Masih lanjutan cerita pengalaman saya( Nyetir mobil, ternyata rumit ) dalam belajar menyetir, Alhamdulillah saya sudah selesai mengikuti kursus menyetir selama 8 jam pertemuan dan sekarang sudah memiliki SIM A, namun kerumitan itu masih berlanjut seiring dengan percobaan saya menyetir sendiri, mulai dari awalnya yang belum berani mengeluarkan mobil dari garasi ke jalan, karena letak rumah saya lebih tinggi dari aspal jalan raya, sehingga jalan masuk ke garasi berupa tanjakan dengan panjang sekitar 2,5 meter dan tinggi sekitar 1 meter, sampai akhirnya berani mencoba walapun butuh waktu yang lama sampai mobil bisa betul-betul keluar ke jalan raya dengan aman, awalnya butuh beberapa kali usaha dengan memajukan dan memundurkan mobil, sampai akhirnya saat ini sudah bisa hanya dengan sekali jalan langsung bisa keluar dengan sempurna. Kemudian dilanjutkan ketika turun di jalan raya, saya kadang masih kurang pas ketika mengambil tikungan dalam bundara (berbelok atapun berputar) masih terlalu maju, kadang juga terlalu cepat dalam melepas kopling sehingga mobil menghentak ketika berpindah gigi atau terlalu cepat menginjak gas sebelum melepas kopling sehingga mesin berderu kencang. Begitu pula saat parkir, untuk parkir dengan mundur masih belum lancar, perlu beberapa kali usaha agar bisa keluar dari tempat parkir dengan benar, sehingga sampai saat ini saya masih menghindari parkir ditempat yang sempit dan padat. Semenjak selesai belajar di tempat kursus saya terbiasa untuk menyetir sendirian tidak ada yg menemani, dan ternyata ini sedikit berdampak kurang baik, karena saat saya harus membawa penumpang, feel saya sedikit berkurang, saat ditanjakan saya masih sering memaksakan menggunakan gigi 3 padahal harus berjalan pelan karena antrian mobil, sehingga pernah sempat merasa panik karena masih kagok untuk pindah gigi, untungnya masih bisa bejek gas dan masih ada sisa tenaga yang cukup. Begitu juga saat harus main kopling karena lalulintas yang padat, saya lebih memilih untuk menjaga jarak lebih dengan kendaraan didepan saya, tetapi kan hal seperti itu itu mungkin terus bisa saya lakukan, pasti suatu saat nanti saya akan ditemukan dengan kondisi dimana harus main kopling saat macet atau sebaginya, terlebih lagi harus main kopling saat ditanjakan kadang masih kurang pas, meskipun sampai saat ini belum pernah mengalami mesin mati saat ditanjakan (kecuali di depan rumah saya saat mencoba memasukkan mobil). Kemudian saat saya mencoba memasukkan mobil ke garasi, saya merasa lebih mudah ketika masuk dari arah kiri pintu gerbang(mobil diarahkan ke kanan) daripada saat dari arah kanan pintu gerbang, sehingga beberapa kali percobaan saya menyerah dan memutuskan untuk berputar dulu di tempat yang luas kemudian baru masuk kegarasi dari sebelah kiri pintu. Dari sini saya kembali mengambil kesimpulan, bahwa semakin sering kita memakai mobil, pasti akan semakin mudah juga kita mengendalikannya dan semua itu tergantung dari jam terbang & kemampuan belajar kita.
suwe2 yo biasa
iyo mas…
aku kapan nduwe mobil
Segera mas …… hehehehe
aminn
kaki jangan ditaruh diatas kopling mulu, nanti kampas kopling belum setahun dah ganti
Iye om…
Wkakakakakakkkk… Black campaign nih.. Wkakakakakkk
Wah… saya gak BC BC lho…