan berat badan, dan malah bisa menghentikan aktifitas berolahraganya.

Wah, malah curhat ya mas bro gan sob, lanjut lagi deh ke review mi band 2, untuk penampilan fisik dari mi band 2 yang rtb pakai bisa dilihat seperti gambar berikut, saat ini sudah tidak menggunakan strap aslinya, rtb sudah mengganti dengan mijobs strap.

Mi Band 2 ini memang nampak kecil sekali, displaynya berukuran 0.42 inch, display ini bisa menampilkan informasi waktu, kalori meter, step counter, jarak tempuh dan level baterai. Oh ya agar Mi Band 2 ini bisa sinkron datanya, mas bro gan sob perlu melakukan pairing dengan aplikasi Mi Fit, yang bisa diinstall di smartphone android, dan tentunya semua smartphone android bukan hanya Xiaomi saja.

Untuk Mi Fit sendiri biasanya akan meminta register atau menggunakan mi account jika sudah memiliki, berhubung rtb sudah memiliki mi account akhirnya rtb menggunakan mi account untuk aplikasi Mi Fit ini, Selain itu rtb juga menyambungkan account google fit ke aplikasi Mi Fit tersebut. Setelah terpairing dengan Mi Fit, Mi Band 2 akan melakukan sinkronisasi waktu. Dari Mi Fit ini pula kita bisa melakukan pengaturan tampilan serta apakah akan menggunakan Mi Band 2 tersebut untuk alert apabila ada notifikasi masuk ke smartphone kita.

Nah untuk yang notifikasi tersebut rtb tidak menggunakannya, jadi rtb hanya memanfaatkan Mi Band 2 ini untuk step counter, kalori meter dan monitoring detak jantung, meskipun monitoring detak jantungnya masih tidak presisi, karena rtb coba tempelkan di botol lotion tetap terdeteksi ada detak jantungnya. Ya mau gimana lagi, namanya smart band murah. Dan yang paling pokok, rtb menggunakan Mi Band 2 ini ketika rtb bersepeda, Melalui aplikasi Mi Fit yang terhubung dengan Mi Band 2 ini rtb bisa mengetahui berapa jarak yang sudah rtb tempuh dengan sepeda, berapa perkiraan kalori yang terbakar, berapa detak jatung rata-rata saat rtb bersepeda dan beberapa informasi lainnya.

rtb termasuk pesepeda pemula, jadi dengan Mi Band 2 dan Mi Fit ini rtb bisa mengetahui seberapa jauh rtb bisa bersepeda tanpa istirahat. Setelah berapa kilometer rtb harus istirahat dan pastinya rtb bisa meningkatkan latihan secara bertahap, rtb tak mau konyol juga dengan memaksakan diri berolahraga melebihi batas kemampuan, bisa jadi malah membuat masalah.

Dari waktu membeli hingga saat ini total rtb baru mencatatkan jarak bersepeda 244.4 km selama kurun waktu 3 bulan. Yup rtb hanya menargetkan 20 km setiap minggunya, biasanya rtb bersepeda di pagi hari dan paling lama hanya 1 jam dengan menempuh jarak kurang lebih 12km.

Oh ya mas bro gan sob, dengan cara pemakaian rtb yang seperti itu, baterai Mi Band 2 yang berkapasitas 70 mAh ini, untuk sekali isi daya hingga 100% mampu bertahan hingga lebih dari 20 hari. Untuk proses mengisi baterainyapun tidak membutuhkan waktu yang lama, kurang dari 1 jam sudah selesai.

Spesifikasi Mi Band 2
  • Layar OLED 0,42 inci
  • Dimensi 40,3 x 15,7 x 10,5 mm
  • Berat 19 gram
  • Baterai 70mAh
  • Bluetooth 4.0
  • Low Energy
  • Sensor Heart-rate, Pedometer
  • Panjang band 235 mm
  • Tombol kapasitif

Dengan Mi Band 2 ini rtb merasa sangat terbantu, tapi ya ini baru smart band sederhana saja, untuk keakuratan datanya mungkin tidak secanggih smart watch yang lebih mahal harganya. Terimakasih sudah bersedia membaca review sederhana dari rtb, semoga bermanfaat.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Tiga Bulan Pakai Asus Zenfone Max Pro M1, Rasanya Gimana Sih?

Mas Bro Gan Sob, tak terasa rtb sudah tiga bulan menggunakan Asus Zenfone Max Pro M1, yang rtb dapatkan dalam flashsale pertama yang diadakan di Lazada. Hingga saat ini smartphone tersebut lebih banyak rtb gunakan untuk media sosial, foto dan rekam video. Tiga bulan penggunaan Asus sudah mengeluarkan beberapa kali update, dan terasa update tersebut benar-benar memperbaiki beberapa kelemahan yang ada di Zenfone Max Pro M1. Trus bagaimana pengalaman selama tiga bulan pakai Asus Zenfone Max Pro M1? simak artikelnya sampai habis mas bro gan sob!

Pertama kali pegang unit Asus Zenfone Max Pro M1 ini rtb langsung suka dengan desain, layar lebar, tidak tebal, sudut bodynya elegan dan warnanya yang paling menarik, midnight blue. Namun setelah menyalakannya, agak merasa aneh dengan UI pure andoridnya. Berasa seperti saat rtb mencoba android x86 di PC. Namun sisi baiknya prosesnya ringan dan tidak banyak bloatwarenya.

rtb sedikit kebingungan ketika akan menggunakan smartphone ini untuk melakukan panggilan. Seperti kebiasaan menggunakan android lainnya, rtb biasa membuka phone dialer dengan memilih aplikasi dengan logo telepon dan nantinya dilayar akan terbuka dial pad dan kontak berada di tab lain, namun di Zenfone Max Pro M1 ini ketika kita membuka aplikasi phone dialer, kita langsung ditujukan dengan halaman kontak, dimana kita harus menekan icon bergambar tombol agar bisa masuk ke dialernya. Selain itu halaman list kontak ini hanya bisa untuk melakukan panggilan saja, melalui aplikasi ini kita tidak bisa mengelola (menambah, edit maupun hapus) kontak. Jadi ada aplikasi contact yang digunakan untuk pengelolaan kontak kita.

Begitupula dengan galeri, karena menggunakan OS pure android jadinya yang tersedia adalah google Photos. Namun ini tidak terlalu berbeda dengan aplikasi gallery yang ada di UI android lainnnya. Zenfone Max Pro M1 ini hadir dengan aplikasi kamera yang awalnya dikenal dengan snapdragon camera, dimana fiturnya cenderung standart, bebeda dengan aplikasi kamera yang ada di ZenUi. Dan di awal sebelum adanya update, aplikasi kameranya ini performanya kurang bagus, namun seiring dengan dirilisnya update-update, nampak jika banyak perubahan pada aplikasi kameranya.

Tiga Bulan Pakai Asus Zenfone Max Pro M1, Rasanya Gimana Sih?

Beralih dari desain, OS dan aplikasinya, rtb sedikit bingung saat memfungsikan fingerprint sensor pada smartphone ini. rtb terbiasa melakukan presensi kehadiran dengan fingerprint sensor di tempat kerja, dimana pada saat menempelkan jari ke sensornya harus sedikit dengan tekanan. Namun ternyata berbeda ketika rtb menggunakan di Asus ini, semakin ditekan, ternyata malah membuat hasilnya tidak akurat, jadi cukup disentuh dengan perlahan.

Selain fingerprint sensor untuk keaman, Zenfone Max Pro M1 ini juga sudah mendukung face unlock, alias bisa menggunakan foto wajah kita untuk membuka kunci keamanan, tentunya dengan memanfaatkan kamera depan. Seiring update yang didapat, proses ulocknyapun menjadi semakin lebih baik, awalnya saat pencahayaan minim face unlock hampir tidak bisa berfungsi, namun saat ini sudah bisa, meskipun masih susah.

Permasalahan yang sering terjadi kepada pengguna smartphone touchscreen biasanya tombol powernya gampang rusak karena biasanya untuk membuka kunci atau membangunkan(wake up) dari sleepnya harus menekan tombol power. Nah di Asus Zenfone Max Pro M1 ini selain dengan menekan tombol power wake up bisa dilakukan dengan cara menekan sensor fingerprint maupun dengan ketukan ganda di layar(double tap to wake up), tanpa aplikasi tambahan, alias kita cukup mengaktifkan fiturnya di setting saja. Selain itu untuk menidurkan/sleep atau mematikan displaynya juga bisa menggunakan fitur ketukan ganda(double tap to sleep), dengan fitur ini pastinya akan menambah umur pemakaian tombol powernya.

Nah Mas Bro Gan Sob, itu tadi cerita rtb setelah tiga bulan pakai Asus Zenfone Max Pro M1, semoga informasinya bermanfaat. Apabila mas bro gan sob ada yg memiliki cerita yang serupa, boleh kok ditulis di kolom komentar. Terimakasih sudah bersedia mampir dan membaca

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Hasil Video Asus Zenfone Max Pro M1 Yang Sudah Distabilized, Boleh Juga Nih

Mas Bro Gan Sob, Asus Zenfone Max Pro M1 yang rtb miliki memang sudah memiliki Gyro sensor, namun fitur video stabilizer tidak bisa langsung diaktifkan saat proses record video. Nah ternyata fitur video stabilizer ini bisa diaplikasikan dengan cara melakukan proses edit pada hasil rekamannya. Nah seperti apa hasil video Asus Zenfone Max Pro M1 yang sudah distabilized ? simak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob!

Asus Zenfone Max Pro M1 hadir dengan kemampuan merekam video dengan kualitas maksimal 4K, 4K DCI dan 4K UHD. Yang jelas untuk kedua kualitas ini membuat file rekamannya berukuran sangan besar, rtb sudah pernah mencoba merekam selama 10 menit dengan kualitas 4K DCI hasil rekaman filenya berukuran 3,8GB.

Seperti biasa, karena rtb melakukan proses rekaman dengan cara smartphone ditaruh di tripod dan tripod dipegang tangan, jadinya hasil rekaman sering kali bergetar atau goyang-goyang. Awalnya rtb tidak paham jika Asus menyediakan fitur stabilize di galerinya. Dimana fitur stabilize ini bisa dilakukan untuk file video hasil rekaman yang ada di galeri. Karena rtb berharap fitur itu ada di pilihan settingan kamera, yang mana bisa langsung diaktifkan saat kita merekam video.

Karena baru mengetahui fitu tersebut, akhirnya rtb mencoba untuk melakukan proses stabilize pada video yang pernah rtb ambil saat riding ke Pacitan beberapa waktu lalu. Untuk hasil sebelum dan sesudah proses stabilize ini bisa disimak di video berikut ya mas bro gan sob,

Untuk caranya, mas bro gan sob tinggal buka file rekamannya, kemudian pilih edit (icon yang ada di tengah di bagian bawah) lalu pilih stabilize. Berikut gambarnya,

Nah Mas Bro Gan Sob, menurut rtb sih hasilnya lumayan memuaskan fitur stabilize video yang dimiliki Asus Zenfone Max Pro M1 ini. Terimakasih mas bro gan sob sudah bersedia membaca artikel ini, semoga bermanfaat.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Case Untuk Asus Zenfone Max Pro M1

Mas Bro Gan Sob, minggu lalu istri rtb mengeluh layar smartphone miliknya terlalu licin karena screen guard yang sebelumnya sudah terpasang di Redmi 5 nya lepas. Kemudian sudah berusaha mencari di toko aksesoris handphone yang ada di sekitar rumah ternyata belum ada yang punya. Akhirnya rtb mencoba mencari di market place online Lazada dan Tokopedia. Banyak sih yang menjual dengan harganya juga beragam, tapi sepertinya berat diongkir jika hanya membeli satu screen guard atau tampered glass saja. Nah akhirnya rtb ketemu dengan merk Calandiva, yang memiliki official store di Lazada dan Tokopedia dan di situ menjual paketan Premium Front Back 360 Degree Full Protection Case untuk Redmi 5 termasuk rounded tampered glass dengan harga Rp. 64.900 dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata Calandiva sudah memiliki case untuk Asus Zenfone Max Pro M1 juga.

Berhubung dengan harga Rp. 64.900 nantinya masih kena ongkos kirim akhirnya rtb sekalian membeli Premium Front Back 360 Degree Full Protection Case untuk Asus Zenfone Max Pro M1 dengan harga Rp.50.900 sehingga bisa memanfaatkan gratis ongkos kirim sampai dengan Rp. 30.000 apabila belanja lebih dari Rp. 100.000. rtb melakukan order pada tanggal 18 Juli 2018 dan barang sampai di rumah rtb pada tanggal 20 Juli 2018.

Dari foto dan tampilan yang rtb temukan di google sih case ini nampak bagus dan tidak membuat hp jadi terlihat lebih tebal. Nah seperti apa wujud dari case untuk Asus Zenfone Max Pro M1 tersebut? mas bro gan sob bisa simak di video dan foto berikut,

Case Untuk Asus Zenfone Max Pro M1

Case ini terbuat dari bahan plastik policarbonate dengan tekstur yang membuatnya tidak licin saat dipegang walaupun tangan sedang basah. Seperti di video diatas, casenya dibungkus dengan kardus dengan label keterangan diluar dan masih dibungkus dengan plastik lagi, sehingga pengirimannya aman. Selain itu didalam paketnya juga disertakan panduan cara pemasangannya.

Setelah memakai case ini memang membuat hp menjadi lebih tebal, Asus Zenfone Max Pro M1 saya tebalnya menjadi sekitar 1cm an. Namun masih nyaman digenggam dan tidak membuat hp menjadi tambah berat. Oh ya, case ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian body utama, tutup bagian bawah dan tutup bagian atas, yang bisa dilepas, dan kalau tidak dipasang pun masih terlihat bagus kok.

Nah mas bro gan sob, sekian informasi yang bisa rtb sampaikan, semoga bermanfaat dan terimakasih sudah bersedia membaca artikel ini.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Asus Zenfone Live L1 Unboxing & First Impression

Mas Bro Gan Sob, rtb kembali menulis artikel techno, kali ini membahas mengenai unboxing dan first impression smartphone terbaru dari Asus yaitu, Asus Zenfone Live L1. Smartphone ini dijual dengan cara flash sale juga di beberapa market place online di Indonesia. Smartphone entry level ini hadir menyemarakkan kelas smartphone pengguna prosesor Snapdragon 425, dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau. Nah berikut ini rtb akan berbagi pengalaman mengenai unboxing dan first impression rtb dengan asus zenfone live L1. Simak arikel berikut Asus Zenfone Live L1 Unboxing & First Impression.

Asus melepas Zenfone Live L1 dengan harga Rp. 1.399.000 untuk harga normal dan Rp. 1.299.000 untuk harga flash sale. Harga tersebut berlaku untuk varian RAM 2GB penyimpanan internal 16GB. Satu keunggulan yang menonjol dari Zenfone Live L1 yaitu displaynya yang sudah full view 18:9 di ukuran layar 5,5 inch.  Untuk kapasitas baterainya smartphone ini memiliki kapasitas 3000MAh. Smartphone ini mendukung penggunaan dual sim dengan dedicated slot, selain itu sudah tersedia juga dedicated micro sd slot.

Zenfone Live L1 ini hadir dalam dua pilihan yaitu RAM 2GB penyimpanan internal 16GB dan RAM 3GB dengan penyimpanan internal 32GB. Untuk yang 3GB dibanderol dengan harga Rp. 1.699.000. Smartphone ini hadir dengan empat pilihan warna yaitu, Midnight Black, Shimmer Gold, Rose Pink dan Space Blue.

Nah kali ini rtb membeli Asus Zenfone Live L1 untuk digunakan ibu rtb, alasan rtb membelikan smartphone ini untuk ibu karena ibu rtb sudah terbiasa dengan ZenUI karena sebelumnya memakai Asus Zenfone C. Selain itu dengan harga yang bersaing dengan merk lain, smartphone ini sudah memiliki ukuran layar 5,5 inch, tak terlalu besar dan tak terlalu kecil pas pokoknya.

Asus Zenfone Live L1 ini hadir dengan paket penjualan yang sudah dilengkapi dengan bumper case transparan, sama seperti Asus Zenfone Max Pro M1 yang rtb beli sebelumnya. Selain itu paket penjualannya standart seperti merk lainnya, ada charger, kabel data, buku petunjuk, sim ejector dan informasi lainnya.

Asus Zenfone Live L1 Unboxing

Untuk unboxingnya rtb akan tampilkan dalam video berikut, untuk mas bro gan sob yang akses pakai HP, bisa dicek di sini videonya

Kesan pertama rtb setelah unboxing, smartphone ini memang layak untuk dipertimbangkan dengan harga di bawah 1,5 juta. Dengan tampilan full viewnya Asus Zenfone Live L1 ini bisa jadi merupakan Redmi 5A killer, namun ini murni pendapat rtb ya. Tapi untuk harga memang masih lebih murah Redmi 5A, kalau performanya sih sama saja menurut rtb, karena menggunakan prosesor dan chipset yang sama dan memorynya juga sama 2GB. Dan UI nya pun boleh diadu, keduanya memiliki UI yang mudah dipelajari dan mudah dikenal. Jujur ZenUI yang digunakan di Asus Zenfone Live L1 ini membuat rtb iri, dengan UI pure android Asus Zenfone Max Pro M1 kalah telak, hehehe. Namun tentunya ada plus minusnya juga.

Mas Bro Gan Sob, sekian informasi mengenai first impression rtb dengan Asus Zenfone Live L1, semoga informasinya bermanfaat, terimakasih sudah bersedia membaca.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Sony SPA-MK20M Mini Tripod Untuk Smartphone

Mas Bro Gan Sob, selama ini rtb melakukan dokumentasi untuk blog rtb kebanyakan menggunakan smartphone maupun action camera. Biasanya smartphone atau action camera ini hanya rtb pegang langsung dengan tangan. Dan kadang ribet pencet-pencetnya, selain itu sering kali goyang-goyang parah. Memang sih mengunakan mini tripod untuk smartphone merk Sony SPA-MK20M ini tidak membuat hasil rekaman lebih stabil, namun setidaknya membantu proses rekam-rekam lebih mudah.

Awalnya rtb iseng-iseng mencari di tokopedia dengan keyword “Tripod untuk Smartphone” lalu ketemu dengan beberapa hasil, mulai dari tripod ukuran besar, hingga tripod mini yang sederhana. Namun rtb melihat satu tripod yang sangat menarik, yaitu Sony SPA-MK20M. Dari keterangannya produk ini merupakan produk resmi dari SONY. Selain merknya, yang membuat rtb tertarik adalah tripod ini terdiri dari dua bagian yang disatukan dengan baut universal untuk kamera.

Jadinya baut universal ini bisa kita gunakan tidak hanya untuk holder smartphone saja, tapi bisa langsung digunakan di berbagai tipe kamera ataupun monopod atau tongsis dari berbagai merk. Selain itu bagian holder smartphonenya juga memungkinkan untuk digunakan di monopod, tripod maupun bicycle pod yang menggunakan baut universal tersebut. Tak hanya itu, holder smartphonenya ini bisa diputar hingga 180 derajat.

Nah mas bro gan sob, biar gak penasaran lagi seperti apa wujudnya dan bagaimana rtb menggunakannya langsung disimak saja gambar berikut,

Tripod ini dijual dengan harga Rp. 90.000, dimana paket penjualannya dibungkus rapi dalam kardus yang terdiri dari mini tripod, holder smartphone, pouch, booklet petunjuk penggunaan dan booklet informasi.

Meskipun ini hanya tripod biasa yang bukan stabiliser ataupun crane, setidaknya mini tripod ini akan banyak membantu rtb saat ambil video atau gambar, rtb jadi gak bingung lagi mau naruh dimana camera atau smartphonenya agar bisa mengambil gambar dengan tegak. Dan tentunya membantu rtb kalau mau foto sendiri.

Tripod ini berbahankan plastik, secara fisik bagian kakinya nampak ringkih dan tipis, tapi setidaknya mini tripod ini mampu menahan beban smartphone ukuran 6 inch dengan berat 180 gram, action camera xiaomi yi, tapi mungkin tidak rekomended untuk digunakan sebagai tripod kamera DSLR. Selain itu permukaan dari tripod ini kasar, jadi tidak licin saat dipegang. Untuk smartphone holdernya menurut spesifikasi mampu direngangkan hingga ukuran 3inch atau 7,6cm.

Sekian informasi dari rtb, semoga bermanfaat dan rtb berharap semoga tripod ini awet menemani kegiatan ngeblog rtb.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

First Impression Asus Zenfone Max Pro M1

Mas Bro Gan Sob, akhir bulan April 2018 Asus Indonesia memperkenalkan produk terbarunya Asus Zenfone Max Pro M1 Limitless  Gaming. Smartphone dengan desain full display dan dual kamera ini dijual dengan harga yang sangat menggiurkan. Boleh dibilang harganya paling bersaing dibandingkan merk lain dengan spesifikasi yang sama. Berikut rtb akan mengulas mengenai first impression Asus Zenfone Max Pro M1 Limitless Gaming tersebut.

Desain full display nampaknya akan menjadi trend untuk perkembangan dunia smartphone kedepannya. Beberapa pabrikan sudah mulai mengeluarkan produk baru mereka dengan desain yang menonjolkan ukuran layar yang hampir penuh sesuai dengan ukuran smartphonenya. Dan menyatukan tombol navigasi di dalam layarnya. Dan tentunya tak hanya untuk smartphone dengan harga mahal atau high end, namun mulai dari low end sudah mulai merebak. Desain full display ini juga sudah dihadirkan Asus di produk terbaru mereka Asus Zenfone Max Pro M1. Selain itu smartphone ini juga sudah support dual sim dan dengan slot micro sd dedicated, bukan hybrid meskipun secara internal sudah disediakan penyimpanan sebesar 32GB.

Dan itulah yang menjadi alasan rtb tertarik untuk membeli Asus Zenfone Max Pro M1 3/32. Kali ini Asus bekerjasama dengan market place Lazada untuk melakukan penjualan online produk terbarunya. rtb yang tergiur dengan fitur full display, dual camera dan baterai berukuran besar akhirnya langsung mengikuti flashsale tersebut. Dan beruntungnya rtb berhasil mendapatkan 1 unit Asus Zenfone Max Pro M1 dengan ram 32GB dan internal storage 32GB pada flashsale pertama yang diadakan di Lazada pada tanggal 25 April 2018 lalu. Dalam flashsale ini smartphone ini mendapatkan harga spesial dengan banderol Rp. 2.199.000 lebih murah dari banderol resminya Rp. 2.299.000. Oh ya untuk spesifikasi lengkap dari smartphone ini bisa disimak di sini ya mas bro gan sob.

Singkat cerita setelah mendapatkan flashsale dan membayarnya rtb menunggu barang datang mulai dari tanggal 26 April hingga akhirnya rtb terima pada Sabtu 28 April 2018 sekitar pukul satu siang, mepet dua jam sebelum rtb berangkat keluar kota untuk liburan bersama keluarga. Jujur agak deg-deg an sih saat menunggu pengirimannya. Meskipun waktunya mepet, dengan rasa penasaran dan tidak sabar akhirnya rtb berhasil merekam proses unboxingnya, meskipun hanya seadanya sih, untuk proses unboxingnya bisa disimak di video berikut ya mas bro gan sob!

Setelah unboxing ini rtb langsung menggunakan smartphone ini seperti penggunaan normal, rtb gunakan untuk social media, browsing, telepon tentunya dengan paket data aktif dan pastinya rtb gunakan untuk mengabadikan momen liburan keluarga kecil rtb di Purwokerto. Tak lupa rtb mencoba fitur dual camera untuk mendapatkan efek bokehnya. Oh ya mas bro gan sob, dari barang sampai baterainya sudah terisi sekitar 40% dan tidak rtb charge sampai hari Minggu setelah baterai tersisa sekitar 10%. Untuk proses charging yang pertama ini rtb melakukan charging dalam kondisi smartphone dimatikan, namun sayang rtb lupa untuk menjalankan timer untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan charging hingga full, namun sepertinya dalam waktu kurang lebih 2 jam baterainya sudah bisa terisi penuh.

Nih mas bro gan sob beberapa hasil kamera dari Asus Zenfone Max Pro M1 tersebut,

Selama pemakaian hingga hari ini, berikut rtb sampaikan mengenai impresinya,

  • Smartphone ini hadir dengan ukuran layar 6inch atau panjang sekitar 15cm sehingga kurang nyaman untuk dioperasikan dengan satu tangan saja. Bagi rtb yang masih terbiasa dengan smartphone ukuran 5inch sedikit kesulitan mengoperasikannya, terlebih saat tiduran dan menggunakan smartphone.
  • Asus Zenfone Max Pro M1 ini hadir dengan UI pure Android 8.1.0, menurut rtb tampilanya sangat kaku dan tidak mudah untuk diutak-atik, namun sisi plusnya smartphone ini sangat ringan operasinya dan tentunya tidak terlalu banyak memakan space penyimpanan internalnya. Selain itu aplikasi bawaanyapun hanya sedikit. Dulu rtb pernah memakai Asus Zenfone 4 dengan ZenUInya saat itu terasa nyaman dengan ZenUI, namun ternyata rasanya beda dengan pure Android UI ini.
  • Hasil jepretan kamera dai Asus Zenfone Max Pro M1 ini lumayan bagus, namun untuk fitur bokeh menggunakan dual cameranya kadang masih kurang presisi apabila obyek yang difoto terlalu banyak
  • Model dari smartphone ini sangat elegan, body metal bagian belakangnya nampak sangat kokoh, terlebih untuk warna hitam ini membuat kesan kokohnya muncul

Nah mas bro gan sob, itu tadi first Impression Asus Zenfone Max Pro M1 Limitless Gaming dari rtb, terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

ASUS ZenPower Slim 6000, Helpful dan Stylish

Mas Bro Gan Sob, riding dan kehabisan baterai handphone bisa bikin jengkel dan nyesel! bagaimana tidak? banyangin aja lagi riding dan ketemu view yang indah tapi pas baterai handphone habis, jengkel kan? Riding dan mencari view foto yang menarik merupakan kesenangan rtb, meskipun tidak terlalu suka selfie, namun rtb suka mengabadikan momen saat riding, baik itu cuma foto motor kesayangan rtb di view yang menarik ataupun mengabadikan pemandangan alam yang indah tuk dinikmati. Pas riding gini salah satu barang yang pasti rtb bawa selain handphone pastinya adalah power bank. Terlebih rtb hanya menggunakan handphone saja untuk berkomunikasi, berfoto maupun merekam video. Jadinya power bank ini sangat rtb perlukan ketika riding atau touring ataupun acara lapangan lainnya. Satu power bank yang baru-baru ini rtb coba adalah power bank keluaran terbaru dari Asus, yaitu Asus ZenPower Slim 6000. Mau tau review dari pemakaian Asus ZenPower Slim 6000 ? Simak artikelnya sampai habis ya mas bro gan sob!

Asus ZenPower Slim 6000 ini hadir di akhir tahun 2017 lalu. Bentuknya sangat stylish dan kokoh, secara fisik material yang digunakan untuk casing luarnya sama dengan Asus ZenPower 10050 yang sudah rtb miliki sebelumnya. Material casingnya ini sudah terbukti kokoh mas bro gan sob, power bank milik rtb Asus ZenPower 10050 sudah beberapa kali jatuh, bahkan diatas lantai ubin keras, namun tidak rusak, hanya pinggirannya saja yang tergores tipis.

Sesuai dengan namanya Asus ZenPower Slim 6000 ini memiliki kapasitas penyimpanan 6000mAh, dengan output 5 Volt 2.4 Ampere, dan support fast charging. Untuk inputnya power bank ini direkomendasikan dengan input berukuran 5 Volt 2 Ampere. Power bank ini memiliki 2 buah port, satu port USB untuk output dan satu port micro USB untuk inputnya, terdapat empat lampu indikator level dan tombol power. Lampu indikator digunakan untuk indikator level baterai dan charging. Untuk spesifikasi detailnya bisa disimak seperti di tabel berikut mas bro gan sob,

ModelZenPower Pocket (ABTU007)
Dimensions110.9 x 67.6 x 14.82 mm(WxDxH)
Weight170 g
ColorGold/Red
Capacity3.85 V / 6000 mAh
Rating Capacities5.1 V / 3800 mAh
PowerInput Power:
DC(micro USB): 5 V / 2 A
Output Power:
Output 1 (embedded adapter): DC5 V / 2.4 A
TemperatureOperating temperature: 0 ℃ - 40 ℃
SafetyTemperature protection
Short circuit protection
Reset protection
Input over voltage protection
Output over voltage protection
Input reverse direction protection
Over charge/over discharge protection
Output over current protection
Cell PTC protection
Adapter protection
JEITA protection

sumber : asus.com

Kemasan penjualan Asus ZenPower Slim 6000 ini sangat simple, paket penjualannya terdiri dari power bank itu sendiri, kabel micro USB pendek, buku petunjuk dan kartu garansi. Power bank ini memiliki ukuran sedikit lebih lebar dibandingkan dengan Asus ZenPower 10050 namun lebih tipis, muat disaku dan tidak terlalu tebal jadi mudah untuk dibawa kemana-mana. Sayangnya paket penjualan power bank ini tidak dilengkapi sekalian dengan charger, tapi ya umumnya penjualan power bank memang begitu. Power bank ini hadir dengan dua pilihan warna, Gold dan Red, untuk warna Red nya sangat menarik, sama seperti yang rtb coba.

Perbandingan Fisik Asus ZenPower Slim 6000 dengan Asus ZenPower 10050

Nih Mas Bro Gan Sob, perbandingan fisik antara Asus ZenPower Slim 6000 dengan Asus ZenPower 10050 yang sudah rtb miliki sebelumnya.

ASUS ZenPower Slim 6000, Helpful dan Stylish

rtb menggunakan dua handphone dengan kapasitas baterai masing-masing 3000mAh dan 3080mAh, dan power bank ini sangat mumpuni untuk keduanya. Paling tidak dengan kapasitasnya yang 6000mAh rtb bisa melakukan charging hingga hampir 2 kali. Pada saat mencoba Asus ZenPower Slim 6000 ini rtb menggunakan untuk charging handphone yang berkapasitas 3080mAh, rtb melakukan charging dalam kondisi handphone dinyalakan dan aktif untuk chat WA. Untuk melakukan charging dari baterai tersisi 9% hingga penuh dibutuhkan waktu kurang lebih selama 3 jam, lumayan lama sih, tapi mungkin karena handphone yang rtb pakai belum support fast charging. Dan saat selesai charging lampu indikator di power bank masih nyala 2 lampu. Artinya masih tersisa dan masih bisa dipakai charging lagi meskipun tidak sampai penuh.

Sementara itu untuk pengisiannya rtb mencoba melakukan charging power bank ini dengan 2 charger yang berbeda, pertama dengan charger 5V 1A dan yang kedua dengan charger 5V 2A. Untuk pengisian yang pertama dibutuhkan waktu kurang lebih selama 4 jam dari kondisi power bank tinggal 1 lampu yang berkedip hingga penuh, sementara untuk pengisian kedua dengan charger 5V 2A dibutuhkan waktu selama kurang lebih 2 jam 30 menit dengan kondisi yang sama, dari 1 lampu indikator berkedip hingga full 4 lampu menyala.

Overall power bank ini sangat membantu dan memiliki desain yang stylish, kokoh dan ringkas. Cocok untuk perbekalan disaat riding agar tak kehilangan momen mengabadikan view yang indah karena kehabisan baterai. selain itu ukurannya yang tipis, ringan dan tak terlalu lebar membuatnya mudah untuk dibawa kemana-mana dan tentunya tidak terlalu memakan tempat.  Power bank ini dijual dengan harga Rp. 229.000, termasuk harga mid range menurut rtb. Tapi sebanding dengan kualitasnya Dua jempol untuk Asus ZenPower Slim 6000 ini. Mantap!

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Pengalaman Ikut Flashsale lazada.co.id

Mas Bro Gan Sob, semenjak minggu terakhir hingga saat ini setiap hari Rabu pukul 11.00 wib lazada.co.id mengadakan flashsale smartphone. TAM selaku pemegang hak pemasaran Xiaomi official Indonesia bekerjasama dengan Lazada melakukan penjualan smartphone tipe baru keluaran Xiaomi Redmi 5A. Nah artikel ini rtb ingin bercerita mengenai pengalaman ikut flashsale lazada.co.id

Berawal dari penasaran dan harga resmi dari Xiaomi Redmi 5A yang cukup menggoda rtb mencoba peruntungan. Ya sebenarnya sih rtb memang sudah berniat membeli handphone baru agar hanphone rtb yang lama bisa digunakan untuk satu simcard saja, biar baterainya lebih awet gitu. Awalnya rtb hanya ingin membeli handphone biasa yang cukup dipakai sms dan telepon saja. Namun hadirnya Redmi 5A ini membuat rtb sangat tertarik.

Spesifikasi Redmi 5A ini memang masih standar, namun secara harga termasuk murah dengan spesifikasi seperti itu. Layar 5 inch dengan Processor Qualcomm MSM8917 Snapdragon 425 Quad-core 1.4 GHz Cortex-A53, RAM 2GB, Internal Memory 16GB, kamera depan resolusi 13MP, kamera belakang 5MP. Dibanderol dengan harga flashsale Rp. 999.000 masih jauh lebih murah dibanding merk lain dengan spesifikasi sama yang masih berada di range harga 1,2-1,5 juta rupiah.

Flashsale Redmi 5A ini dimulai hari Rabu tanggal 27 Desember 2017, flashsale pertama ini rtb mencoba untuk ikut order Redmi 5A warna grey, tetap pukul 10.55 rtb sudah standby di depan laptop dengan posisi sudah login di lazada dan mantengin halaman penjualan Redmi 5A. Saat itu status barang masih segera hadir, segera setalah pukul 10.59 rtb merefresh halaman penjualannya dan beberapa saat kemudian statusnya sudah menjadi tersedia dan rtb proses beli, namun sayangnya saat sudah bisa masuk ke halaman konfirmasi pembelian, setelah memilih metode pembayaran halaman penjualan berubah menjadi halaman error.

Berhasilnya mendapatkan barang flashsale ini ditandai dengan mendapatkannya kode pembayaran yang dikirim lewat email. Dan ternyata rtb tidak mendapatkan email sama sekali, jadinya rtb tidak mendapatkan Redmi 5A di flashsale pertama ini. Sedikit kecewa sih, namun ternyata flashsale ini masih diadakan di minggu berikutnya pada tanggal 3 Januari 2018. Kesempatan kedua nih, rtb akan berusaha semaksimal mungkin.

Sama seperti pengalaman pertama, rtb sudah mulai pantengin halaman penjualan Redmi 5A di lazada sejak pukul 10.55 tanggal hari Rabu 3 Januari 2018. Pas pukul 10.59 rtb kembali merefresh halaman penjualannya, kemudian melakukan order dan konfirmasi penjualan, nah karena gugup dan harus cepat, rtb memilik metode pembayaran sekenanya, dan saat itu rtb memilih metode pembayaran transfer bank Mandiri, layanan internet banking, padahal rtb tidak memiliki interet banking Mandiri. Hehehe, namun Alhamdulillah di flashsale kedua ini rtb mendapatkan 1 unit Redmi 5A, untuk pembayarannya rtb minta tolong kepada teman rtb yang memiliki layanan Mandiri Internet banking.

Ternyata nih, hasil dari flashsale kedua ini membuat rtb menjadi ketagihan untuk ikut, dengan alasan ternyata banyak peminat dari Redmi 5A ini, dan harga jual pasarannya masih lumaya, ke user bisa dijual dengan harga 1,5juta. Walah-walah metode pemasaran apa ini, dari tangan pertama aja hanya Rp. 999.000 tapi ke user bisa sampai Rp. 1.500.000. Nah,di flashsale ketiga rtb mencoba peruntungan lagi, namun kali ini hasilnya berbeda, rtb berhasil melakukan konfirmasi pembelian, namun tak kunjung mendapatkan email, hanya mendapatkan sms mengenai kode bayarnya.

Waduh, gimana ini, sebenarnya dapat atau tidak ini. Kok ada sms kode pembayaran, namun tidak ada email, dan di halaman lazada juga tidak ada status pemesanan. Galau deh pokoknya, akhirnya rtb mencoba menghubungi CS Lazada. Setelah dicek, ternyata pesanan rtb termasuk pesanan yang dibatalkan sistem. Mungkin sistemnya salah, karena memang saat flashsale ini sistem lazada bener-bener dihajar dengan banyak koneksi, dan terjadinya kesalahan sangat mungkin terjadi.

Kecewa sih, namun tidak apa lah, flashsalenya ternyata masih berlanjut di minggu berikutnya. Dan tentunya rtb tidak melewatkan kesempatannya lagi. Terhitung dari pertama flashsale hingga Rabu 31 Januari 2018 rtb dapat 3 unit Redmi 5A. Satu digunakan sendiri dan dua dijual lagi.

Nah, Jum’at 2 Februari lalu, ada flashsale khusus dengan hadirnya warna baru Rose Gold, yang sebelumnya juga sudah ada warna baru Blue. Sama seperti sebelumnya, rtb juga mencoba lagi, namun kali ini dengan beberapa akun, maksudnya sih biar peluang jadi makin banyak, namun ternyata lagi-lagi rtb gagal dengan di PHPin Lazada. Kok di PHPin? iya, lagi-lagi kesalahan sistem Lazada membuat rtb mendapatkan email mengenai pembayaran, namun kali ini kode bayarnya tidak muncul, hehehe.

Jadi mas bro gan sob yang ingin ikut flashsale lazada, ini beberapa kiat yang rtb lakukan dan bisa dicoba, yang paling penting ingat waktunya kapan flashsale itu, kemudian pastikan koneksi internet dalam kondisi yang bagus, dan yang paling penting siapkan barang yang mas bro gan sob pengen beli di whistlist, agar mas bro gan sob tidak kebingungan saat proses beli. Kemudian jangan lupa untuk mendaftarkan alamat pengiriman sebelum proses pembelian, agar saat proses pembelian tidak perlu isi alamat, tinggal pilih saja dan yang tak kalah pentingnya, pilih metode pembayaran yang paling simple langkah-langkahnya.

Hingga saat ini menurut rtb, yang paling cepat dan simple langkah pembayarannya adalah pembayaran di Indomaret. Kenapa? karena saat memilih metode pembayaran Indomaret, kita tinggal klik saja, tanpa harus ribet melakukan pilihan ini itu. Berbeda dengan pembayaran transfer bank, dimana kita harus memilih bank apa, metodenya apa, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih lama, dan disaat flashsale,menghemat waktu sepersekian detik saja sangatlah berharga.

Dan yang paling peting lagi, kalau sudah mendapatkan kode pembayaran, segera bayar sebelum 24 jam, agar order tidak hangus.

Mas Bro Gan Sob, sekian cerita dari rtb mengenai pengalaman ikut flashsale lazada. Semoga bermanfaat. Terimakasih.

Baca juga :

[archives limit=5]

Kamera Jadul Canon Prima BF-80

redto-black.web.id – Kamera Jadul Canon Prima BF-80. Nah lo, nemu barang antik di rumah. Pocket kamera model lawas merk Canon, kondisinya sih masih terawat, hanya saja tidak tau masih bisa dipakai atau tidak. Trus untuk filmnya masih ada yang jual atau tidak juga tidak tau. Dulu saat masih SMA masih sempat memakai kamera seperti ini, untuk dokumentasi teman-teman SMA dan acara-acara. Dan sepertinya ini kamera yang dulu dipakai waktu ke Bali deh.

Untuk spesifikasinya Canon Prima BF-80 seperti ini :

GENERAL
Depth 1.9 in
Enclosure Material plastic
Camera Type Point & Shoot camera
Body Material Plastic
ManufacturerCanon

CAMERA FLASH
Type built-in flash
Power Consumption Recycling time – 5 sec

LENS SYSTEM
Lens Aperture f/6.2
Min Focal Length 32 mm
Form Factor integrated
Min Focus Distance 5 ft
Focus Adjustment focus free
Features built-in lens shield

VIEWFINDER
LED Information Flash ready
Type Real-image

CAMERA
Type Point & Shoot camera
Camera Format 35mm
Exposure Modes automatic
Shutter Control electronic
Timer Functions date imprinting, self-timer
Self-Timer Delay 10 sec
Film Speed Range ISO 100, 200, 400
Film Advance automatic
Date Imprint Function Yes
Status LCD Display Information battery condition, frame counter, red-eye reduction, self-timer mode

BATTERY
Required Qty 2
Form Factor AA type
Technology alkaline
Type Battery – AA type

Era kamera ini memang sudah berlalu, tergerus kecanggihan jaman, tergantikan dengan kamera digital. Dulu pada masanya ya terlihat keren, solusi murah untuk dokumentasi acara pribadi, cukup pinjam kameranya trus dibelikan roll filmnya dan baterainya. Selesai tinggal balikin kamera trus kita bawa roll filmya untuk di cuci cetakkan ke studio.

Dulu ini lah senjatanya kalau mau narsis, tapi ya tidak instant hasilnya, kadang kalau kesalahan juga malah rusak fotonya. Dan ada cerita lucu juga dengan kamera model seperti ini, dulu untuk menyemangati acara di desa kadang kamera ini dipakai, cukup dibelikan baterai tanpa diisi filmya lalu dijepret-jepret flash nyala. Hahaha. Biar acara tambah semangat dan rame, gak taunya ternyata gak ada filmnya. Masih ingat juga dulu orang tua punya yang merk fujifilm, namun entah kemana sekarang.

Baca Juga :

Unboxing Nokia 3310 Reborn the Legend

redto-black.web.id – Unboxing Nokia 3310 Reborn the Legend. Nokia dulu sempat tenar, jaman saya masih belajar di bangku SMA. Salah satu tipe Nokia saat itu 3310. Monochrome phone dengan nada midinya, tapi cukup membuat anda keren pada jaman itu. Dipasangkan tali handphone kemudian dikalungkan ke leher, tentunya dengan tali yang ada tulisannya Nokia. Hahaha, ya begitulah jaman dulu cara bergayanya.

Meskipun saya dulu belum pernah memiliki Nokia 3310 ini, namun sering kali memakai punya temen atau saudara. Bodynya terlihat kokoh, mantap digengam, ukuran yang lumayan tebal. Bahkan beredar meme kalau sampai nokia 3310 ini jatuh, bukan handphonenya yang rusak, tapi lantainya yang rusak. Ya begitulah kurang lebih cara menggambarkan ketangguhan produk Nokia ini.

Nokia 3310 Reborn dirilis pada tahun 2017 ini. Pastinya dengan harapan akan laris manis seperti nenek moyangnya. Yakin laris? ya sedikit berspekulasi juga sih sebenarnya. Karena kekuasaan Android phone sepertinya susah untuk digeser. Namun jangan salah, banyak pula yang masih membutuhkan basic phone seperti ini. Selain itu keawetan baterai yang diimpikan setiap pengguna handphone yang membutuhkan komunikasi suara via telepon atau SMS sangatlah banyak. Bagaimana tidak, rata-rata Android Phone sangatlah boros baterai.

Nah, kali ini saya mau membagi impresi saya ketika unboxing Nokia 3310 Reborn, yang saya beli untuk digunakan ibu saya. Ibu saya sangat membutuhkannya untuk komunikasi telepon dan SMS, maklum sudah berumur, meskipun sudah bisa menggunakan Android namun masih pelan-pelan pakainya. Beda kalau menggunakan basic phone seperti ini, untuk SMS dan telepon lebih mudah.

Untuk unboxingnya bisa disimak di video berikut, bagi yang akses menggunakan handphone video bisa diakses disini

Berikut gallery penampakannya

Sekian, terimakasih, semoga bermanfaat.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Widget not in any sidebars

Mengapa Memilih Action Camera Xiaomi Yi

redto-black.web.id – Mengapa Memilih Action Camera Xiaomi Yi. Action Camera adalah kamera dengan fitur khusus untuk mengambil gambar atau video di luar ruangan tanpa perlu takut kamera tersebut rusak. Maksudnya gini bro, jadi action camera ini pada umumnya sudah didesain sesimple mungkin dengan ketahanan penggunaan outdoor yang lebih dibanding kamera biasa. Selain itu action camera ini sudah dilengkapi dengan accessories tambahan yang memungkinkan action camera tersebut untuk dipakai didalam air, lingkungan yang berdebu, berlumpur dan sebagainya. Ya namanya juga action camera, kamera yang cocok untuk diajak action, mengabadikan segala kegiatan outdoormu dengan mudah dan aman.

Itulah tujuan awal dari adanya action camera, namun sekarang action camera ini menjadi gadget yang sering dipakai untuk kelengkapan selfie dan gaya-gaya an. Dan kebanyakan hanya asal beli saja, asal bisa kelihatan punya, bisa ditenteng kemana-mana tanpa peduli haslinya seperti apa. Termasuk saya, dulu saya sempat kepincut dengan action camera merk kogan karena harganya yang murah. Namun setelah tahu hasilnya saya jadi paham kenapa kogan dijual murah.

Tujuan saya membeli action camera bukanlah untuk menjadi kelengkapan vlogger, tujuan utamanya ingin saya pakai untuk membuat dokumentasi setiap perjalanan touring saya. Untuk kenang-kenangan jika suatu saat nanti saya pengen review, kemana saja saya pernah touring. Selain itu kemasannya yang simple lebih mudah untuk dibawa dibandingkan dengan membawa camera digital.

Mengapa saya memilih action camera xiaomi yi? action camera xiaomi yi sudah terkenal menjadi action camera murah yang memberikan hasil memuaskan. Action camera xiaomi yi memiliki kualitas gambar 16 mega piksel sudah memilik built in Wi-Fi yang bisa digunakan untuk kontrol dan streaming dari smartphone kamu mengunakan aplikasi official dari xiaomi yang mudah dioperasikan. Untuk kualitas videonya action camera xiaomi yi mampu merekam dengan kualitas 1080p dengan 60FPS. Selain itu ukurannya kecil dan ringan.

Action camera xiaomi yi dijual terpisah dengan accessoriesnya, namun jangan khawatir accessoriesnya sangat mudah didapatkan. Dan tentunya dengan harga yang terjangkau. Jadi alasan utama saya memilih action camera xiaomi yi adalah karena hasil dan harganya, hasilnya lumayan memuaskan dengan harga yang minim. Untuk mendapatkan hasil gambar atau rekaman yang sempurna serta untuk perawatan action camera, beberapa accessories action camera xiaomi yi ini menurut saya penting untuk dimiliki :

1. Plastic Frame – mempermudah untuk menggabungkan xiaomi yi dengan mounting-mounting lainnya dan bisa mengamankan xiaomi yi dari benturan-benturan.
2. Waterproof Case – accessories penting untuk pemakaian xiaomi yi di lingkungan berair atau di dalam air
3. External Charger – mengurangi resiko kerusakan ic power xiaomi yi yang sering dicharge langsung selain itu mempermudah proses pengisian baterai cadangan
4. Spare Battery – Kapasitas standar baterai xiaomi yi hanya 900mA untuk penggunaan minim hanya bisa bertahan 45-60 menit tentunya mereportkan jika anda tidak memiliki baterai cadangan.
5. Lens Cap – komponen berharga dari setiap kamera adalah lensanya, hancur sudah jika lensa kamera anda sampai tergores atau terbentur dan pecah, bahkan kotoran sedikit saja bisa menghancurkan hasil foto/video anda. Jadi lens cap ini sangat penting untuk mengamankan lensa action camera anda.
6. Silicone Case – Accessories ini juga penting untuk melindungi body action camera dari goresan, kotoran dan benturan
7. Spare Micro SD – memiliki satu micro SD dengan kapasitas besar mungkin akan lebih simple, namun action camera memiliki keterbatasan kemampuan dalam membaca dan menulis di micro SD yang berkapasitas besar, jadi kadang malah membuat action camera menjadi lemot. Jadi saran saya lebih baik memiliki lebih dari satu micro SD ukuran sedang.
8. Variable Mounting  Bagi anda yang suka bereksperimen dengan sudut pengambilan gambar accessories ini sangatlah penting untuk dimiliki.
9. Monopod – mempermudah anda untuk melakukan selfie atau bagi anda yang suka merekam video timelapse monopod bisa digunakan untuk membantu memposisikan action camera dalam posisi yang tetap tanpa goyangan, layaknya tripod untuk kamera professional.
10. Hardcase/Tas – mempermudah sekaligus mengamankan action camera anda ketika disimpan ataupun dibawa kemana-mana.

Yap, itulah sedikit ulasan dari saya kenapa saya memilih action camera xiaomi yi, semoga bermanfaat.

Baca Juga :