Bromo, KSR Chapter plat AD III

Bromo, KSR Chapter plat AD III. Melanjutkan cerita saya Bromo, KSR Chapter plat AD II, pagi hari terasa sangat dingin selimut tak cukup menghalangi dingin yang menusuk, enggan untuk bangun namun badan terasa kaku apabila tidak segera bergerak.

Setelah semua bangun, kami pun menyusun rencana, pagi ini kami akan naik ke gunung Bromo melalui Bukit Teletubies – Lautan Pasir – Bromo dan siang sebelum hujan kembali lagi ke penginapan, kemudian malamnya akan lanjut menyeberangi lautan pasir ke arah Penanjakan, begitulah rencannya.

Setelah tubuh terasa hangat dan tidak kaku lagi, kami antre untuk mandi. Saat mandi sedikit terasa risih karena ditungguin ibu pemilik rumah dengan wanti-wanti agar tidak terlalu lama dalam menyalakan pemanas air, entah dengan alasan apa, bisa jadi sih karena alasan menghemat gas ya.

Selesai mandi, kami pun sarapan dengan makanan yang sudah disediakan pemilik rumah, menu rumahan yang sangat nyaman di perut, tidak neko-neko, makanpun terasa lebih nyaman. Selesai makan kami bertiga mulai berkendara menuju bukit Teletubies, melalui jalur yang sama apabila anda naik ke bromo melalui Lumajang.

Selesai istirahat dan berfoto, kami lanjut ke arah lautan pasir menuju gunung Bromo. Disinilah fisik, nyali dan konsentrasi saya diuji. Melewati lautan pasir dengan motor yang menggunakan ban aspal memang gampang-gampang susah, apalagi kondisi saat itu pasir sudah gembur tidak padat seperti saat pagi hari setelah hujan. Jadi kami harus bisa memilih jalur yang benar, agar tidak terjebak di pasir empuk yang menyebabkan roda depan tidak mau berputar.

Tangan harus kuat dalam memegang stang yang kadang bergerak liar karena pasir yang dipijak bergerak, jari-jari tak boleh sembarangan membetot gas atapun menarik rem & kopling, gigi rendah dan terus menjaga kecepatan stabil adalah pilihan terbaik, tidak perlu terlalu sering memainkan kopling, gunakan kaki seperlunya untuk menjaga keseimbangan.

Ya meskipun saya bisa bercerita seperti itu, namun kenyataanya perjalanan yang belum ada setengah dari luas lautan pasir Bromo ini sangat menyita tenaga dan konsentrasi saya, dari kami bertiga, sayalah yang paling pelan dan paling terakhir sampai di parkiran Bromo.

Dan akhirnya kami pun bisa sampai dengan selamat, bersambung….