Assalamualaikum Teman-teman, kembali dengan artikel DIY, kali ini saya akan membahas mengenai part pengganti yang bisa digunakan untuk pengganti switch rem universal, yang mana bisa digunakan untuk rem cakram baik depan maupun belakang. Switch ini berfungsi untuk menggantikan switch rema asli agar fungsi lampu rem tetap bisa digunakan ketika kita melakukan modifikasi pengereman. Terutama untuk yang memodifikasi dari rem tromol ke rem cakram.
Semenjak redto-black dimodif menggunakan velg chemco sistem pengereman belakang diubah dari yang tadinya tromol menjadi cakram. Menyesuaikan perubahan tersebut, fungsi switch rem belakang menjadi tidak bisa digunakan karena posisinya mentok dengan master rem. Alhasil dari tahun 2014 hingga tahun 2022 ini lampu rem belakang tidak menyala jika saya hanya menggunakan rem belakang saja. Dulu memang sengaja tidak dicarikan cara atau alternatif untuk memfungsikan kembali switch rem tersebut, namun di tahun 2022 ini saya iseng untuk mencoba agar switch rem bisa berfungsi kembali.
Awalnya saya sempat melakukan riset dengan melihat komponen switch rem dan bracket yang terpasang di Yamaha New Vixion (NVL maupun NVA) dan sudah mencoba membelinya. Secara desain memang bisa masuk dan dipasang di brakcet master rem yang saya gunakan, namun secara ruang ternyata tidak cukup ruang untuk memasang brakcet dan switch remnya. Akhirnya mencoba untuk mencari-cari solusi lain dan menemukan banjo bolt switch / hidrolik switch yang biasa dipasang untuk master rem aftermarket.
Pertama menemukan switch merk TDR yang harganya Rp. 180.000, namun masih mikir, masa iya harus beli yang harganya segitu. Selang remnya aja kemarin hanya Rp. 125.000 harganya. Akhirnya mencoba mencari barang serupa namun dengan harga yang lebih murah. Ternyata saya berhasil menemukan beberapa switch yang sama dengan harga yang lebih bervariasi, dan pilihan berujung di switch yang harganya Rp. 72.000.
Singkat cerita setelah memesan dan menunggu pembelian dari toko online banjo bolt switch tersebut datang juga. Cukup sederhana saya barangnya, dan langsung bisa dipasang sendiri. Jadi switch ini difungsikan dengan cara mengganti baut nepple/banjo bolt yang ada di master rem. Kemudian dihubungkan dengan socket switch rem yang sudah ada di motor. Untuk proses pemasanganya bisa disimak di video berikut :
Sekarang lampu rem sudah berfungsi kembali, sudah bisa menyala ketika saya injak rem belakang. Untuk foto terpasang seperti berikut
Terimakasih sudah membaca artikel saya ini, semoga bermanfaat.
Assalamualaikum Teman-teman, lama tidak posting artikel di blog saya ini, akhirnya dapat bahan untuk posting. Sabtu – Minggu (12-13 Maret 2022) saya sempatkan untuk cek dan bongkar-bongkar redto-black (Yamaha Scorpio milik saya). Kali ini konsen saya di urusan rem belakang dan kaki belakang. Sebenarnya awalnya itu niatnya mengganti spakbor depan yang dudukan bagian belakang patah dan menyebabkan spakbor bergetar dan bunyi klotak-klotak saat jalan. Namun akhirnya beralih membenahi kaki dan pengereman belakang.
Hari ke -1
Singkat cerita saya ingat kalau masih punya spakbor old vixion yang dulu pernah saya pasang sebelum berganti ke spakbor depan new vixion yang sekarang. Namun ternyata spakbor old vixion ini sudah tidak memungkinkan dipasang lagi, karena ruang bannya tidak cukup lebar untuk profil ban yang saya pakai sekarang. Akhirnya karena hal tersebut ganti spakbor tidak jadi dilakukan, maka berlanjut mengecek kondisi kaki dan rem belakang.
Awalnya tujuan utama adalah mengganti bearing di conrod link unitraknya, karena terakhir kali dibongkar bearingnya sudah macet, walaupun saat itu ketika dibersihkan masih bisa berputar lagi meski tidak lancar. Seperti biasanya untuk urusan seperti ini saya bisa melakukannya sendiri, bermodal tools yang ada di rumah dan tentunya bearing yang sudah saya beli sebelumnya. Tak butuh waktu lama untuk melepas ban belakang. Ya memang tak butuh waktu lama, tapi jujur melepas dan memasang ban belakang motor saya itu pekerjaan yang cukup membuat berkeringat. Kemudian dilanjut melepas link unitrak dan membersihkannya. Dan tentunnya mengganti dua buah bearing bambu tipe HK1816 yang ada di dalam conrodnya.
Setelah selesai mengganti bearing tersebut, sebelum memasang ulang semuanya saya coba untuk cek kondisi bearing roda belakang dan kondisi rem belakang. Kampas rem belakang masih bagus, bersih dan piringannya juga masih normal. Namun justru yang saya temukan adalah kondisi selang rem yang hampir bocor karena ada bagian yang sobek bekas tergerus dan sudah terlihat benang-benangnya. Dugaan saya sih karena gesekan dan panas knalpot, karena bagian itu posisinya paling dekat dengan knalpot.
Tak hanya itu, saat melepas piranti pengereman ini saya menemukan kondisi tabung tempat minyak rem yang berbahan plastik sudah rapuh/getas dan saat saya tekan menggunakan tangan ternyata pecah. Yah….. Yah……, mau gak mau harus ganti ini! Mau gimana lagi, akhirnya simpanan sparepart yang sudah saya beli beberapa tahun lalu bisa dipakai juga. Ya, dulu saya sempat beli satu set piranti pengereman belakang milik Yamaha R15 dari teman saya. Rencananya sih dulu pengen dipasang satu set utuh, namun karena ini itu dan sebagainya akhirnya belum jadi dipasang.
Tapi untuk kali ini, sudah tidak bisa ditunda lagi, mau tidak mau sparepartnya harus digunakan, walaupun tidak semuanya. Akhirnya tabung rem dan master remnya saya pakai untuk mengganti yang terpasang, kenapa sekalian master remnya? karena saya tidak mau bongkar-bongkar klem selang rem ke tabung remnya, karena takut nanti tidak rapat lagi. Selain itu, sama-sama harus bleeding minyak rem lagi, sekalian saja pakai yang baru.
Kemudian selang rem yang dari arah master rem ke kaliper, ini yang pokok untuk diganti juga, karena kondisi selang yang sudah sobek tergerus bisa saja tiba-tiba pecah saat dipakai. Tapi sayangnya untuk selang ini, saya tidak bisa menggunakan punya R15 tersebut, karena terlalu pendek. Akhirnya saya beli selang rem ukuran 60cm aftermarket merk TDR. Awalnya mau mencari punya Honda Supra atau Honda Tiger, tapi tanya teman yang ada di bengkel tidak punya, dan kebetulan ada teman lain yang mau ke bengkel di kota yang lebih lengkap akhirnya mencoba nitip. Pesan saya ke teman yang saya titipin, kalau ada merk TDR yang panjangnya 50-60cm boleh, jika tidak ada tanya saja ke bengkelnya yang ukuran 50cm an bisa ambil dari motor apa.
Berhubung beli selang remnya harus menunggu, akhirnya saya melanjutkan cek bearing roda belakang. Dan benar saja, ternyata sudah oblak, jadi bagian besi as bearing itu sudah goyang dan tidak berputar dengan sempurna. Selain itu bola-bola besinya jug sudah macet dan tidak mau berputar. Untungnya untuk bearing dan sealnya ini saya sudah punya stok, jadinya bisa langsung saya pasang hari itu juga.
Untuk bongkar dan pasang bearingnya karena saya hanya menggunakan alat seadanya jadi saya gunakan kunci T sok ukuran 19 untuk menekan bearingnya, sambil diketok menggunakan palu pelan-pelan. Tak lupa bearingnya dilumasi dulu menggunakan gemuk/grease dan dilambari kain sebelum dipukul, biar tidak rusak karena getokan palu.
Hari ke -2
Minggu pagi setelah mengambil selang rem yang saya titip kemarin, proses ganti selang rem dan tabung minyak rem saya lanjutkan. Prosesnya cukup mudah dan tools seadanya di rumah mencukupi untuk mengerjakannya sendiri. Walaupun tetap saja ada kejadian kurang teliti sedikit ketika memasang selang rem ke kaliper. Cek ricek semua sudah terpasang rapi, waktunya bleeding minyak rem, butuh waktu agak lama untuk mengocok rem hingga minyak rem terdistibusi rata ke seluruh bagian. Hingga akhirnya semua sudah penuh dan gelembung udara sudah keluar, tapi kok masih ada yang menetes dari banjo bolt/nipple yang ada di kaliper? Ternyata ada satu ring besi yang belum saya pasang, sehingga tidak rapat dan membuat minyak rem merembes. Walhasil harus dilepas lagi dan dipasang ring besinya, dan tentunya mengulang proses bleeding lagi.
Lanjut hari ke -3 Test Jalan
Senin, 14 Maret 2022 saatnya test jalan hasil perbaikan kali ini, Minggunya ada kesibukan lain yang harus saya lakukan jadi baru hari Senin bisa dilakukan test. Motor dipakai berangkat kerja seperti biasa, terasa memang roda belakang lebih anteng dan ketika didorong tidak terasa berat seperti biasanya. Biasanya ketika saya dorong terasa berat seperti kalau pas kita mendorong motor yang ban belakangnya kempes, dan shock belakang juga lebih nyaman.
Untuk rem belakang, memang masih terasa kurang pakem, tapi setidaknya tidak ngeblong karena adanya udara kosong. Dan dari dulu memang rem belakang saya tidak terlalu pakem, selain itu mungkin karena piringan masih basah sisa oli dan minyak rem karena proses mbengkel kemarin dan belum dicuci, sehingga masih terasa licin.