Yamaha Scorpio Selang Rem Putus

Yamaha Scorpio Selang Rem Putus. Minggu 27 07 2014 selepas sholat subuh saya berangkat riding pagi ke arah Selo, setelah sekian lama tidak kesana, niat hati sekalian test ban & rem belakang. Perjalanan berangkat sampai Selo lancar, sempat beberapa saat berhenti di atas tikungan Irung Petruk untuk menikmati pemandangan arah kota Solo, dimana terlihat garis cahaya berkelok yang dihasilkan dari barisan kendaraan yang merayap dijalan raya, begitu indah, baru pertama kali ini saya melihatnya dari titik ini, mungkin karena kepadatan arus mudik. Setelah beberapa saat berhenti, kemudian melanjutkan naik kearah joglo merapi, namun baru mencapai tanjakan panjang Selo terdengar bunyi klotak-klotak dari arah belakang, akhirnya menepi untuk melihat apa yang terjadi, ternyata tabung minyak rem belakang terlepas dari dudukannya, baut & mur pengikat hilang tak berbekas, tabung minyak rem menggantung dan membentur velg meninggalkan bekas di velgnya 🙁

Yamaha Scorpio Selang Rem Putus
velg lecet

akhirnya mencari apapun yang bisa digunakan untuk menali tabung minyak rem dengan footstep belakang trus lanjut memacu kendaraan lagi sampai masuk ke tikungan menurun disebelah Hotel Selo, disini saya merasakan rem blong saat menginjak pedal rem belakang…. sedikit panik, sambil terus meginjak pedal rem, untungnya hanya jalan pelan saja, kemudian menepi lagi ditempat yang rata, didepan masjid sebelah Polsek Selo, kemudian saya cek rem belakang saya, dan ternyata selangnya putus terjepit ban dan swing arm. Selang rem bawaan nissin chemco ukurannya agak panjang, selang yang tadinya saya kaitkan dengan kabel ties ternyata bergeser dari posisinya dan masuk ke sela-sela ban dan swing arm

Selang Rem Putus

haduw…. akhirnya saya putuskan untuk pulang saja, turun dan Selo ke Boyolali dengan kecepatan rendah dan rem depan saja. Sampai dirumah saya cek merk dan jenis selang remnya sekalian bertanya ke teman-teman apa yang bisa digunakan untuk subtitusinya, ada yang mengusulkan untuk memakai selang rem aftermarket merk kitaco, ada juga yang menyarankan untuk memakai orinya saja cukup, begitu pula dengan selang rem belakang punya tiger revo. Orinya nissin chemco saya lihat ber merk nichirin

Selang Nichirin

Yamaha Scorpio Selang Rem Putus. Sepetinya agak susah kalau mencari yang sama, trus kalau memakai produk aftermarket harganya pasti lebih mahal dan harus ke toko variasi motor yang terpercaya agar tidak salah beli karena banyak barang abal-abal. Selain itu hari Minggu biasanya bengkel variasi tutup apalagi mendekati lebaran. Kemudian pilihan jatuh ke selang rem milik tiger revo, meskipun saya yakin kalau membeli di bengkel resmi Honda bakalan tidak ready stok dan harus indent dulu, akhirnya saya mencari di bengkel umum yang terkenal bagus di Boyolali dan ternyata ada. Meskipun bukan barang ori dengan segel Honda, tetapai saya lihat barangnya sama dengan selang yang dipakai nissin chemco hanya saja lebih pendek, harganya 45 ribu dan ini yang menjadi pilihan saya. Dan untuk urusan pemasangannya saya serahkan teman mekanik langganan.

Dari pengalaman ini membuat saya sampai sekarang melakukan riset untuk rem belakang saya, agar lebih aman dan nyaman, apalagi setelah saya perhatikan master rem belakang saya terlalu miring sehingga tuas pedalnya tidak tegak lurus saat diinjak, hal ini bisa membuat seal karet di master rem cepat rusak

master rem miring

rencananya saya akan mendesain ulang bracket master remnya, agar master rem bisa tegak lurus dan pergerakan tuasnya tegak lurus juga.

Mencoba velg 17″ tapak lebar

Melihat kondisi ban belakang Scorpio saya sudah seperti berubah tipe saja, dari ban all purpose menjadi ban slick ( baca aus, halus, botak ), sebenarnya ban ini belum pernah bocor hanya ada beberapa paku yang nyangkut tapi tidak sampai merobek ban luar dan ban dalamnya, akan tetapi karena usia yang sudah 2 tahun dan juga sudah botak ditengah (gak bisa miring-miring, jadi tengahnya saja yang habis) membuat saya bertekad bulat ngumpulin dana untuk merombak area kaki-kaki.

Rombakan ini saya lakukan dengan mengganti ban dan velg, saya memilih velg merk chemco ukuran 2.5×17 untuk velg depan dan 3.5×17 untuk velg belakang yang ditebus senilai 1.3jt dari toko variasi di daerah Solo Baru dan ini sudah saya beli beberapa bulan lalu. Lalu menyusul master rem dan kaliper rem belakang merk nissin chemco di bulan Mei senilai 800.000 rupiah. Kemudian di bulan Juni menebus disc cakram original Tiger Revo senilai 150.000 rupiah serta membeli kelengkapan lainnya, seperti baut-baut cakram, bearing roda depan belakang, bearing gear, damper naff gear, bushing roda, seal oli, yang mencapai total sekitar 400.000 rupiah.

Kemudian di bulan Juli membeli satu set ban merk Swallow tipe SB-117 ukuran 100/80 x 17 untuk roda depan, 120/80 x 17 untuk roda belakang seharga 720.000 rupiah serta membuat bracket untuk dudukan master rem seharga 30.000 rupiah dan membeli spakbor old vixion senilai 70.000, setelah dirasa cukup materialnya akhirnya Sabtu 19 Juli 2014 lalu saya bawa motor dan semua perlengkapan itu ke bengkel dekat rumah setelah sebelumnya saya berunding dengan pemilik dan montirnya, karena bengkel ini lumayan ramai dan montirnya hanya 1 orang, akhirnya disepakati motor harus menginap maksimal dua hari di bengkel, ya mau gimana lagi, daripada saya harus bawa ban, velg plus kelengkapannya ke bengkel langganan yang cukup jauh, akhirnya saya pasrah dan mempercayakan pengerjaannya ke bengkel tersebut.

Sabtu sore, sempat sekali ngintip ke bengkel, motor masih dianggurin, belom dikerjakan sepertinya, ternyata baru masang ban ke velg saja, menunggu dengan sabar.

Minggu pagi kembali saya cek ke bengkel, masih belum dikerjakan juga, akan tetapi mekaniknya bilang kalau kepala baut untuk cakram belakangnya kurang tipis, harus cari baut yang lebih tipis, seperti punyanya satria fu katanya dan ternyata bengkelnya tidak punya, akhirnya saya bantuin nyari ke toko baut di daerah Nusukan Solo, sekalian beli baut buangan oli dan baut cakram depan, untuk cadangan. Baut sudah didapat, akhirnya saya serahkan ke mekanik dan saya lihat ban depan sudah dilepas untuk melepas piringan cakram yang ternyata harus memakai bantuan tukang las, karena bautnya susah dilepas. Kemudian saya tinggal lagi, untuk istirahat.

Sorenya, sekitar pukul 3 sore saya kembali ke bengkel, saya cek motor saya sudah tidak ada di bengkel dan roda depan belakang saya sudah dicopot, sambil nunggu akhirnya saya angkut pulang roda dan kelengkapannya yang tidak dipakai lagi, ternyata motor saya sedang dibawa ke tukang las untuk membuat tuas penghubung antara pedal rem dan ujung tuas master rem dan sedikit memotong dudukan kaliper rem karena mentok dengan swingarm, setelah beberapa saat menunggu akhirnya motor saya dibawa kembali ke bengkel, tinggal finishing, memasang tabung minyak rem dan setel rantai belakang. Dan Alhamdulillah, selesai