27/07/2024

rtb.web.id

me, my soul & my ride √√√

Riding Santai Ke Pacitan Bersama Rider Suzuki GSX-R150, Pegel dan Lampu Check Engine Nyala ??

4 min read
Riding Santai Ke Pacitan Bersama Rider Suzuki GSX-R150

Mas Bro Gan Sob, Sabtu dan Minggu (7-8) Juli 2018 rtb riding santai ke Pacitan. Kali ini rtb memboncengkan adik sepupu yang pengen rtb kenalkan dengan pantai di Pacitan. Sepupu rtb ini masih kelas 6 SD dan baru liburan, selain itu dia baru sekali ke pantai, tepatnya ke Parangtritis, sebelumnya rtb sudah menanyakan, kalau misal diajak liburan maunya kemana, kebun binatang, pantai atau gunung, dia mengaku lebih suka ke pantai. Sejalan lah sama rtb yang lagi pengen riding sedikit jauh.

Rencana ini memang sudah rtb bicarakan dengan sepupu dan keluarganya semenjak libur lebaran lalu. Selain itu rtb juga sempat cerita ke temen rtb yang dulu memimjamkan unit Suzuki GSX-R150 yang pernah rtb review di artikel Suzuki GSX-R 150 Akselarasi Mantap Riding Position Gak Cocok untuk Postur Beruang. Singkat cerita temen rtb yang boleh dibilang sudah berumur ini sangat tertarik dan ingin ikut riding bareng, dari awal rtb sudah menginformasikan jika jaraknya kurang lebih 150km sekali jalan. Dengan waktu tempuh 2 hingga 3 jam. Dan rtb pun sudah meyakinkan, jika memang kondisi badan sehat dan yakin serta tidak ragu-ragu ya gas aja. Lagian rtb bukan orang yang suka ngebut-ngebut saat riding, dan juga selalu mencoba untuk berhati-hati.

Bukannya menganggap remeh teman rtb ini, namun rtb yang baru berpengalaman riding Suzuki GSX-R150 selama satu jam di wilayah perkotaan saja langsung merasa capek dibagian pergelangan tangan dan pinggang, terlebih temen rtb ini yang sudah jarang naik motor, baik jarak jauh maupun jarak dekat. Akhirnya hingga hari Jum’at 6 Juli 2018, temen rtb ini masih yakin akan ikut. Oh ya, sebut saja temen rtb ini pak Hendra, hehehe.

Sabtu, 7 Juli 2018 pagi hari sekitar pukul 06.00 wib rtb komunikasi dengan pak Hendra, intinya kami sudah siap, dia pun menjawab jika sudah siap dan menginformasikan jam berapa dia akan berangkat. Pagi itu rtb berangkat dari Boyolali, sedangkan pak Hendra dari Solo, kami memilih titik temu di Sukoharjo. Sekitar pukul 07.15 rtb sudah sampai di lokasi titik temu, dan pada pukul 07.30 pak Hendra sampai. Tak menunggu lama akhirnya kami lanjut perjalanan, rute yang kami lewati adalah Sukoharjo – Wonogiri Kota – Ngadirojo – Baturetno – Giriwoyo – Donorejo – Punung – Pacitan.

Belum ada satu jam berkendara, sampai di daerah Ngadirojo pak Hendra berhenti sambil menunjuk ke arah speedometernya, rtb lihat dari samping nampak lampu indikator check engine menyala tanpa sempat melihat detail info yang tampil di speedometernya. rtb menanyakan kapan terakhir service, dugaan rtb mungkin pemberitahuan waktu service dan rtb  minta untuk mematikan sejenak mesinnya. Setelah dimatikan dan dinyalakan lagi, lampu indikatornya sudah tidak menyala lagi. Tanpa rasa was-was kami melnajutkan perjalanan sampai di daerah Nguntoronadi, Wonogiri kami berhenti sejenak di SPBU, karena rtb yakin pasti pak Hendra sudah merasa capek, karena jalanan di daerah Nguntoronadi ini agak jelek dengan dominasi aspal keriting.

Benar saja, akhirnya istirahat ini kami manfaatkan untuk minum, melemaskan tangan dan pak Hendra pasang koyo di kedua pergelangan tangannya. Sekitar setengah jam kami beristirahat lalu kami lanjutkan perjalanan. Tujuan pertama adalah pantai Srau, rtb memilih pantai Srau karena menurut rtb pasti tidak akan seramai pantai Klayar yang jalur aksesnya sudah diperbaiki dan pastinya lebih banyak diminati pengunjung. Sekitar pukul 11.00 kami sampai di pantai Srau, oh ya sebelum sampai di situ pak Hendra sempat berhenti dan mematikan motornya karena lampu indikator check engine kembali menyala. Sambil beristirahat dan makan siang kami membahas apa sebenarnya masalah di motor tersebut, namun saat mau mencari di google ternyata tidak ada jaringan.

Riding Santai Ke Pacitan Bersama Rider Suzuki GSX-R150

Satu Jam beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Kota Pacitan untuk check in di penginapan, sampai di penginapan akhirnya kami mencari di google mengenai penyebab dari menyalanya indikator check engine dan peringatan FI di speedometer Suzuki GSX-R150. Dan ternyata ada beberapa informasi yang kami dapat, salah satunya adalah mengenai posisi socket switch select yang ada di jok belakang yang terkena sesuatu atau setelan kopling yang terlalu dekat. Benar saja, ternyata pak Hendra meletakkan kain di dalam jok tersebut yang menutupi dan menekan socket switch select tersebut. Akhirnya kain yang ada di bawah jok tersebut diambil dan disimpan.

Minggu, 8 Juli 2018 kami pulang dari Pacitan menuju Solo dengan jalur yang sama seperti saat berangkat. Kami juga sempat berhenti dua kali untuk istirahat, saat berhenti ini rtb sempat menanyakan apakah indikator check engine dan peringatan di speedometer kembali muncul, dan ternyata sudah tidak muncul lagi. Namun ternyata indikator itu kembali menyala dan warning kembali muncul saat kami sudah berpisah di perjalanan ke rumah kami masing-masing.

Senin, 9 Juli 2018 Pak Hendra membawa Suzuki GSX-R150 nya ke bengkel untuk service dan menurut teknisinya ada yang ngangkut di kopling ata kunci kontaknya. Hmmm, sedikit bingung dengan apa yang dimaksud sih, namun dipastikan jika memang tidak ada kendala atau kerusakan baik di mesin maupun di sistem elektorik motor tersebut.

rtb akhirnya bertanya juga kepada teman rtb cxrider.com, yang juga memiliki Suzuki GSX-R150. Dan ternyata motornya juga mengalami hal yang sama, dan infonya itu bisa diatasi dengan ganti handle kopling lengkap dengan kabel dan switch yang ada di handle kiri. Dan infonya juga penggantianya gratis di bengkel resmi Suzuki.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :
do_widget id=glob_block_1_widget-17]

4 thoughts on “Riding Santai Ke Pacitan Bersama Rider Suzuki GSX-R150, Pegel dan Lampu Check Engine Nyala ??

  1. Walah, ada free ganti spare part karena indikator menyala tapi tidak sesuai keadaan ya?? Malah indikasi ada kesalahan dari pabrikan dong kalo situasinya gitu (diganti free part dan ongkos)

    1. Pabrikan mengakui jika ada sensor yang terlalu sensitif(menurut mereka) dan konsekuensinya pabrikan mau mengganti secara gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *