Dieng, again…
2 min readOctober 7, 2016. Saya dan rombongan teman-teman kerja, sebanyak 7 orang berangkat ke Dieng. Jum’at sepulang kerja hujan mengguyur deras di kota Boyolali, kami yang tadinya berencana berangkat pukul 19.00 terpaksa mundur hingga pukul 21.00, perjalanan melalui Boyolali – Ampel – Banyu Biru – Ambarawa – Temanggung – Wonosobo – Dieng kami lalui dengan lancar, hanya sedikit macet. Sekitar pukul 02.30 dini hari kami sampai di kawasan dataran tinggi Dieng, kami langsung menuju bukit Sikunir, karena teman-teman ingin melihat golden sunrise di bukit Sikunir, meskipun malam diguyur hujan, ternyata masih banyak juga yang ingin menikmati sunrise di bukit sikunir. Sesampainya di parkiran dekat telaga cebong kami istirahat sambil makan mie rebus di salah satu warung yang berjejer disekitar parkiran, kemudian saya sendiri lanjut tidur di mobil karena saya tidak ikut naik ke puncak bukit Sikunir (sudah pernah, Trip to Dieng Plateu). Sekitar pukul 07.00 pagi setelah semua kembali turun dan bersih-bersih, kami turun menuju kawah Sikidang
Ngalay dulu bareng-bareng
Awal masuk ke kawasan kawah Sikidang cuaca masih cerah, namun setelah kami berjalan-jalan tiba-tiba gerimis mengguyur
Sambil menunggu gerimis reda kami istirahat sambil makan soto, soto yang rasanya aneh dengan nasih yang keras. hehehe. Tidak tau mengapa, sekian kali pergi ke Dieng belum pernah mendapatkan makanan yang enak disana(di kawasan pariwisatanya).
Setelah gerimis reda kami melajutkan menuju kawasan candi arjuna dieng, candi yang pernah saya kunjungi bersama istri maupun teman-teman Jatengmotoblog
Salah satu candi sedang dipugar
Entah apa yang dilihat, saya ngikut aja.
Mie Ongklok Muhadi Wonosobo
Selesai dari candi arjuna, kami langsung turun menuju Wonosobo sekalian pulang, di Wonosobo kami sempat mampir untuk membeli oleh-oleh, manisan carica yang menjadi oleh-oleh khas Dieng, dan saat membeli oleh-oleh ini kami menemukan mie Ongklok dalam bentuk mie instan yang baru pertama saya temui, selanjutnya kami mampir ke Mie Ongklok Muhadi untuk makan mie ongklok yang asli, bukan yang instan, kondisi & rasa masih sama seperti terakhir saya mampir kesana(Dieng, Anothers Part), tidak pernah punya menu lain selain mie ongklok plus sate, teh botol, teh anget selain itu? kosong jawabnya. Selesai makan, kami lanjut pulang ke Boyolali, melalui jalur yang sama seperti saat kami berangkat, dan skitar pukul 19.00 kami sampai di Boyolali.
perjalanan naik motor apa mobil kang? kok sampean malah tidur di mobil
naek mobil mas…. 😀