7Gear Explorer menjadi pilihanku [lanjutan]

redto-black.web.id – 7Gear Explorer menjadi pilihanku [lanjutan]. Tulisan ini lanjutan dari tulisan sebelumnya yang ada 7Gear Explorer menjadi pilihanku .Selasa(21/01/14) akhirnya kontak ke 7Gear-road.com. Tanya mengenai harga plus ongkos kirim sampai ke lokasi saya melalui Yahoo messenger (csjktsevengear), tak beberapa lama akhirnya dikabari mengenai status stok ready dan berapa nominal yang haru saya transfer, pukul 12 lebih saya transfer sesuai nominal tadi dan langsung saya info melalui YM konfirmasi pembayaran dan alamat saya, kemudian saya diminta menunggu info selanjutnya, tinggal menunggu nomer resi dan barang datang menurut saya… Tak berapa lama akhirnya saya dihubungi melalui YM lagi, ternyata ongkos kirimnya beda, karena tadi dikira hanya kena 1KG dan ternyata kena 2KG… hehehe, ya sudah  saya kirim lagi kekurangannya.

Rabu(22/01/14) saya dihubungi via YM info mengenai nomer resi JNEnya, saya cek valid dan sekitar pukul 10 sudah received on destination Solo, sampai pukul 15 pun masih sama statusnya jadi saya cuek saja, tidak saya cek ke security yang biasanya menerima barang kiriman dari ekspedisi.

Kamis(23/01/14) saya coba cek di JNE, ternyata sudah diterima security tanggal 22 pukul 17, dan saya konfirmasi ternyata barang sudah diterima, kemarin ada teman saya yang dipesan untuk menyampaikan ke saya kalau ada kiriman tapi teman saya lupa menyampaikan.. hehehe

Sabtu(25/01/14) saatnya test pakai tank bagnya, saya isi dengan ban dalam cadangan 2 (depan belakang) jas hujan 2 pasang (model celana & jaket) serta selirang (bahasa indonesianya mungkin sesisir) pisang kepok… hehehe dan saya pasang di Scorpio saya, saya pake jalan pulang kerumah orang tua saya dan kembali lagi kerumah plus kehujanan sebentar, ternyata kemudi masih nyaman tidak terlalu besar dan tidak menggangu dan yang pastinya beban punggung berkurang, gonceng istri juga nyaman istri gak perlu repot gendong tas.

Penampakan saat test pakai di motor Yamaha Scorpio

Sementara ini puas dengan pelayanannya, barangnya juga bagus, nantikan review saya selanjutnya. Terimakasih.

7Gear Explorer menjadi pilihanku

Naik motor memakai tas gendong dengan beban berat memang membuat capek, apalagi dengan gaya istri saya yang tidak mau duduk merapat saat membonceng dan tas dibiarkan kendor menempel di jok bagian belakang, membuat saya yang di depan memegang kemudi merasakan beban yang begitu berat, beban motor, istri dan juga barang bawaan. Kadang agak jengkel juga dengan kondisi seperti ini, manuver motor berasa berat dan tidak stabil. Dari beberapa alasan tersebut dan dari beberapa kali pengalaman riding jarak jauh akhirnya saya memutuskan untuk membeli tankbag keluaran 7Gear tipe explorer biar istri juga tidak membawa beban terlalu berat ketika jalan jarak jauh.

Senin (20/01/14) saya mencari referensi dari teman, blog dsb akhirnya diperoleh 3 pilihan tankbag, sebenarnya lebih suka tailbag tapi ada istri yang setia menemani riding, masak ya harus disuruh duduk diatas tailbag… hehehehe. 3 pilihan tersebut adalah 7Gear nusantara large, toureg dan explorer, ketiganya memiliki dimensi dan kapasitas yang hampir sama dan itu membuat saya bingung untuk memilih mana, akhirnya saya tawarkan ke istri saya mana yang menurut istri bagus dan istri memilih yang explorer.

Selasa(21/01/14) akhirnya kontak ke 7Gear-road.com.

bersambung …

hehehehe

Yamaha GT 125 mejeng di stand Yamaha Solo Grand Mall

Yamaha GT 125 mejeng di stand Yamaha Solo Grand Mall. Setelah ramai diberitakan dan setelah saya meliha iklannya, Selasa siang kemarin pas nganterin istri ke Solo Grand Mall mencari aksessoris saya ketemu dengan Matik Yamaha GT 125 yang sedang dipajang di stand salah satu dealer besar Yamaha di Solo. Produk yang dipamerkan antara lain, Jupiter Z1, Jupiter MX, Vega ZR, Mio J, Xeon RC, Soul GT dan tentunya yang baru saja dilauncing dengan tema ‘Eagle Eye’ GT 125 dan sepertinya ada tipe lain yang saya kurang jelas tipe apa saja, tapi semuanya matik & bebek saja, sportnya tidak ada.

GT 125
GT 125
GT 125

Yamaha GT 125 mejeng di stand Yamaha Solo Grand Mall. dari segi desain Yamaha memang tidak ada saingannya menurut saya, akan tetapi kurang berani dalam memberikan ubahan-ubahan yang signifikan. Selain itu variannya juga banyak, meskipun dengan nama & model yang mirip.

Soul GT
Xeon RC

Yamaha GT 125 mejeng di stand Yamaha Solo Grand Mall. Dari gambar terilhat bahwa secara fisik antara GT125, Soul GT, Xeon RC hampir sama bentuk bodinya, apalagi Soul GT dengan GT125 yang boleh dibilang sangat mirip, hanya adanya air scoop(coakan) yang ada di samping headlamp dan di batok yang membedakan.

Yamaha Scorpio Facelift

Yamaha Scorpio Facelift. Kemarin saya sudah mengecat sendiri cover knalpot scorpio saya, yang saya tulis disini, ternyata saya ketagihan untuk ngecat lagi, kali ini sasarannya adalah bodi samping tutup aki & tutup filter udara, yang aslinya berwarna silver saya ubah menjadi warna hitam doff. Untuk pengerjaannya kurang lebih sama seperti yang saya lakukan saat mengecat cover knalpot, hanya saja kali ini memakan waktu yang lebih lama, untuk membersihkan cat aslinya yang berwarna silver plus stickernya membutuhkan waktu lebih dari 3 jam, itupun masih belum bersih sempurna.

Yamaha Scorpio Facelift. Saya mengerjakannya mulai hari Sabtu sore (11/1/14), bodi samping sudah saya lepas, saya amplas kira-kira 80% sudah hilang cat aslinya malah malamnya saya diajak teman-teman ke Semarang untuk menghadiri acara pernikahan teman, mau tidak mau akhirnya saya pasang lagi meskipun dalam kondisi seperti itu, karena tidak memungkinkan untuk memakai motor istri ataupun mertua saya. Minggu pagi saya teruskan kembali prosesnya, diawali dengan mencuci Scorpio saya, karena setelah semalam dipakai ternyata kotor sekali, selesai mencuci saya lepaskan lagi bodi sampingnya lalu saya jemur sampai kering, baru kemudian saya semprot dengan cat dasar, dilanjutkan dengan melapisi tipis-tipis cat warna hitam doff sampai rata beberapa lapis, diikuti proses amplas apabila ada bagian yang kurang rata, berhubung Minggu ada acara, akhirnya pengerjaanya sempat tertunda dan terpaksa hari Senin motor saya tinggal di rumah dan saya meminjam motor mertua untuk pergi nyangkul. Akhirnya libur hari Selasa baru bisa saya selesaikan, untuk cat saya tetap menggunakan cat semprot biar mudah pengerjaannya, akan tetapi kali ini saya memakai cat semprot merk Samurai, yang katanya muutunya lumayan lebih baik dari cat yang kemarin saya pakai untuk mengecat cover knalpot.

Penampakan dulu :

Penampakan Sekarang :

redto-black
redto-black
redto-black
redto-black

Sementara cukup seperti ini dulu, untuk ubahan berikutnya mungkin mengarah ke engine cover/skid plate & engine guard

Apa saja yang telah saya lakukan ke Scorpio saya

Sesuai judul, disini saya akan menceritakan beberapa hal mengenai ubahan (tampilan) yang telah saya lakukan ke Yamaha Scorpio saya,  dulu saya sempat menuliskan beberapa rencana mengenai perubahan yang ingin saya lakukan

Meskipun masih dalam angan2, pengen banget ubah tampilan motor jadi motor touring ataupun supermoto :

  1. Ganti stang pake stang trail yg lebaran dikit.
  2. Ganti wheel set pakai velg jari2 tapak lebar plus bannya yg lebar.
  3. Pasang engine guard.
  4. Pasang visor lampu.

hmmm… nabung dulu deh…

sementara ini yg baru bisa dilakukan :

  1. Air scoop ganti pakai yg polos item, aslinya kegores dikit stikernya, dicopot diistirahatkan
  2. Spion ori dilepas, ganti pakai spion saudara pio, njz.
  3. Handle rem & kopling diganti pakai merk ride it warna silver.
  4. velg kasih list sticker warna merah ke orange2an.

Yang saya tulis di artikel modif motor dari empat keinginan yang saya tulis tersebut baru nomor satu dan empat yang sudah saya capai, meskipun ditengah jalan akhirnya ada ubahan-ubahan yang tidak terencana dan terjadi begitu saja.

Untuk point nomer satu, ganti stang pake stang trail yg lebaran dikit. Sampai saat ini saya sudah empat kali membeli stang dan dua kali berganti stang, bisa dilihat di artikel ganti stang yamaha scorpio dengan stang variasi  dan Ganti stang, dan sampai saat ini saya masih memakai stang Yamaha YT yang menurut saya nyaman

Untuk point nomer empat, pasang visor lampu. Setelah mencari referensi dan melihat bentuk-bentuk & harga visor, akhirnya pilihan jatuh ke visor NVL dan sekarang sudah saya pasang seperti yang saya ceritakan Visor New Vixion di Scorpio meskipun saya merasa masih kurang lebar visornya… 😀

Dan ada beberapa ubahan yang melenceng dari rencana saya, seperti mengganti cover side body yang saya tulis di ganti body samping, pasang handguard yang akhirnya saya lepas lagi, mengganti cat cover knalpot dari silver ke hitam dan beberapa ubahan lagi yang tidak terencana sama sekali. Dan sampai sekarang ternyata masih banyak keinginan lain untuk mengubah tampilan Scorpio saya, terutama bagian kaki-kaki, seiring usia pemakaian mulai terpikirkan untuk mengganti kaki-kakinya agar menjadi lebih kekar dengan tetap mempertahankan diameter rim asli yaitu 18″ walapun nantinya akan mendapati pilihan ban yang minim dan langka dipasaran. Rencananya saya akan mengganti velg depan menjadi 2.15″ x 18″ dan belakang 2.50″ x 18″ dengan pilihan spoke wheel, untuk sementara ini sudah mendapatkan tromol depan belakang bekas dan masih mencari-cari merk & tipe velgnya, serta masih ada keinginan untuk membuat engine guard dari plat besi dan permak body belakang yang terlalu melebar, entah mau dibuatkan body dengan fibre ataupun melepas body asli dan digantinkan dengan pipa besi, untuk sementara masih berusaha untuk membuat malnya dulu, agar nanti saat siap ke tukang las atau tukang fibre tidak perlu terlalu lama membuat desainnya.

Mungkin mas bro gan sob tertarik juga untuk membaca artikel ini :

Error: Your Requested widget " top-posts-5" is not in the widget list.

  • [do_widget_area footer-first-widgets-section]
    • [do_widget_area footer-second-widgets-section]
      • [do_widget_area footer-third-widgets-section]
        • [do_widget_area home-content-widgets]
          • [do_widget_area home-sidebar-widgets]
            • [do_widget id="custom_html-8"]
          • [do_widget_area off-canvas-panel]
            • [do_widget_area sidebar-1]
              • [do_widget id="jetpack_widget_social_icons-2"]
              • [do_widget id="search-3"]
              • [do_widget id="block-2"]
              • [do_widget id="recent-posts-2"]
              • [do_widget id="top-posts-6"]
              • [do_widget id="recent-comments-2"]
              • [do_widget id="category-posts-5"]
              • [do_widget id="category-posts-3"]
              • [do_widget id="category-posts-4"]
              • [do_widget id="eu_cookie_law_widget-2"]
              • [do_widget id="text-3"]
            • [do_widget_area widgets_for_shortcodes]
              • [do_widget id="top-posts-5"]
            • [do_widget_area wp_inactive_widgets]
              • [do_widget id="custom_html-6"]
              • [do_widget id="blog_subscription-3"]
              • [do_widget id="facebook-likebox-2"]
              • [do_widget id="top-posts-4"]
              • [do_widget id="jetpack_display_posts_widget-3"]
              • [do_widget id="archives-2"]
              • [do_widget id="text-2"]
              • [do_widget id="categories-2"]

            Mampir di Waduk Cengklik & Bandar Udara Adi Soemarmo, Boyolali

            Sebenarnya dua lokasi ini sudah menjadi menu harian buat saya, karena dulu jalur saya ke sekolah & nyangkul lewat situ, akan tetapi baru dua kali ini saya berhenti untuk melihat secara dekat ke lokasi waduk Cengklik & Bandara Adi Soemarmo. Waduk yang apabila musim kering berubah menjadi persawahan ini dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, saya sendiri kurang tau berapa luas dan kedalamannya, entah apa yang menjadi daya tarikknya, akan tetapi saya lihat banyak sekali orang data untuk berekreasi atau untuk memancing. Begitu pula dengan Bandara Adi Soemarmo, disekitarnya terlihat banyak orang berhenti untuk melihat pesawat landing ataupun take off. Sedangkan saya berhenti untuk istirahat sambil menikmati Sop Buah milik anggota ICI solo, teman istri saya.

            SOP Buah Gaul, Mas Hasan

            Mengecat Cover Knalpot Yamaha Scorpio

            redto-black.web.id – Mengecat Cover Knalpot Yamaha Scorpio. Scorpio Z dibekali pelindungcover knalpot yang terdiri dari 2 bagian, bagian depan dan belakang, motor saya memiliki cover knalpot berwarna silver dibagian depan dan hitam di bagian belakang. Yang namanya cover memang bertujuan untuk melindungi, entah melindungi knalpot tersebut sendiri ataupun melindungi pengendara agar tidak terkena panas knalpot secara langsung, alhasil setelah pemakaian satu tahun lebih banyak terdapat bekas goresan yang membuat cat aslinya terkelupas, dulu saya sempat membeli sticker lembaran untuk ditempel sendiri di cover knalpot tersebut, akan tetapi karena gagal akhirnya tidak jadi dipasang :D. Setelah memasang visor yang saya tulis di Visor New Vixion di Scorpio ada sisa cat semprot yang masih lumayan banyak, setelah mengecat standart samping yang dulu disambung las tapi belum sempat saya cat ulang akhirnya saya putuskan untuk mengecat cover knlapot saya yang warna silver menjadi hitam doff.

            Mengecat Cover Knalpot Yamaha Scorpio. Modal nekad dan sedikit pengetahuan hasil googling, akirnya saya berburu bahan-bahan yang diperlukan untuk pengecatannya, dari hasil googling saya menemukan bahwa plastik jenis ABS tidak boleh menggunakan paint remover untuk mengelupas cat, plastik jenis PP bisa menggunakan paint remover dan plastik cover knalpot ini jenisnya PA, daripada resiko akhirnya saya memilih menggunakan amplas untuk membersikan cat lama, saya membeli amplas dengan nomer 280, 800, 1000, 2000. Amplas nomer 280 saya gunakan untuk mengilangkan cat lama sampai terlihat warna plastik aslinya, dengan cara mengamplas permukaan plastik dalam kondisi basah, setelah permukaan bersih saya lanjutkan menggunakan amplas nomer 800 untuk menghaluskannya, setelah cukup kemudian saya jemur agar kering dan mulai mengecat.

            Mengecat Cover Knalpot Yamaha Scorpio. Awalnya saya mencoba menyari PP Primer semprot untuk dijadikan dasaran, akan tetapi setelah pergi ke 3 toko cat saya belum juga mendapatkannya, akhirnya saya putuskan untuk langsung mengecat tanpa dasaran PP Primer. Tahap awal saya semprot tipis menggunakan cat semprot merk pylox (yang murah saja) lalu dikeringkan kemudian dicek bagian mana yang belum rata, untuk bagian yang belum rata saya amplas lagi menggunakan amplas nomer 1000 atau 2000 dalam kondisi dibasahi air, langkah ini saya ulangi sampai hampir 5 kali sampai didapatkan hasil yang paling bagus, akhirnya setelah mendapat hasil paling bagus (menurut saya) saya jemur beberapa jam hingga kering, awalnya saya ingi menambahi lapisan pernis dengan pylox warna clear, akan tetapi karena hasil hitam doff sudah bagus akhirnya tidak jadi di pernis.

            wujud awal cover knalpot kurang lebih seperti gambar diatas,

             

            cat semprot yang saya pakai

            bersama hasilnya

            hasilnya

             

            hasilnya

            untuk hasil terpasang belum sempat saya foto, tapi siang ini malah sudah kehujanan di tempat parkir… hehehe

            biaya keseluruhan :

            1. Amplas 280 2 lembar seharga Rp 2.000

            2. Amplas 800 2 lembar Rp 2.000

            3. Amplas 1000 2 lembar Rp 2.000

            4. Amplas 2000 2 lembar Rp 2.000

            5. Cat semprot (sisa) Rp 25.000