Pantai Srau & Perjalanan Pulang dari Pacitan
2 min readMenyambung tulisan another journey to Pacitan, perjalanan pulang kami sempatkan untuk mampir ke pantai Srau, yang belum pernah kami kunjungi. Dari kota Pacitan kami mengambil jalur luar kota, melewati Pantai Teleng Ria ke arah Pringkuku, lalu belok ke kiri masuk ke kampung, jalur didalam kampung menuju pantai Srau tidak terlalu jelek, kebanyakan sudah aspal meskipun jalan sedikit sempit dan berlubang dibeberapa titik. Setelah beberapa menit berkendara akhirnya sampai di lokasi Pantai Srau. Pantai ini terdiri dari deretan pantai yang terpisah-pisah, mulai dari dekat pintu loket pembayaran sampai ujung kampung, iya di pinggir pantai ini ada kampungnya, dan untuk sampai ke lokasi pantai kita harus melewati jalan di pinggir kuburan sebelum masuk kampung.
dan di pantai ini saya menemukan banyak ubur-ubur berserakan yang sudah tidak utuh lagi bentuknya, hanya meninggalkan bentuk seperti agar-agar bening
Di Pantai Srau ini kami tidak terlalu lama karena kami mengejar target pukul 15.00 harus sudah sampai dirumah (Boyolali) agar tetap punya waktu istirahat karena hari Senin harus masuk kerja. Diperjalanan pulang kami bertemu rombongan RX-King yang pulang dari acara di Pantai Teleng Ria, sempat beberapa saat masuk ke barisan dan bermanuver bersama, tapi sepertinya mereka masih ngantuk sehingga hanya berkendara dengan santai, akhirnya saya keluar dari barisan dan mendahului mereka, agak kurang nyaman dengan kepulan asap dari ruang bakar mereka dan selain itu mereka sering bleyer2 mesin untuk memberi tanda kepada pengguna jalan lain, sepertinya mereka tidak punya klakson, selain itu saya lihat beberapa tidak memasang spion
Kami sempat salah ambil jalur, yang seharusnya lurus tapi keliru belok kiri, dan masuk ke jalan aspal yang bergelombang yang membuat perut sakit karena meski hanya berjalan 20kpj motor berayun-ayun melompat-lompat (hehehe). Tepat waktu sholat Dzuhur kami beristirahat di sebuah masjid di Giriwoyo, Wonogiri, dan saya sempat ditanyai seorang bapak-bapak yang selesai sholat, dari mana, kerja dimana dan sebagainya. Kemudian kami lanjut lagi dan sekitar 13.45 kami berhenti di warung bakso Raksasa di Wonogiri kota lalu untuk makan siang dan pukul 15.10 kami sampai di rumah Boyolali.
kui udu aku lho kang
sing nganggo rx king kui kang?
hehehehe
kui aku pas ra melu
wkwkwkwk,ngono…
wah apik tenan… masih bersih… lain halnya klo udah dipenuhi pedagang kaki lima…
iya kang, tempat parkir khusus belom ada juga, masih bisa parkir sampai pinggir pantai, warung jg masih dikit, kalau mau istirahat tinggal rebahan di pinggir pantai, ada lapangan rumput yg dipayungi pohon kelapa, tp awas kejatuhan kelapa… hehe